Menjelang bulan Agustus sejumlah pedagang bendera musiman mulai bermunculan. Seperti yang terlihat di Ciamis, banyak pedagang yang mulai menjajakan aneka bendera di kawasan Ruko Terminal Ciamis.
Cuan dari menjual bendera dadakan ternyata menggiurkan. Bahkan pedagangnya bisa mendapat untung hingga berkali-kali lipat dari sekali berdagang. Seperti yang dirasakan oleh Aceng Suhendi, warga Padayungan, Tasikmalaya ini sudah berjualan di emper ruko Pasar Terminal Ciamis Sejak tahun 1995.
Baca juga: Cuan Manis di Tengah Dinginnya Bandung |
Aceng mengaku dari modal Rp 40 juta untuk belanja bendera, ia bisa meraup omzet hingga Rp 120 juta di tahun lalu. Namun selama pandemi di tahun 2020 dan 2021, omzet yang didapat Aceng sempat turun drastis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Alhamdulillah omzet dari jualan bendera sangat bagus. Kecuali saat pandemi Covid-19 karena tidak boleh ada aktivitas, turun drastis," ujar Aceng yang sehari-jari berjualan aneka poster bergambar, artis, tokoh hingga film saat ditemui di emper ruko Terminal Ciamis, Senin (24/7/2023).
Dari hasil selama dagang bendera musiman, Aceng mampu membeli sawah hingga menguliahkan 2 anaknya hingga lulus di perguruan tinggi negeri seperti UPI Bandung dan di UNPAD.
"Dulu sewaktu masa jaya, dari hasil bendera ini bisa beli sawah, menguliahkan anak dan bisa beli motor GLPro waktu keluaran pertama," ungkap Aceng.
Kini anak-anak Aceng sudah berumah tangga dan bekerja sebagai guru dan karyawan BUMN di Pertamina. Aceng pun terkadang mendapat bantuan modal untuk berjualan bendera dari kedua anaknya. "Alhamdulilah anak suka bantu, sudah tahu mau Agustus ngasih modal untuk jualan bendera," ucapnya.
Aceng bercerita, awalnya berjualan di Tasikmalaya. Namun pada tahun 1982, ia hijrah ke Ciamis karena Gunung Galunggung meletus. Ia sempat memiliki toko baju di Pasar Manis Ciamis, namun di tahun 1995 usahanya bangkrut karena mengalami persoalan.
Pada tahun 1995, Aceng lalu kembali merintis usaha dengan berjualan aneka poster bergambar. Ia pun pernah merasakan kejayaan berjualan poster ketika banyak masyarakat mencari poster Nike Ardila.
"Jualan poster Nike Ardila pas meninggal dunia paling laku. Saya beli dari Bandung harga Rp 700, lalu kembali dijual sedikit lebih mahal pun laku karena memang banyak yang cari tapi bareng terbatas," jelasnya.
Di tahun 2023, Aceng pun kembali mencari peruntungan dengan berdagang bendera musiman. Aceng mulai memajang bendera dan aneka umbul-umbul sejak awal Juli kemarin. Namun pembeli mulai ramai di pertengahan bulan Juli ini.
"Kemarin di awal, sempat ramai yang beli bendera karena mau Hari Jadi Ciamis. Tapi setelah itu sepi lagi. Nah sekarang mulai ada lagi yang beli. Semoga bisa ramai seperti tahun 2022 kemarin," terangnya.
Aceng mengaku peminat bendera di tahun 2022 cukup tinggi. Bahkan ia sempat kehabisan stok yang biasa didatangkan dari Leles, Garut. Sehingga Aceng pun kemudian belanja bendera ke Cikurubuk, meski harganya jauh lebih mahal.
"Kemarin itu modal Rp 40 juta, omzet sampai Rp 120 juta. Kalau untuk sekarang belum terlihat. Nanti mulai tanggal 1 Agustus dilihat, kalau ramai di awal biasanya terus ramai sampai tanggal 16," terangnya.
Bendera yang dijual Aceng dari mulai Rp 20 ribu ukuran kecil, hingga umbul-umbul ukuran besar Rp 120 ribu. Menurutnya, di Ciamis, pembeli lebih banyak borongan ketimbang eceran.
Selain jualan bendera, Aceng juga biasa jualan kalender saat akhir tahun untuk menambah pendapatan.
"Sehari-hari dagang poster sama isi ulang gas korek api. Kalau musimannya dagang bendera sama kalender," pungkasnya.
(dir/dir)