Yanto (32) jadi salah satu korban tabrak lari angkutan kota (angkot) yang dikemudikan pemuda mabuk di Bandung Barat. Yanto mengalami luka usai angkot tersebut menabraknya dari belakang.
Peristiwa nahas itu dialami Yanto di Jan Raya Batujajar, Kabupaten Bandung Barat pada Senin (31/7) malam. Yanto jadi salah satu dari lima kendaraan sepeda motor yang ditabrak angkot brutal.
Yanto menuturkan kejadian bermula saat dia hendak dalam perjalanan pulang usai bekerja. Dia rencananya akan pulang menuju ke Rancapanggung, KBB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi saya itu jalan pulang setelah kerja. Nah pas di Jembatan BBS, itu dari arah Cihampelas ada angkot ngebut tapi ambil arah kanan. Jadi di jalur saya, padahal dia dari arah berlawanan," ujar Yanto saat ditemui di Kantor Desa Selacau, KBB, Selasa (1/8/2023).
Angkot itu kemudian menubruknya hingga ia terjatuh. Saat itu, angkot terus tancap gas ke arah Batujajar. Ia tak langsung berusaha mengejar angkot tersebut karena masih syok.
"Jadi dari jauh sebelum menabrak itu memang sudah terdengar suara rem angkotnya cekit-cekit , nah setelah itu dia nabrak saya. Ternyata di belakang itu, dia sudah menabrak satu motor, jadi saya korban kedua," ujar Yanto.
Akibat tabrakan itu, ia mengalami luka lecet pada lengan kanannya. Sementara motornya mengalami kerusakan pada bagian rem tangan, step motor, serta rem di bagian kaki.
"Rem yang di tangan itu sampai patah handle nya. Terus tangan saya luka, kalau nggak salah itu kena bagian wipper mobil angkotnya," ucap Yanto.
Desi Dinarwati (32), juga menceritakan kejadian mengerikan itu. Namun bukan ia yang jadi korban, melainkan dua anaknya yang berusia 12 dan 3 tahun, serta adiknya yang masih berusia 16 tahun.
"Jadi adik saya itu mau jajan, kebetulan anak saya dua ikut sama tantenya. Mereka pakai motor, nggak terlalu jauh dari rumah. Nah nggak lama dari situ, bapak saya bilang ada angkot dikejar warga karena nabrak motor," ujar Desi.
Tak dinyana, jika satu dari empat korban tabrak lari angkot itu ialah adik dan anak-anaknya. Ia seketika mendatangi tempat anak dan adiknya itu berada usai tabrak lari tersebut.
"Jadi awalnya nggak sangka kalau mereka (adik dan anaknya) yang jadi korban. Ternyata saya ditelepon sama adik saya, mereka ditabrak angkot. Angkotnya terus kabur," ujar Desi.
Di lokasi kejadian, ia fokus pada kondisi adik dan anak-anaknya. Mereka kemudian bertolak ke rumah sakit untuk memeriksa kondisi. Beruntung tak ada luka fatal, namun tetap harus menjalani observasi.
"Jadi boleh disuruh pulang setelah diperiksa di UGD, tapi kalau ada gejala seperti muntah-muntah itu disuruh datang lagi. Alhamdulillah yang penting selamat, meskipun sempat ada hoaks korban tabrak larinya meninggal, padahal nggak ada yang meninggal.
Keluarga pelaku mengajak keluarga para korban bertemu. Mereka berjanji membayar biaya perawatan dan perbaikan motor yang rusak akibat peristiwa mengerikan itu.
"Kalau saya ya sudah memaafkan, karena dari keluarga pelaku janji mau tanggungjawab, kalau nggak yang mungkin bisa lanjut ke ranah hukum," kata Desi.
Baca juga: Sulitnya Mengungkap Penyebab Kematian Susan |
Sementara itu, Kanit Penegakan Hukum (Gakkum) Satlantas Polres Cimahi Ipda Bayu Subakti mengatakan kasus tersebut sudah ditangani dan selesai karena tak ada korban jiwa.
"Sudah beres (penanganannya). Korban hanya luka ringan, dan semuanya sudah pulang ke rumah masing-masing," kata Bayu.
(dir/dir)