Siasat Pemkot Bandung Hadapi Dampak El Nino

Siasat Pemkot Bandung Hadapi Dampak El Nino

Anindyadevi Aurellia - detikJabar
Kamis, 22 Jun 2023 01:30 WIB
BMKG Bandung memprediksi cuaca panas dan angin kencang masih akan terjadi.
BMKG memprediksi fenomena El Nino bakal terasa dampaknya di Jawa Barat termasuk Kota Bandung (Foto: Reta Amaliyah Shafitri)
Bandung -

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mewanti-wanti fenomena El Nino yang bakal terasa dampaknya di Jawa Barat yaitu musim kemarau yang lebih panjang.

Menghadapi kekeringan ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menyiapkan berbagai strategi kegiatan pengendalian stok pangan. Apalagi, tak lama lagi Idul Adha 2023 akan tiba.

Pemkot Bandung membentuk Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID). Melalui tim ini, Pemkot akan menggelar Gerakan Pangan Murah Plus (GPM+) bersama dengan Badan Pangan Nasional pada 26 Juni 2023 mendatang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Berdasarkan data BMKG puncak musim kemarau di Kota Bandung terjadi pada Agustus 2023 mendatang, sehingga berbagai hal harus segera disiapkan. Hal ini untuk memastikan masyarakat mendapatkan berbagai komoditas secara murah terutama menjelang Idul Adha dan liburan sekolah," ungkap Asisten Perekonomian dan Pembangunan Eric Mohamad Atthauri, Rabu (21/6/2023).

Eric mengungkapkan, ketersediaan berbagai komoditas pangan sampai saat ini terpantau aman terutama stok beras. Timnya juga bakal rutin memantau dan memeriksa kelancaran distribusi untuk memastikan pasokan barang lancar.

ADVERTISEMENT

"Alhamdulillah info dari Bulog untuk ketersediaan beras ada 2.900 ton untuk cadangan beras pemerintah. Dari segi ketersediaan air juga sudah kita koordinasikan dengan PDAM Tirtawening untuk ketersediaan air baku," katanya.

"Organisasi perangkat daerah (OPD) terkait seperti DKPP, Disdagin, termasuk Dishub harus memastikan tidak boleh ada hambatan pasokan pangan ke Kota Bandung," tambahnya.

Menurutnya, hampir 100 persen bahan makanan pokok Kota Bandung dipasok dari luar daerah. Untuk itu, Pemkot Bandung juga telah melakukan kerjasama dengan 8 kabupaten/kota untuk memastikan kelancaran pasokan pangan ke Kota Bandung. Selain pasokan bahan baku pangan, Pemkot Bandung juga berusaha mempertahankan posisi daerah dengan inflasi terendah di Jawa Barat.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bandung Samiran mengatakan inflasi Kota Bandung untuk Mei 2023 berada pada posisi paling rendah dibandingkan dengan 7 kota besar lain di Jawa Barat.

Berdasarkan hasil pemantauan, terjadi inflasi sebesar 0,10 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 114,80 pada April 2022 menjadi 114,92 pada Mei 2023. Tingkat inflasi tahun kalender (Mei 2023) sebesar -0,44 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Mei 2023 terhadap Mei 2022) sebesar 3,90 persen.

Beberapa komoditi yang memberi andil inflasi dan deflasi pada bulan Mei 2023, yaitu telur ayam ras sebesar 0,05 persen, rokok kretek filter (0,05 persen), daging ayam ras (0,01 persen), bawang putih (0,01 persen), emas perhiasan (0,01 persen), bawang merah (-0,01 persen), angkutan antar kota (-0,01 persen) dan cabai rawit (-0,02 persen).

Samiran mengatakan, menjelang Idul Adha dan tahun ajaran baru, ada beberapa beberapa komoditas yang perlu diantisipasi terutama komoditas sayuran, bawang merah, dan telur ayam. Hal ini juga dipengaruhi oleh libur panjang.

"Ada yang perlu diantisipasi melihat kondisi bulan Juni 2023 komoditas sayuran mengalami peningkatan padahal suplainya selalu surplus, ini agak aneh," katanya.

Namun secara keseluruhan, ia menyebut inflasi di Kota Bandung sudah cukup terkendali. "Jadi tidak perlu khawatir saat menghadapi El Nino, dengan berbagai upaya kita optimis inflasi akan terkendali," katanya.

(aau/iqk)


Hide Ads