Usia Senja Abah Emang dan Kenangannya Berjuang Melawan Penjajah

Kabupaten Purwakarta

Usia Senja Abah Emang dan Kenangannya Berjuang Melawan Penjajah

Dian Firmansyah - detikJabar
Senin, 07 Agu 2023 19:31 WIB
Sersan Mayor Emang bin Mali, mantan pejuang kemerdekaan yang kini berusia 100 tahun.
Sersan Mayor Emang bin Mali, mantan pejuang kemerdekaan yang kini berusia 100 tahun (Foto: Dian Firmansyah/detikJabar).
Purwakarta -

Sersan Mayor Emang bin Mali, adalah salah satu pejuang yang ikut andil mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. Dia yang kini berusia 100 tahun itu terlibat peperangan melawan penjajah Jepang dan Belanda pada medio 1945-1950 silam.

Ditemui detikJabar di kediamannya di Kampung/Desa Benteng, Kecamatan Campaka, Kabupaten Purwakarta, Abah Emang sapaan akrabnya, hanya bisa terbaring lemah. Kulit yang sudah keriput, gigi ompong dan badan sudah mulai tidak kuat lagi bergerak secara normal.

Namun tatapan mata, pendengaran dan ingatannya masih sangat kuat. Ia juga masih ingat betul kisah pahit semasa perjuangan yang ia lakukan bersama prajurit lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Prajurit mati-matian mempertahankan kemenangan. Dulu Jepang dan Belanda makin berontak," ujar Abah Emang, Senin (7/8/2023).

Pada tahun 1948, Abah Emang bersama tiga prajurit terlibat baku tembak di hutan karet wilayah Kalijati, Subang. Ia tengah memantau pos-pos penjajah di wilayah itu. Namun, aksinya terendus hingga ia bersama rekan seperjuangan dibombardir peluru lawan.

ADVERTISEMENT

Tiga rekan Abah Emang gugur di tempat dengan kondisi mengenaskan. Namun Abah Emang memiliki strategi agar dapat lolos dari maut. Ia berpura-pura tewas saat penjajah menemukannya. Bayonet dan kaki bersarang di tubuhnya. Tapi dia bertahan agar tak diketahui musuh masih bernyawa.

Setelah itu penjajah menganggapnya tewas, dan meninggalkan para pejuang Indonesia yang gugur. Kemudian menjelang sore, Abah Emang ditemukan warga. Dia bersama tiga rekannya yang gugur dievakuasi warga ke tempat lebih aman.

"Abah sekarang udah berusia 100 tahun, dulu terlibat peperangan dengan Jepang dan Belanda," ujar Royati, istri Abah Emang.

Pengorbanan para pejuang hendaklah jangan di sia-siakan. Namun harus jadi tolak ukur untuk generasi penerus lebih menghargai dan menjaga keutuhan NKRI.

(mso/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads