Fenomena El Nino mulai mengancam. Pemerintah Kabupaten Purwakarta bersiap menghadapi fenomena yang berdampak pada masyarakat tersebut. Salah satunya dengan menyiagakan relawan.
Sedikitnya ada 2.196 Relawan Destana dan Relawan Desa Penanggulangan Kebakaran (Redkar) tersebar di 183 desa, 9 kelurahan di 17 kecamatan seluruh Purwakarta.
Pemerintah melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purwakarta, selalu menecermati perkembangan cuaca melalui Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini sebagai upaya pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan harus terus menerus dilakukan untuk mencegah hal-hal yang tidak kita inginkan yakni bencana alam kekeringan, kebakaran hutan dan lahan," Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika, usai melakukan Apel Besar Di Alun-alun Kian Santang, Pesanggrahan Padjajaran, Senin (26/06/2023).
Anne menjelaskan, berdasarkan prediksi BMKG, wilayah Jawa Barat yang di dalamnya mencakup Purwakarta akan terkena dampak dari musim kemarau yang berat dan berpotensi mengalami peningkatan resiko bencana.
"Dengan indikator-indikator yang mengarah kepada fenomena El NIno yang akan terjadi mulai Juni-Juli ini, maka kita akan menghadapi resiko bencana alam seperti kebakaran hutan dan lahan akibat musim kemarau berkepanjangan," katanya.
Sementara menurut Kepala DPKP, Juddy Herdiana, mengatakan pihaknya menyiagakan sebagian besar personil dan semua peralatan operasi pemadaman kebakaran hutan dan lahan.
"Menindaklanjuti instruksi Ibu Bupati, kita sudah memerintahkan semua personil untuk bersiaga penuh. Semua peralatan pendukung bagi operasi pemadaman kebakaran sudah kita siapkan," kata Juddy Herdiana.
Baca juga: Siasat Pemkot Bandung Hadapi Dampak El Nino |
Menurut Juddy, pada tahun 2022, kebakaran yang menyerang kawasan hutan, perkebunan dan lahan mencapai 22 kali. dengan jumlah total luas areal yang terbakar mencapai 17, 26 hektar.
Dari jumlah itu, kebakaran terluas terjadi di kawasan yang masuk Kecamatan Bungursari yang mencapai 11,8 hektare.
"Sebagian besar kebakaran itu terjadi saat musim kemarau. Untuk tahun ini kita harus lebih waspada karena ada dampak El Nino yang menyebabkan musim kemarau bisa makin parah," pungkasnya.
(dir/dir)