Sebanyak 31 orang yang tergabung dalam kelompok Negara Islam Indonesia (NII) di lingkungan Ponpes Al-Zaytun telah mencabut baiat dan menyatakan kembali ke NKRI. Upacara ikrar ke NKRI itu disaksikan langsung oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Ridwan Kamil mengungkapkan jika kelompok NII saat ini masih eksis di tengah masyarakat. Menurutnya juga, orang-orang NII punya pola untuk menghimpun dana. Itulah kenapa kata dia Ponpes Al-Zaytun memiliki aset hingga dana yang fantastis.
"Kemarin sekitar 30-an pejabat struktural NII sudah insyaf melakukan komitmen kembali setia ke NKRI. Dilakukan upacara, kemudian mereka memberikan testimoni apa adanya dan memang NII masih nyata dalam versi mereka," kata Kang Emil sapaannya di Gedung Sate, Bandung Senin (28/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Polanya adalah pengumpulan dana, makanya jangan kaget kalau Al-Zaytun punya anggaran sampai belasan triliun dan asetnya dimana-mana," imbuhnya.
Setelah sudah menyatakan ikrar kembali ke NKRI, Kang Emil menuturkan jika 31 orang tersebut mengaku menyesal pernah tergabung dengan kelompok NII. Bahkan menurutnya, saat ini ada sekitar 15 orang yang diduga masih berada di kelompok NII sudah menghubungi Kesbangpol Jabar untuk bertaubat.
"Mereka menyesali dan mereka akan mengajak struktur lainnya untuk melakukan hal yang sama. Dan Setelah saya posting dengan nomor yang tertera, ada sekitar 15 orang mengontak nomor telepon yang menyatakan ingin kembali ke NKRI dan meminta perlindungan," tegasnya.
Dari informasi yang diperoleh, Emil mengungkapkan jika masih banyak anggota NII yang berada di Ponpes Al-Zaytun. Menurutnya saat ini BNPT dan BIN masih terus memantau persoalan tersebut.
Ungkap Peran Panji Gumilang di NII
Lebih lanjut, Emil juga membuka peran pimpinan Ponpes Al-Zaytun Panji Gumilang di dalam kelompok Al-Zaytun. Panji Gumilang yang kini sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh Bareskrim ini kata Emil menjadi orang yang memerintah para anggotanya untuk mengumpulkan dana.
Bahkan dia menyebut jika markas NII di Jabar salah satunya berada di Ponpes Al-Zaytun.
"Iya markasnya di situ, Panji Gumilang-nya yang memerintahkan meminta dana. Makanya kenapa triliunan, setiap yang dibaiat hartanya diminta habis untuk perjuangan mereka," tegas Emil.
Namun setelah sadar, Emil menuturkan jika orang-orang yang terbaiat NII ingin kembali ke NKRI.
"Setelah mengetahui ternyata Itu tidak sebaik yang mereka bayangkan dan sekarang juga Panji Gumilang dituntut 3 perkara, selain pelecehan agama, korupsi dan pencucian uang," jelasnya.
Minta Masyarakat Melawan
Masih kata Emil, dirinya mengimbau kepada masyarakat untuk melawan jika menemukan adanya indikasi kelompok-kelompok radikal, seperti NII di tengah masyarakat.
"Pokoknya lawan, semua yang memberikan narasi, tawuran, godaan, mengubah ideologi pancasila menjadi ideologi lain lain, indikasinya mereka mulai mengejek-ngejek pemerintahan, lambang negara, kalau ketemu seperti itu dilawan," tutup Emil.
(bba/yum)