11 Fakta Mencekam Bentrok Polisi Vs Warga Dago Elos

Round Up

11 Fakta Mencekam Bentrok Polisi Vs Warga Dago Elos

Tim detikJabar - detikJabar
Rabu, 16 Agu 2023 09:30 WIB
Sisa-sisa bentrok warga vs polisi di Dago Elos Bandung.
Sisa-sisa bentrok warga vs polisi di Dago Elos Bandung. (Foto: Bima Bagaskara)
Bandung -

Dago Elos di Kelurahan Dago, Kecamatan Coblong, Kota Bandung menjadi sorotan usai bentrokan antara warga dan polisi pecah pada Senin (14/8/2023) malam. Bentrokan berujung tembakan gas air mata dan aksi represif polisi.

Berikut fakta-faktanya:

1. Rumah Warga Didobrak Polisi

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kericuhan sempat terjadi antara warga dengan aparat kepolisian di kawasan Dago Elos, Kota Bandung pada Senin (15/8/2023) malam. Aksi polisi yang mendobrak dan merangsek masuk ke rumah-rumah viral di media sosial.

Detik-detik aparat kepolisian yang mendobrak pintu rumah warga terekam kamera CCTV. Salah satu rumah yang malam tadi didobrak oleh polisi ialah rumah milik Handika (33).

ADVERTISEMENT

Ketika itu, Handika bersama keluarganya tengah bersantai di ruang tengah rumah yang berada di RT 2 RW 2 Kelurahan Dago, Kecamatan Coblong. Awalnya, Handika melihat banyak polisi yang wara wiri di depan rumahnya. Namun tiba-tiba polisi mendobrak pintu rumahnya.

"Tadinya saya mau keluar karena mamah saya ketakutan, akhirnya saya keluar buka pintu. Dia nanya 'di rumah ada siapa aja?' Ada banyak banget, ini siapa? Ini pegawai saya. Salah satu polisi dobrak pintu yang di depan," ujarnya.

2. Anak Andika Trauma

Peristiwa itu membuat anak Handika yang berusia 6 tahun trauma. Dia mengungkapkan sang anak sempat terkena pintu saat polisi mendobrak pintu dan mengakibatkan luka di dahi sang anak.

"Anak saya ketika polisi kata-kata kasar itu dia takut tuh, dia ngumpet di belakang pintu. Pintunya malah didobrak. Kena muka, kena kakinya kejepit. Itu jam setengah 12 malam," ucap Handika.

Setelah mendobrak pintu, Handika berujar ada salah satu polisi yang masuk ke dalam rumah bahkan hingga ke dalam kamar. Setelah yakin tidak ada yang dicari, menurut Handika polisi langsung pergi.

"Ada salah satu polisi yang benar-benar masuk, terus cek kamar terus lihat beneran ada anak kecil terus bilang 'udah lewat-lewat aja'. Akhirnya kumpulan polisi itu (pergi) karena polisi yang satu masuk udah lihat ke gudang ke semua ruangan, akhirnya pada keluar semuanya," pungkasnya.

3. Menggema di Twitter

Daerah Dago Elos Bandung nampaknya jadi pembicaraan para warganet. Dago Elos menduduki trending nomor satu di Twitter sejak Senin (14/8/2023) malam.

Seperti diketahui, kericuhan terjadi pada Senin malam tadi hingga Selasa (15/8/2023) dini hari. Situasi mencekam saat para warga Dago Elos terlibat bentrok dengan polisi usai memblokir Jl Ir. H. Juanda atau Jl Dago.

4. Empat Warga Terluka

Sebanyak empat warga Dago Elos, Kota Bandung dikabarkan terluka akibat bentrokan yang terjadi dengan aparat kepolisian pada Senin (14/8/2023) malam. Selain terluka, beberapa warga juga ditangkap dan ditahan.

"Warga yang luka ada 4 tapi bisa dikoreksi, dan sekitar 7 yang ditahan termasuk dari tim advokasi Dago," kata perwakilan Tim Advokasi Dago Elos Heri Pramono.

Selain empat warga tersebut, Heri juga menuturkan ada seorang bayi yang mengalami sesak nafas gegara polisi menembakkan gas air mata ke pemukiman warga.

5. Bayi 11 Bulan Kena Gas Air Mata

Seorang bayi yang masih berusia 11 bulan dikabarkan menjadi korban dari bentrokan yang terjadi antara warga dengan polisi di kawasan Dago Elos, Kota Bandung, Senin (14/8/2023) malam. Bayi malang itu terkena gas air mata yang ditembakkan polisi.

Hal itu dibenarkan oleh Erni (34), salah seorang warga yang merupakan saudara dari bayi mungil itu. Erni mengatakan, saat kejadian bayi dari kakak kandungnya itu dibawa ke rumahnya.

"Pas datang sama kakak kan ke sininya, si anak itu udah kayak nggak nafas mungkin kaget kan lagi tidur. Sama saya dibasuh air tiga kali mukanya. Agak mending langsung reaksi bisa nangis gitu," kata Erni saat berbincang dengan detikJabar, Selasa (15/8/2023).

