Kobaran Api yang Awet di TPA Sarimukti

Round-Up

Kobaran Api yang Awet di TPA Sarimukti

Tim detikJabar - detikJabar
Minggu, 27 Agu 2023 18:45 WIB
Petugas Pemadam Kebakaran Saat Padamkan Api di Titik TPA Sarimukti
Petugas Pemadam Kebakaran Saat Padamkan Api di Titik TPA Sarimukti. (Foto: Whisnu Pradana/detikJabar)
Bandung -

Kebakaran hebat terjadi di TPA Sarimukti, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat. Api yang membara di gunungan sampah Sarimukti, tak padam selama sepekan meski segala cara untuk menjinakkan api telah dilakukan.

Api pertama kali muncul pada Sabtu (19/8/2023) malam. Sempat dilaporkan padam, namun ternyata api kembali muncul dan membakar gunungan sampah pada Senin (21/8/2023).

"Jadi kita terima laporannya tadi jam 13.30 WIB, kemudian meluncur ke lokasi petugas dari Poswil Cipatat. Penanganan langsung dilakukan, tapi kondisi api sudah membesar," ujar Kepala Dinas Pemadam Kebakaran KBB, Siti Aminah Anshoriah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Informasi yang diperoleh, api yang membakar gunungan sampah di TPA Sarimukti bersumber dari sebuah puntung rokok. Hal tersebut diungkapkan oleh Kapolsek Cipatat AKP Kusmawan.

"Kalau sumber apinya diduga dari puntung rokok yang dibuang saat masih menyala. Ditambah adanya gas metan dari tumpukan sampah," kata Kusmawan saat dihubungi, Selasa (22/8/2023).

ADVERTISEMENT

Upaya pemadaman pun dilakukan oleh petugas pemadam kebakaran. Zona 4 TPA Sarimukti jadi titik fokus petugas memadamkan api. Pada zona itu, terlihat beberapa titik api muncul sekaligus. Namun petugas kesulitan karena api merembet dan meluas begitu cepat.

"Api terus membesar dan merembet itu karena banyak plastik kering. Ditambah terik matahari dan embusan angin membuat api mudah membesar dan menjalar," kata Komandan Regu (Danru) Pemadam Kebakaran Pos Wilayah Cikalongwetan, KBB, Yadi Supriadi.

Selain itu, tingginya gunungan sampah juga semakin menyulitkan upaya pemadaman meski delapan unit mobil pemadam telah dikerahkan. "Memang panasnya minta ampun, sepertinya di atasnya sudah padam tapi di bawah masih ada, karena kan sampahnya tinggi 50 meter kan," ujar Kepala DLH Jabar Prima Mayaningtias.

Kebakaran tersebut membuat pengelola akhirnya menutup sementara TPA Sarimukti. Kepala UPTD Pengelolaan Sampah TPA/TPST Regional Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jawa Barat Arief Perdana mengatakan, pemberhentian pembuangan sampah ke TPA Sarimukti berlaku mulai Selasa (22/8/2023).

"Jadi sementara tidak menerima dulu (pembuangan sampah). Nah mau menumpuk di TPS atau seperti apa, itu diserahkan ke masing-masing daerah. Pemberhentian mulai hari ini," ujar Arief saat ditemui di TPA Sarimukti.

Penutupan TPA Sarimukti akibat kebakaran itu membuat truk yang berisi muatan dan sudah ada di jalan menuju TPA, terpaksa diparkir sampai pengelola membuka lagi pelayanan pembuangan sampah. Hal ini dilakukan demi keselamatan para sopir truk.

"Pastinya ini untuk keselamatan pengemudi dan pekerja, bahkan pemulung. Sementara pembuangan dihentikan sampai kebakarannya bisa diatasi. Kalau berapa lama, kami belum bisa jawab," ujar Arief.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan kebakaran di TPA yang berada di Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat yang diduga bersumber dari puntung rokok tersebut berstatus darurat.

Dia pun meminta Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan untuk berkomunikasi dengan Badan Nasional Penaggulangan Bencana (BNPB) untuk menangani kebakaran di TPA Sarimukti.

"Ya sudah saya mintakan Pak Hengky dulu di level ini untuk menyatakan darurat, supaya BNPB bisa hadir," kata Kang Emil sapaannya.

Dia menyatakan, upaya pemadaman mengalami kendala karena luasnya area TPA Sarimukti. Menurutnya alat berat maupun mobil pemadam kebakaran yang dikerahkan ke lokasi kebakaran sulit menjangkau titik api.

Lima hari terbakar, asap yang ditimbulkan dari kebakaran di TPA Sarimukti mulai berdampak pada 12 ribu warga di 3 desa, yakni Rajamandala, Mandalasari dan Cipatat. Bahkan warga juga mulai dilanda penyakit sesak nafas karena asap kebakaran.

Kebakaran itu membuat Bupati Bandung Barat Hengki Kurniawan menetapkan status tanggap darurat bencana. Dalam keputusannya, Hengki menetapkan status tanggap darurat bencana kebakaran ini selama 21 hari ke depan.

Enam hari berlalu, namun kebakaran yang melalap gunungan sampah di TPA Sarimukti tak kunjung padam. Kebakaran justru kian meluas. Semua zona di TPA mulai dari zona 4, merembet ke zona 3, lalu merembet lagi ke zona 2, dan terbaru api juga melalap sampah di zona 1.

"Kondisi saat ini, kita lihat api dan asap masih terlihat. Sekarang semua zona terbakar, sudah merembet ke zona 1. Total lahan terbakar sekitar 12 hektare," ujar Kepala UPTD Pengelolaan Sampah TPA/TPST Regional Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jawa Barat, Arief Perdana saat ditemui, Kamis (24/8/2023).

Ridwan Kamil menyatakan jika Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan turun tangan membantu memadamkan kebakaran di TPA Sarimukti dengan cara water bombing atau bom air. Selain itu, BMKG juga bakal membantu dengan melakukan rekayasa cuaca.

Selain itu, kebakaran Sarimukti juga berimbas pada terhambatnya proses pembuangan sampah mengingat Sarimukti adalah 'rumah' bagi sampah-sampah dari Bandung Raya.

Untuk menyelesaikan masalah hambatan pembuangan sampah, Pemprov Jabar menyiapkan tempat penampungan sementara yang lokasinya tak jauh dari TPA Sarimukti yang terbakar di Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat.

"Sudah disiapkan oleh Pemprov Jawa Barat untuk penampungan sampah perkotaan sementara, sambil menunggu selesainya pemadaman TPA Sarimukti," kata Ridwan Kamil dalam unggahan instagramnya seperti dikutip detikJabar, Jumat (25/8/2023).

Namun, Ridwan Kamil kemudian menetapkan Bandung Raya darurat sampah pada Jumat (25/8/2023). Keputusan tersebut diambil imbas dari kebakaran TPA Sarimukti yang sudah tujuh hari tidak padam.

Hal itu tertuang dalam surat keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 658/Kep.579-DLH/2023 tentang Penetapan Status Darurat Sampah Bandung Raya, yang ditetapkan pada 24 Agustus 2023.

Sementara BNPB menerjunkan satu unit helikopter untuk melakukan water bombing untuk memadamkan kebakaran di TPA Sarimukti.

Hal tersebut dibenarkan Kasi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat Hadi Rahmat. Sejak didatangkan hari ini, Hadi menyebut sudah lebih dari empat kali lebih water bombing dilakukan.

"Yang terpantau tadi empat kali, mungkin sekarang sudah nambah katanya udah 10 kali," ujarnya.

(bba/orb)

Sorot Jabar

Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikjabar



Hide Ads