Polisi dan tim forensik kesulitan mengidentifikasi serta memastikan penyebab kematian jenazah bocah perempuan yang ditemukan di Pantai Cikakap, Desa Tanjungsari, Kecamatan Agrabinta, Kabupaten Cianjur.
Pasalnya, jenazah tersebut ditemukan sudah dalam kondisi kerangka dan beberapa organ tubuh yang tak lagi utuh.
Kapolsek Agrabinta Iptu Nanda Riharja, mengatakan pihak keluarga meminta untuk dilakukan autopsi, memastikan penyebab kematian bocah perempuan yang sempat hilang beberapa hari tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tadi sudah dilakukan autopsi oleh tim forensik. Ini keinginan keluarga untuk membuktikan dugaan tindak pidana yang terjadi. Karena autopsi ini menjadi salah sarat untuk penyelidikan lebih lanjut," kata Nanda, Senin (31/7/2023).
Selain untuk memastikan penyebab kematian, autopsi juga dilakukan untuk mengidentifikasi jenazah yang ditemukan. "Ini juga jadi langkah untuk memastikan apakah jenazah tersebut memang bocah yang hilang," jelasnya.
Kepala Instalasi Kedokteran Fokrensik dan Medikolegal RSUD Sayang Cianjur dr Fahmi Arif Hakim, mengatakan jenazah tersebut masih belum teridentifikasi secara pasti. Dari ciri-ciri luar tubuh, terdapat kesamaan antara bocah yang hilang dengan jenazah yang ditemukan.
"Menurut penyidik ada kesamaan sehingga teridentifikasi secara luar tubuh. Tapi secara forensik perlu dibuktikan. Kami masih memastikan apakah ini jenazah yang dimaksud sesuai dengan laporan kehilangan," kata Fahmi.
Namun, dia mengungkapkan dari hasil autopsi terungkap apabila jenazah tersebut berjenis kelamin perempuan dengan usia antara 8-10 tahun.
"Kemudian tanda spesifiknya tidak da. Sebagian jaringannya tidak ditemukan, sebagian jadi kerangka. Mengenai pakaian sesuai dengan anak perempuan, tapi masalahnya identifikasi dari pakaian kurang kuat karena siapa tahu ada yang pakai merek dan baju yang sama," ujar Fahmi.
Fahmi mengatakan pihaknya sudah mengambil sample DNA untuk proses identifikasi lebih lanjut. "kami lakukan pengambilan sampel DNA, untuk menentukan identitas. Proses tes DNA tidak bisa dipastikan berapa lama karena di Puslabfor," ucapnya.
Dia menambahkan, untuk penyebab kematian belum bisa ditentukan, karena kondisinya jenazah ini sudah mengalami kerangka.
"Masih sulit menentukan apakah ada kekerasan atau tidak. Perlu pemeriksaan lebih lanjut," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Susan, bocah berusia 8 tahun ditemukan meninggal dunia di kawasan Pantai Cikakap, Desa Tanjungsari, Kecamatan Agrabinta, Kabupaten Cianjur. Bocah perempuan yang sempat hilang sejak 9 hari lalu itu ditemukan dalam kondisi sebagian tubuh telah menjadi tulang-belulang.
Awalnya bocah perempuan tersebut dilaporkan hilang oleh orang tuanya pada 18 Juli 2023 di kawasan Kampung Cikakap Desa Tanjungsari. Saat itu Susan pulang diantar oleh saudaranya. Tapi di persimpangan dekat rumahnya, anak tersebut meminta diturunkan dengan alasan akan main ke rumah saudaranya yang lain. Tapi setelah itu Susan hilang.
Pada Kamis (27/7) pagi, warga menemukan adanya mayat anak-anak dengan kondisi sebagian tubuh sudah menjadi tulang belulang di semak-semak di kawasan Pantai Cikakap.
(orb/orb)