Adu Jotos Warnai Pawai Perpisahan Sekolah di Sukabumi

Adu Jotos Warnai Pawai Perpisahan Sekolah di Sukabumi

Siti Fatimah - detikJabar
Senin, 10 Jul 2023 11:47 WIB
Ilustrasi penganiayaan (dok detikcom)
Ilustrasi perkelahian (dok.detikcom)
Sukabumi -

Viral di Instagram dan Twitter video kegiatan samenan atau perpisahan sekolah di Sukabumi ricuh hingga diwarnai adu jotos. Polisi turun tangan menyelidiki peristiwa tersebut.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, peristiwa kericuhan itu terjadi pada Minggu (9/7) sore di Kampung Cibunar, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi. Peserta pawai terlibat keributan dan adu jotos dengan warga saat melintasi jalanan kampung tersebut.

Ada dua video yang beredar di media sosial. Dalam video pertama, terlihat seorang pemuda menggunakan kaus hitam mendorong pemuda lain. Karena tersulut emosi, mereka pun jotos-jotosan hingga menyebabkan pemotor wanita yang membawa balita terjatuh.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam video, wanita tersebut langsung menggendong balitanya dan bergeser ke pinggir jalan. Tak cukup sampai di situ, seorang pemuda lain tampak atraksi jumping motor dan berniat menggilas pemuda lain yang terkapar di jalan. Beruntung hal itu dapat dicegah oleh warga sekitar.

Kericuhan itu tak berhenti sampai di sana, di lokasi lain mereka kembali terlibat perkelahian. Momen tersebut juga diabadikan oleh warga setempat dan viral di media sosial.

ADVERTISEMENT

Kapolsek Kadudampit Iptu Iwan Kurniawan mengatakan kejadian ini berawal ketika peserta pawai kelulusan Madrasah Diniyah Jamiyatussibyan melewati Kampung Cibunar. Saat melewati iring-iringan pawai, salah satu penonton tersenggol dengan atribut pawai dan akhirnya terjadi keributan.

"Akan saya jelaskan, bahwa kejadian tadi yang di muara dua adalah kesalahpahaman antara peserta pawai yang berujung perkelahian," kata Iwan saat dikonfirmasi awak media, Senin (10/7/2023).

Dia mengungkapkan, pemicu perkelahian itu saat warga tak terima terkena alat peraga. Polisi juga memeriksa dugaan pengaruh obat terlarang dan minuman keras pada terduga pelaku penganiayaan.

"Pemicunya itu adalah mereka membawa alat peraga, dorong-dorongan sehingga terjadi perkelahian. Sewaktu kita tanya dan kita periksa, mereka tidak terindikasi ataupun mengkonsumsi minuman dan obat-obatan terlarang," ucapnya.

Selanjutnya, pihak kepolisian bersama TNI, aparat desa, tokoh masyarakat dan panitia pawai melakukan musyawarah. Kasus tersebut diputuskan untuk diselesaikan secara kekeluargaan.

"Kedua belah pihak kita musyawarahkan, mediasi di aula desa dengan pihak kepolisian kemudian babinsa, bhabinkamtibmas, kepala desa, tokoh masyarakat dan juga panitia madrasah diniah yang di Muara 2. Alhamdulillah hasilnya kedua belah pihak menyadari mereka merasa bersama kedua-duanya telah mengotori kegiatan pawai madrasah dan sudah islah," tutur Iwan

Setelah perdamaian itu, kedua belah pihak pun saling bermaafan dan berjanji tidak akan saling memperpanjang kesalahpahaman yang terjadi antara kedua belah pihak.

(bbp/bbn)


Hide Ads