Kala Petugas Damkar Bertaruh Nyawa Jinakkan Si Jago Merah di TPA Sarimukti

Kala Petugas Damkar Bertaruh Nyawa Jinakkan Si Jago Merah di TPA Sarimukti

Whisnu Pradana - detikJabar
Sabtu, 26 Agu 2023 15:30 WIB
Petugas Pemadam Kebakaran Saat Padamkan Api di Titik TPA Sarimukti
Petugas Pemadam Kebakaran Saat Padamkan Api di Titik TPA Sarimukti (Foto: Whisnu Pradana/detikJabar).
Bandung -

Guswara, nampak fokus memandang hamparan sampah yang menggunung. Asap pekat masih mengepul dari baliknya memenuhi ruang udara TPA Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Sudah delapan hari lamanya, si jago merah masih membakar lautan sampah yang dibuang ke TPA Sarimukti. Selama itu pula, Guswara dan puluhan petugas pemadam kebakaran dari berbagai daerah berjibaku memadamkan api.

Melalui Handy Talky (HT), ia memberi komando khususnya pada anggotanya dari regu Damkar KBB Pos Wilayah Cipatat. Mereka yang pertama menerima laporan dan meluncur ke lokasi kebakaran pada Sabtu (19/8/2023) lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Guswara sendiri berperan sebagai komandan damkar Poswil Cipatat. Namun sesekali, ia turut terjun langsung memegang selang menyemprotkan air pada titik api.

"Bencana ini besar sekali, menjadi bencana nasional. Kejadian pertama itu minggu lalu, kami sudah ada di sini dari jam 11 siang," ujar Guswara kepada detikJabar, Sabtu (26/8/2023).

ADVERTISEMENT

Guswara dan anggotanya bekerja tak mengenal waktu. Pagi, siang, malam, mereka bolak balik ke titik api untuk menyemprotkan air di area TPA Sarimukti yang sangat luas.

"Kami belum berhenti memadamkan api, setiap hari kami bekerja 24 jam dengan sistem rolling. Kalau nggak gitu, siapa yang sanggup bertahan. Kecuali danpos, bertanggungjawab juga ke rantai komando. Saya hari kemarin, dari jam 3 pagi sampai jam 3 sore, tidak tidur," kata Guswara.

Paparan asap dari sampah yang terbakar, membuat ia dan anggotanya rawan mengalami Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA). Meskipun mereka mengenakan masker saat proses pemadaman, namun tak 100 persen menghindarkan risiko.

"Tentu risiko pekerjaan selalu ada. Tapi kami juga antisipasi, jangan sampai kami justru jadi korban. Kami yang ada di sini untuk menyelamatkan dan melindungi warga, jadi kami juga harus bertahan," ucap Guswara.

"Dampaknya memang sudah terasa, banyak yang sudah sesak nafas, pedih matanya, termasuk saya suara sudah serak karena harus koordinasi juga," tutur Guswara.

Petugas Pemadam Kebakaran Saat Padamkan Api di Titik TPA SarimuktiPetugas Pemadam Kebakaran Beristirahat di sela pemadaman api TPA Sarimukti (Foto: Whisnu Pradana/detikJabar).

Selama kebakaran melanda, ia dan anggotanya nyaris tak pernah pulang ke rumahnya. Ia sempat pulang ke rumahnya hanya beberapa jam kemudian harus kembali lagi bertugas.

"Tentu suka duka ada, salah satunya kan tidak bisa bertemu keluarga selama bertugas. Paling kami hanya bisa pulang tidak lebih dari sehari, cuma beberapa jam. Terus harus balik lagi," kata Guswara.

Cerita yang diutarakan Guswara, juga dialami oleh Nazrul Haq, driver unit Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung.

Pria 31 tahun itu sejak awal terlibat langsung dalam pemadaman api di TPA Sarimukti. Sudah nyaris seminggu, ia bertahan di Cipatat karena api belum bisa dijinakkan.

"Sampai hari ini, kami terus berusaha memadamkan api. Saya setiap hari ada di belakang kemudi, kontrol air untuk penyemprotan, biar bisa segera tertangani," kata Nazrul.

Selama bertugas di TPA Sarimukti, ia banyak menyaksikan peristiwa penting yang tak banyak disorot orang. Mulai dari ledakan gas metan saat pemadaman, truk damkar terperosok dan hampir terguling, hingga risiko amblas saat menginjak gunungan sampah.

"Yang paling ekstrem mungkin truk terguling dan ledakan saat pemadaman. Kita tahu di sini sebetulnya permukaan bukan tanah, tapi sampah. Jadi rawan amblas, terus mengandung gas jadi sewaktu-waktu bisa meledak," ucap Nazrul.

Namun motto petugas pemadam kebakaran menjadi pelecut semangatnya. 'Pantang Pulang Sebelum Padam Meskipun Nyawa Jadi Taruhannya'.

"Karena motto itu, bagaimanapun kami optimis kebakaran di sini bisa padam. Kami minta dukungan juga dari masyarakat biar bisa segera tertangani," kata Nazrul.

(mso/mso)

Sorot Jabar

Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikjabar


Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads