Mahasiswa kembali menggeruduk Kantor Bupati Subang, Selasa (25/7/2023). Aksi ini dilakukan mahasiswa karena menilai kepemimpinan Bupati Ruhimat dan Wakil Bupat Agus Masykur Rosadi gagal memajukan Kabupaten Subang.
Berdasarkan pantauan detikJabar, mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Subang itu langsung menyampaikan aspirasi serta membawa beberapa spanduk yang berisi kritik kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Subang. Aksi ini juga dijaga ketat oleh petugas keamanan TNI, Polri dan Satpol PP.
Koordinator aksi Ali Annaba mengungkapkan, aksi demo yang dilakukan merupakan aksi lanjutan dari demo mahasiswa beberapa waktu lalu. Tak lain, kedatangan mereka untuk mengkritik program-program dari Pemkab Subang yang sangat tak berpihak kepada masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pemkab Subang selama kepemimpinan Ruhimat dan Agus Masykur ini sudah dianggap tidak benar dalam melaksanakan tugasnya. Mereka dianggap tidak menaati aturan dan undang-undang yang mengatur tentang kepala daerah dan wakil kepala daerah," ujar Ali kepada wartawan di Kantor Bupati Subang.
Menurut Ali, terdapat beberapa poin penting adanya indikasi kegagalan selama periode Ruhimat-Agus dalam memimpin Kabupaten Subang.
"Yang pertama tidak sanggup menaati janji politik yang dituangkan kepada visi misi Jawara tidak jadi realisasi bagi OPD, Kecamatan dan Desa. Kedua menyalahgunakan wewenang dan berkategori KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme). Ketiga, terjadinya defisit, gagal bayar, temuan BPK dan BPKP, serta pengawasan yang tidak jalan," katanya.
"Keempat, melaksanakan program-program yang tidak diperhitungkan seperti pengangkatan P3K yang hanya mampu dibayar paling kuat 5 tahun. Terakhir, tidak jalannya fungsi legislatif dan yudikatif di Subang membuka mata adanya kongkalikong di antara mereka," sambungnya.
Maka dari itu, mahasiswa Subang secara terang-terangan menuntut Ruhimat dan Agus Masyukur untuk segera mundur dari Kepala dan Wakil Kepala Daerah Subang. "Kami menuntut Bupati dan Wakil Bupati untuk mengundurkan diri karena tidak sanggup menepati janjinya dan merealisasikan program sesuai dengan tupoksinya. Untuk DPRD Subang kami meminta harus membuat tim khusus kinerja periode Ruhimat-Agus. Satu lagi untuk penegak hukum yang ada di kepolisian dan kejaksaan tolong jalankan fungsi dan perannya seperti undang-undang dan peraturan yang ada di NKRI," ungkap Ali.
Sementara itu, selain menggeruduk Kantor Bupati Subang, mahasiswa juga melakukan aksi demontrasi di DPRD serta Kejari Subang. Aksi tersebut juga diwarnai dengan membakar ban serta dorong mendorong. Setelah menyampaikan aspirasi, mahasiswa pun akhirnya dapat membubarkan diri yang dikawal langsung oleh petugas keamanan.
(mso/mso)