Selain dituntut pawai memadamkan api saat kebakaran terjadi, petugas pemadam kebakaran harus memiliki berbagai keahlian termasuk menjinakkan hewan buas seperti ular.
Tak jarang, dinas pemadam kebakaran (Damkar) mendapat laporan dari warga soal teror ular. Di Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (DiskarPB) Kabupaten Purwakarta, tugas tersebut diemban oleh Muhammad Ashar Rizal (50) alias Abah Rizal.
Meski usianya tak muda lagi, keahlian Abah Rizal sangat diandalkan Damkar Purwakarta. Kepada detikJabar, Abah bercerita banyak mulai dari ia menyukai binatang sejak kecil hingga ia kini di sebut sebagai sang penakluk binatang buas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Abah Rizal sudah berstatus PNS sejak 2008 lalu setelah sebelumnya ia bekerja sebagai buruh usai lulus SMA tahun 1992. "Gabung Damkar tahun 2003, dulu masuk damkar sulit, saingan ketat tes administrasi fisik dan kesehatan seperti militer. Saat itu damkar baru UPTD ada kemajuan naik status jadi bidang dan sekarang menjadi dinas, dulu anggotanya juga terbatas sekarang bisa di ada regu dan wilayah," ujar Abah saat ditemui di kantornya, Jumat (07/06/2023).
Abah Rizal menceritakan kisah haru yang sempat membuatnya sekarat karena serangan ular. Saat itu terjadi bencana banjir di wilayah Purwakarta Kota tahun 1997. Pascabencana itu, ada ular jenis piton masuk rumah warga terbawa arus air. Kecintaannya kepada binatang, membuat ia mengevakuasi ular piton dan mengobatinya. Waktu berlalu ular pun pulih.
Abah yang akan mengobati bagian mulut ular tersebut malah di serang. Lilitan hewan melata sepanjang 5 meter dengan bobot 30 kilogram melilit tubuhnya bahkan hingga bagian leher dan membuat Abah sesak nafas. Tak sampai di situ ular mematuk bagian vital yaitu mata kiri Abah Rizal.
Beruntung Abah Rizal mampu bertahan saat dililit ular, hingga akhirnya dibantu oleh warga untuk melepaskan lilitannya. Luka gigitan pun besar di bagian muka keberuntungan berpihak kepada bapak tiga anak itu, ia selamat dari maut hingga kini ia sangat menyukai ular.
"Kita tidak boleh tegang, harus tetap tenang gimana caranya menghadapi ular. Awalnya Abah takut ular tapi senang, gimana caranya ketakutan bisa di kalahkan. Jadi harus tau ilmunya belajar mengenal karakter hewan, yang berbisa atau enggak karena hobi mungkin ya sejak kecil," katanya.
![]() |
Sejak saat itu Abah semakin tertarik terhadap binatang terutama ular, ia terus membantu warga jika ada permasalahan dengan ular sampai ia menjadi personil damkar dan piawai menaklukkan binatang buas.
"Karena kita di tuntut serba bisa, mulai dari penanggulangan bencana, penyelamatan hingga evakuasi binatang. Contoh kemarin pas Iduladha ada sapi masuk got, kita turun tangan," ungkap Abah.
Masih kata Abah, ratusan ekor ular berhasil ia evakuasi mulai dari ukuran kecil hingga besar baik itu jenis ular berbisa dan tidak, bahkan dua tahun terakhir ratusan ular king kobra ia taklukan.
"Dua tahun terakhir banyak penangkapan ular king kobra panjangnya sampai 4 meter. Mungkin karena banyak pembukaan lahan dan pembangunan jadi habitnya rusak turun ke pemukiman," katanya.
Sementara menurut Kepala DiskarPB Kabupaten Purwakarta Juddy Herdiana menyebutkan tahun 2022 lalu lebih dari seribu penyelamatan yang dilakukan anggota termasuk evakuasi ular.
"Dari data, untuk tahun 2022 ada 120 kejadian kebakaran, kemudian, tugas penyelamatan seribu kejadian dengan berbagai jenis, walaupun bukan tugas kita lakukan, evakuasi sarang tawon lebih dominan," ucap Juddy.
Juddy mengapresiasi anak buahnya yang mampu melayani masyarakat meski di luar tugas dan fungsi. Ia juga terus melakukan pemberian pelatihan agar semua anggotanya berkompeten.
"Diklat rutin dilakukan, termasuk Abah Rizal ia sering berbagi ilmu kepada anggota. Abah itu figur yang low profil, dia bukan hanya animal rescue, dia fire fighter," imbuhnya.
(iqk/iqk)