Afon terlihat menghentak joran, sontak tangannya memutar gulungan dan menggulung senar pancing, seekor Ikan Sembilang menyambar upan yang dikaitkan ke pancingan milik pria berusia 42 tahun itu.
Ikan Sembilang atau Lele Laut itu terlihat sesekali muncul di permukaan laut, Afon terlihat adu tenaga dengan terus menggulung reel sesekali tanganya mengunci crank senar gulungan. Kemudian ia lepas sambil terus memutar gulungan.
"Sudah kelihatan itu ikan Sembilang, lele laut," teriaknya kepada detikJabar, sejak selepas subuh dia sudah berangkat dari rumahnya di Kecamatan Simpenan, sengaja dia datang ke Pesisir Sukawayana di Kecamatan Cikakak, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (17/6/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Afon adalah pehobi mancing babalang yang biasa memancing di pesisir pantai. Ia mendapat kabar, ikan sembilang memang tengah ramai di Sukawayana. Hasil pertarungan dimenangkan Afon, ikan itu berhasil diangkat ke permukaan.
"Ini namanya lele laut atau ikan sembilang, rasanya gurih. Enaknya dipepes, campur surawung (daun kemangi) dan bumbu. Tidak jauh beda dengan lele, hanya rasanya khas seperti makanan laut lah lebih gurih," jelas Afon.
Dilihat detikJabar lele laut itu memang tidak jauh dengan lele tawar yang sering kali ditemukan di pedagang pecel lele. Hanya bentuknya lebih banyak sirip, ikan itu juga berkumis.
Menurut Afon, ikan banyak menarik ke pesisir apalagi ketika musim impun (ikan berkuran kecil yang hidup di air tawar) di daerah muara. "Itu dekat muara, ketika impun muncul, ikan-ikan dari tengah pasti ngejar ke pesisir," tuturnya.
Budiman, teman Afon kemudian datang sambil membawa tiga ekor ikan sembilang. Ia juga seorang pemancing babalang, sebuah joran berukuran panjang disandarkan ke pundaknya.
"Ada sensasi tersendiri ketika mancing babalang, melemparkan senar pancing sekuat mungkin. Bahkan kalau bisa jauh di belakang gulungan ombak, babalang kan artinya lempar sejauh mungkin," kata Budiman.
![]() |
Babalang makin menantang ketika dilakukan di pinggiran karang atau bebatuan yang menjorok ke arah laut. Tidak sedikit pemancing babalang yang membawa lebih dari 10 mata pancing, karena resiko pancing tersangkut ke bebatuan lebih besar.
"Kalau joran bergerak ada dua kemungkinan, pertama nyangkut ke batu karena terbawa ombak atau memang umpan disambar ikan," jelas Budiman.
Baca juga: Dugaan Ajaran Menyimpang di Ponpes Al-Zaytun |
Budiman kemudian menyalakan api menggunakan sampah kayu yang ada di sekitar pantai. Ia kemudian membersihkan jeroan ikan lalu mencucinya dengan air laut. Tidak lama ikan-ikan itu dia taruh di atas bara api.
"Ikan Sembilang walaupun tampa bumbu rasanya gurih, apalagi kalau segar begini ada manis-manisnya gitu," candanya menirukan salah satu iklan air mineral kemasan. Wangi asap pembakaran tercium hidung, sekitar 15 menit, ikan pun masak.
Bekal nasi yang dibawa pun dibuka, membuka hari dengan sarapan ikan yang menyegarkan di perut memang luar biasa rasanya.
(sya/yum)