Momen peringatan Kemerdekaan RI ke-78 dimanfaatkan oleh sebagian masyarakat untuk menjual pernak-pernik atau bendera merah putih. Banyak masyarakat alih profesi menjadi pedagang bendera dadakan yang berjualan di pinggir jalan.
Seperti yang dilakukan oleh Ika warga Cipaisan, Purwakarta. Ia yang sehari-hari berjualan kopi di Pasar Senen Purwakarta, beralih profesi jadi pedagang bendera dadakan. Kgiatan ini ternyata rutin dilakukan Ika setiap tahunnya.
"Tiap tahun setiap mau Agustusan. Kalau sehari-hari mah dagang kopi di pasar Senen, ya karena udah tiap tahun jadi asik aja jualan bendera," ujar Ika ditemui di lapak jualannya, Kamis (3/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilihat detikJabar, ia menjajakan bendera dagangannya di jalan utama non tol Jakarta-Bandung tepatnya di Jalan Ahmad Yani, Cipaisan, Purwakarta. Berbagai jenis dan ukuran bendera ia pasang di tali yang ia bentangkan, dengan tujuan agar calon pembeli bisa melihat jenis bendara apa saja yang ia jual. Ia tidak sendirian, di jalur itu banyak pedagang bendera dadakan yang juga berjualan bendera.
Ketika ditanya kenapa memilih beralih profesi berjualan bendera dadakan di banding jualan kopi, Ika menyebut jualan bendera lebih menggiurkan dibanding berjualan kopi.
"Jauh berbeda omset jualan kopi dan bendera, sekarang paling (omset) 800 ribu sehari, sekarang-sekarang, kemarin mah masih kurang, biasanya tahun lalu bisa sampai jutaan," katanya.
Ika menyebutkan, berjualan bendera hanya sementara, sejak akhir bulan Juli lalu hingga nanti jelang hari H peringatan kemerdekaan. Dagangannya tidak pernah ia bereskan, jadi akan terus di lokasi yang sama siang malam.
"Paling sampai tanggal 16 Agustus," pungkasnya.
Sementara Dendi salah satu pembeli mengatakan, ia membeli bendera ukuran besar untuk di pasang di kantornya, sedangka bendera kecil masih tersedia.
"Ini tinggal yang besarnya baru beli (bendera) karena yang kemarin udah rusak, yang kecil mah masih ada. Kita pasang sampai 10 bendera di kantor," ucap Dendi.
(dir/dir)