Tahun ajaran baru sekolah segera tiba. Para orang tua pun sangat antusias menyambutnya. Misalnya di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat yang mana banyak emak-emak mengajak anaknya ke sejumlah toko pakaian untuk berburu seragam.
Tak hanya toko yang di pinggir jalan saja yang disambangi emak-emak. Kepadatan pembeli juga terjadi di beberapa kios pakaian yang berada di pasar tradisional. Salah satunya terjadi di kawasan Pasar Kepuh, Kabupaten Kuningan.
Dari amatan detikJabar pada Senin (10/7/2023) siang, puluhan emak-emak dari berbagai kalangan tampak memenuhi kios-kios pedagang yang menjajakan seragam sekolah. Mereka bahkan mengajak anaknya untuk memilih busana. Riuh tawar menawar harga pun terjadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para emak-emak itu tak sungkan memilah satu per satu seragam yang dirasa cocok untuk buah hatinya. Tak hanya mereka, anak-anak pun terlihat sangat bergembira mencari perlengkapan sekolah yang hendak digunakan pada Senin, 17 Juli 2023 mendatang.
Kepada detikJabar, salah satu emak-emak asal Desa Citangtu, Kurnia (44) mengatakan momen tahun ajaran baru sekolah ini menjadi kesempatan bagus untuk anaknya mengenal suasana baru. Apalagi anak pertamanya itu diterima ke SMP Negeri 2 Kuningan lewat sistem zonasi.
Kurnia mengaku sudah membeli satu setel seragam SMP baru untuk anaknya. Dia sengaja mengajaknya ke pasar agar ukuran seragam yang nantinya dipakai bisa pas dengan anaknya. Selain seragam, Kurnia juga memborong sejumlah perlengkapan sekolah seperti buku, pensil dan lainnya.
"Sekarang lagi beli seragam buat anak. Kebetulan nanti Senin besok sudah mulai masuk sekolah. Dia baru SMP. Saya udah biasa beli di sini. Langganan cari seragam sekolah. Kalau harga standar, tapi sudah tahu kualitasnya," kata Kurnia saat berbincang dengan detikJabar.
Melihat senyum anaknya saat dibelikan seragam baru, lanjut Kurnia, menjadi kepuasan tersendiri baginya. Sebab, anaknya yang baru berusia 13 tahun itu sudah tidak sabar masuk sekolah dan berinteraksi dengan kawan sebayanya.
"Sudah mulai masuk, nanti dia ikut masa pengenalan dulu di sekolah. Sengaja mempersiapkan sekarang-sekarang. Karena takutnya watir enggak masuk ke sekolah itu. Tapi sekarang sudah diterima. Pakai sistem zonasi," ujarnya.
Hal senada disampaikan Yanti (43). Perempuan asal Desa Karangtawang ini pun sengaja mengajak putrinya yang baru saja diterima di salah satu sekolah menengah di Kabupaten Kuningan.
Perlengkapan dan seragam baru langsung diborongnya. Bagi Yanti, membeli pakaian di kios pasar harganya lebih murah ketimbang di tempat lain.
![]() |
"Saya beli seragam biru putih, pramuka sama kerudung buat anak saya. Komplit. Sebentar lagi tahun ajaran baru, harus persiapan. Naik ke SMP. Harga di sini cenderung lebih murah. Hampir tiap tahun ke sini," ungkap Yanti.
Bawa Berkah untuk Pedagang
Kondisi kios pakaian yang ramai dipadati pembeli, khususnya emak-emak ternyata membawa berkah tersendiri untuk para pedagang. Saat seragam sekolah laris manis terjual, di situlah mereka mendapat cuan yang besar.
Salah satu pedagang pakaian di Pasar Kepuh Kuningan, Affan Abdul Goffar (30) menjelaskan, di momen tahun ajaran baru kali ini angka penjualan seragam sekolah bisa naik sampai 20 persen ketimbang hari biasa. Bahkan di tokonya, Affan dapat menjual 500 potong pakaian per hari.
"Menjelang ajaran baru sangat meningkat sekali, inikan sudah mulai masuk. Puncaknya sekarang-sekarang. Sejak liburan dimulai, pembeli sudah ramai. Di sini tersedia seragam sekolah yang sudah jadi dan alat-alat perlengkapan belajar. Sampai sekarang untuk seragam yang terjual sampai 500 potong per hari. Kalau 500 potong berarti sekitar 50 kodi. Dari awal mungkin sudah ratusan lebih. Misalnya seragam SD sampai SMA," jelas Affan.
Dalam sehari, Affan mengaku bisa meraup keuntungan Rp 40 juta karena seragam sekolah di tokonya laris terjual. Kondisi seperti ini tentu sangat menguntungkan bagi pedagang seperti dirinya. Untuk rincian harga per setelnya, seragam SD sekitar Rp 120 ribu, seragam SMP senilai Rp 140 ribu, dan pakaian SMA dipatok Rp 160 ribu.
Toko yang dikelola Affan juga sudah banyak dikenal luas oleh masyarakat di Kabupaten Kuningan. Sehingga tak heran, sampai hari ini tempatnya selalu dikerubungi emak-emak yang tengah berburu seragam sekolah.
"Dibandingkan tahun kemarin, lebih ramai sekarang. Meningkat kurang lebih 20 persen. Kalau musim sekolah seperti ini omzetnya sehari bisa Rp 40 juta. Toko ini sudah berdiri sejak 1995. Saya generasi kedua yang meneruskannya," tutupnya.
(dir/dir)