6. Dievakuasi Lewat Genteng

Erni mengungkapkan, proses evakuasi bayi tersebut juga berlangsung dramatis. Sebab kakaknya harus memindahkan bayi itu dari lantai dua rumah di RW 2 Kelurahan Dago, Kecamatan Coblong karena lantai dasar rumah sudah banyak dimasuki gas air mata.

"Diambilnya lewat atap kan di bawah udah pengap, jadi lewat genteng. Jam setengah 12-an pas lagi genting-gentingnya," ungkapnya.

Beruntung, kata dia, bayi tersebut selamat. Namun saat ini, bayi beserta orang tuanya diungsikan dari kawasan Dago Elos karena khawatir akan terjadi hal serupa.

7. Siswa Sekolah 'Libur'

Bentrokan yang terjadi antara warga dengan polisi di kawasan Dago Elos, Kota Bandung berimbas pada terhambatnya aktivitas sekolah siswa-siswi di kawasan itu. Mereka terpaksa 'libur' pascabentrokan terjadi.

Erni salah seorang warga menuturkan, akibat insiden yang terjadi itu, ketiga anaknya enggan bersekolah. Erni mengatakan anak-anaknya trauma karena mendengar suara letusan tembakan gas air mata.

"Sampai gak mau sekolah anak saya semuanya karena mungkin dengar suara kayak tembakan, kan gas air mata itu, jadinya takut," ucap Erni saat berbincang dengan detikJabar, Selasa (15/8/2023).

Menurutnya guru di tempat sekolah sang anak sudah memberi pengumuman kepada siswa-siswi yang berasal dari kawasan Dago Elos khususnya RW 2 untuk dibolehkan libur hari ini.

"Gurunya juga udah nge-WA suruh libur aja. Anak aku tiga gak pada sekolah, semua di sini gak pada sekolah semua (hari ini)," ujarnya.

8. Gas Air Mata untuk Bubarkan Massa

Kapolrestabes Bandung Kombes Budi Sartono menegaskan senjata gas air mata dilontarkan untuk membubarkan massa yang memblokir Jl Ir. H. Juanda atau Jl Dago karena mulai bertindak anarkis. Gas air mata pun menurutnya, ditembakkan ke arah jalan raya untuk membubarkan massa tersebut.

"Memang untuk melakukan tindakan kondusif di sana, kami melakukan tindakan tegas kepada mereka. Makanya dilakukan pendorongan, ada beberap anggota dari jajaran dari Polda Jabar ini kemudian menembakkan gas air mata," katanya, Selasa (15/8/2023).

'Kita tembakkan gas air mata itu tidak ke pemukiman, kita hanya ke jalan raya saja. Ini semua dilakukan untuk membuka jalan saja," ucapnya menambahkan.

9. Telusuri Polisi Dobrak Rumah

Selain itu, di media sosial banyak beredar polisi mendobrak ke rumah warga saat kericuhan itu terjadi. Budi menyatakan akan terlebih dahulu menelusuri hal tersebut.

"Nanti akan kami telusuri kembali (soal pendobrakan anggota polisi ke rumah warga). Karena kami pada saat itu fokus ke pembukaan jalan, nanti kalau ada anggota yang masuk ke rumah akan kita cek kembali," ucapnya.

Budi belum bisa memastikan anggota yang videonya tersebar saat mendobrak rumah warga itu akan turut diperiksa atau tidak. Sebab menurutnya, saat memukul mundur massa, pihaknya mencoba untuk memberikan tindakan tegas kepada kelompok yang mulai bertindak anarkis di lokasi kejadian.

10. Tujuh Orang Diamankan

Polisi mengamankan 7 orang buntut bentrokan di Dago Elos. Ke-7 orang ini terindikasi telah melakukan tindakan anarkis saat bentrokan terjadi.

"Kita mengamankan 7 orang pelaku yang anarkis saat di lokasi kejadian. Mereka ini terindikasi memang untuk melakukan provokasi dan melakukan situasi tidak kondusif di sana," kata Budi.

Dari hasil pemeriksaan, Budi memastikan 4 orang di antaranya bukan warga Dago Elos. Mereka kata Budi memang datang ke sana untuk membuat kericuhan terjadi.

"Dan 4 orang ini sudah terbukti melakukan anarkis dan bukan warga daerah tersebut. Jadi yang melakukan anarkis bukan dari warga sana," ungkapnya.

11. Sekarung Botol Minuman

Di lokasi bentrokan, Budi menemukan sekarung botol minuman yang diduga digunakan untuk melempar ke arah polisi. Botol ini yang disebut Budi dipakai para pelaku untuk melakukan tindakan anarkis.

"Empat orang ini dibuktikan dengan alat bukti dipegang mereka ini kelompoknya bukan dari warga tersebut. Ini terindikasi memang untuk melakukan provokasi dan melakukan situasi tidak kondusif, sehingga kami melakukan tindakan tegas kepada mereka. Makanya dilakukan pendorongan, ada beberapa anggota dari jajaran dari polda jabar ini tembak gas air mata," pungkasnya.




(bba/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads