Suhu udara di Kota Bandung terasa begitu dingin akhir-akhir ini. Kondisi cuaca ini terjadi karena saat ini sudah masuk pada musim kemarau.
Tak hanya pada dini hari hingga pagi hari, cuaca di sore dan malam hari pun terasa dingin. Apalagi dengan hembusan angin yang cukup kencang.
Kondisi cuaca ini membuat sejumlah penjual makanan, meraup cuan. Hal itu terjadi karena, saat cuaca dingin warga memilih untuk membeli makanan panas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satunya dirasakan oleh penjual cilok bernama Andri (20). Pria asal Garut ini mengaku, bersyukur dengan cuaca dingin seperti ini penjualan ciloknya laris.
"Alhamdulillah lagi dingin kaya gini mah sehari bisa habis 700 biji cilok," kata Andri kepada detikJabar saat mangkal di Jalan Dipatiukur, Kota Bandung, Minggu (23/7/2023).
Andri mengungkapkan, ia keluar siang dan pulang malam hari. Cilok yang dijualnya merupakan barang milik bosnya, jika seluruh dagangan habis Andri mendapatkan keuntungan Rp 140 ribu.
"Kalau habis Rp 350 ribuan, bersih untuk saya Rp 140 ribuan. Tinggal dikontrakin, dapat makan, tapi kalau gas beli, Rp 22 ribu per lima hari," ujar Andri.
Andri menyebut, agar cilok yang dijualnya cepat habis dia harus terus menyalakan kompor gas yang ada di gerobaknya. "Harus panas terus, apalagi dingin kaya gini," tuturnya.
Pria yang kini masih lajang menyebut, penghasilan per bulannya digunakan untuk menyicil sepeda motor yang disimpan di kampung halamannya di Samarang, Garut dan diberikan kepada ibunya, karena masih punya adik sebanyak dua orang.
"Sebulan bisa dapat Rp 3 jutaan, atau paling kecil Rp 2,5 juta. Sebagian buat cicilan motor, ngasih ke ibu juga, punya adik dua kelas 6 SD dan baru masuk TK, dan buat saya jajan di sini," tambah Andri.
Hal serupa juga dikatakan oleh Ridwan (29), penjual telur gulung keliling di Jalan Antapani, Kota Bandung. Meski penjualan tetap, tapi durasi menjadi cepat.
"Kalau jumlah sih sama ya, jual 200-250 tusuk, tapi kalau durasi lebih cepat, mungkin karena kedinginan, jadi banyak warga yang ingin makan, makanan panas," ujar Ridwan.
(wip/mso)