Gegara Bentrok Warga-Polisi, Siswa di RW 2 Dago Elos 'Libur'

Gegara Bentrok Warga-Polisi, Siswa di RW 2 Dago Elos 'Libur'

Bima Bagaskara - detikJabar
Selasa, 15 Agu 2023 14:41 WIB
Sisa-sisa bentrok warga vs polisi di Dago Elos Bandung.
Sisa-sisa bentrok warga vs polisi di Dago Elos Bandung. (Foto: Bima Bagaskara)
Bandung -

Bentrokan yang terjadi antara warga dengan polisi di kawasan Dago Elos, Kota Bandung berimbas pada terhambatnya aktivitas sekolah siswa-siswi di kawasan itu. Mereka terpaksa 'libur' pascabentrokan terjadi.

Bentrokan sendiri terjadi pada Senin (15/8/2023) malam setelah warga melakukan aksi blokir Jalan Dago lantaran laporan pidana dugaan penipuan sengketa tanah yang dilayangkan ke Polrestabes Bandung diduga ditolak.

Dalam aksi blokade jalan, warga juga sempat membakar ban bekas. Setelahnya, warga terlibat bentrok dengan polisi. Bukan cuma bentrok, lontaran gas air mata juga menghiasi insiden mencekam tadi malam. Bahkan polisi merangsek masuk ke dalam rumah warga dengan mendobrak pintu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Erni (34) salah seorang warga menuturkan, akibat insiden yang terjadi itu, ketiga anaknya enggan bersekolah. Erni mengatakan anak-anaknya trauma karena mendengar suara letusan tembakan gas air mata.

"Sampai gak mau sekolah anak saya semuanya karena mungkin dengar suara kayak tembakan, kan gas air mata itu, jadinya takut," ucap Erni saat berbincang dengan detikJabar, Selasa (15/8/2023).

ADVERTISEMENT

Menurutnya guru di tempat sekolah sang anak sudah memberi pengumuman kepada siswa-siswi yang berasal dari kawasan Dago Elos khususnya RW 2 untuk dibolehkan libur hari ini.

"Gurunya juga udah nge-WA suruh libur aja. Anak aku tiga gak pada sekolah, semua di sini gak pada sekolah semua (hari ini)," ujarnya.

Erni pun menceritakan detik-detik mencekam saat bentrokan terjadi. Ketika itu, Erni bersama warga lainnya berada di lokasi yang tak jauh dari titik massa memblokade jalan raya.

Namun tiba-tiba menurutnya, polisi menembakkan gas air mata ke kerumunan warga. Hal itu seketika membuat warga berhamburan. Erni pun mengaku langsung menyelamatkan diri ke rumahnya.

"Malem tu pulang demo saya duluan jam 1, yang lain mah pulangnya jam 8 malem. Langsung bikin aksi di depan karena ditolak (laporannya), bakar ban. Padahal minta kita cuma satu laporannya diterima malahan jadi ributnya malahan kita yang diserang," kata Erni.

"Waktu itu gas air mata banyak, ibu pulang, anak di rumah gimana. Nembakinnya ke warga langsung, warga lari langsung masuk ke permukiman. Tadinya kan warga ngumpul malam itu," imbuhnya.

Tidak sampai di situ, dia juga mengungkapkan jika polisi kemudian mulai masuk ke gang-gang pemukiman dan mendobrak beberapa rumah warga. "Rumah ibu enggak, cuma rumah tetangga sampe didobrak," jelasnya.

Dia pun berharap kejadian semalam bisa diusut tuntas. Sebab menurutnya polisi sudah berbuat di luar batas. "Semoga diusut tuntas," tutup Erni.

(bba/yum)


Hide Ads