Berisiko terjadi kecelakaan di laut, sekelompok nelayan se-Jabar di Pantai Pangandaran dilatih taktis saat melaut. Selain pandai dalam menjaring ikan, nelayan dituntut paham mitigasi bencana dan penanganan ketika terjadi trouble perahu.
Kemudian, nelayan harus mengetahui penyelamatan korban kecelakaan laut dari mulai teknik mengambil korban, penanganan dan penyelamatan.
Koordinator Instruktur SAR Pangandaran Iwan Irawan mengatakan sebelum pergi melaut nelayan harus paham pengoperasi motor tempel (mopel). "Pemahaman ini sangat sederhana tapi berpengaruh dalam proses kerja nelayan ditengah laut," kata Iwan kepada detikJabar, Sabtu (12/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Ia mengatakan nelayan dikenalkan dengan mopel, cara pemasangan dan pengoperasian mopel. "Kan mesin perahu ada beberapa bagian, dari mulai baling-baling bawah hingga gas," ucapnya.
Menurutnya mesin mopel harus di cek sebelum aktivitas melaut untuk mengencangkan tali dan benar-benar dalam kondisi bagus.
"Safety nomor utama jadi mesin harus dililitkan dengan benar, jadi ketika perahu terjadi kecelakaan atau terbalik, mesin lepas bisa mati otomatis, sehingga tidak membuat baling-baling membahayakan pengguna," katanya.
Selain itu Iwan menegaskan jika kondisi BBM harus tetap terisi dan dalam stok yang cukup sesuai jarak tempuh. Selanjutnya nelayan dilatih taktis saat menangani perahu terbalik dalam segala situasi apapun.
"Evakuasi korban perahu terbalik harus dengan kondisi pikiran tenang, jangan panik, kemudian lakukan pengikatan pada sayap sebelah perahu dari arah kanan maupun kiri sesuai kondisi perahu, kemudian saat bantuan datang minta untuk ditarik agar posisi kembali semula," jelasnya.
Ia mengingatkan bahwa nelayan harus selalu dalam posisi pakai life jacket meskipun kondisi cuaca bagus. "Karena pelampung itu membantu kita saat dalam kondisi darurat di tengah laut," ucapnya.
Nelayan rescue yang dilaksanakan di Pantai Timur Pangandaran ini diinisiasi oleh Jabar Quick Respon selama dua hari dari mulai Jumat-Sabtu (11-12/2023).
![]() |
Adapun peserta nelayan training rescue ini diikuti oleh para nelayan se Jawa Barat dari mulai pantai utara hingga selatan.
Kasat Polairud Polres Pangandaran AKP Sugianto mengatakan bukan hanya nelayan Jabar saja, tapi mengingat Pangandaran daerah wisata, jadi nelayan harus dapat membantu apabila melihat korban laka laut.
"Karena banyak korban laka laut yang ditemukan nelayan di Pangandaran. Sehingga teknik dan pemahaman mitigasi atau rescue nelayan dapat menanganinya," ucapnya.
Anggota Pengarah SAR Barakuda Pangandaran Arif Firman mengatakan SAR Barakuda ini kan relawan tim penyelamat.
"Kami anggota relawan penyelamat dari gabungan para nelayan, kami masih sedikit, dengan adanya nelayan rescue ini diharapkan nelayan potensi SAR bisa bertambah, semakin banyak komponen masyarakat yang ikut andil dalam potensi SAR ketika ada laka laut kami tidak kekurangan lagi," katanya.
(tya/tey)