Riuh Kantor PDIP Cirebon Disegel Eks Ketua DPC

Round-Up

Riuh Kantor PDIP Cirebon Disegel Eks Ketua DPC

Tim detikJabar - detikJabar
Selasa, 06 Jun 2023 08:30 WIB
Kantor DPC PDI Perjuangan Kabupaten Cirebon Disegel
Kantor DPC PDI Perjuangan Kabupaten Cirebon Disegel. (Foto: Ony Syahroni/detikJabar)
Bandung -

Mantan Wakil Bupati Cirebon Tasiya Soemadi alias Gotas membuat gempar. Gotas berani menyegel Kantor DPC PDI Perjuangan Kabupaten Cirebon. Lantas siapakah Gotas?

Gotas pernah menjabat sebagai Wakil Bupati Cirebon mendampingi Sunjaya pada periode 2014-2019. Namun, ia terjerat kasus hingga diberhentikan.

Aksi Gotas menyegel Kantor DPC PDIP itu tentu menggemparkan jagat perpolitikan di Cirebon. Ia berani menyegel kantor partai berlogo ganteng moncong putih itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gotas yang juga mantan Ketua DPC PDI Perjuangan memasang batang bambu akses pintu masuk. Sehingga, akses masuk di gerbang Kantor PDI Perjuangan Cirebon itu tertutup. Dengan kondisi itu, kantor partai yang berada di Jalan Pangeran Cakrabuana, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon itu menarik perhatian warga.

Gotas punya alasan berbuat demikian. Dia mengaku hendak menjual tanah yang digunakan sebagai kantor partai itu. Sebab status tanah di kantor itu milik Gotas.

ADVERTISEMENT
Mantan Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Cirebon, Tasiya SoemadiMantan Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Cirebon, Tasiya Soemadi. (Foto: Ony Syahroni/detikJabar)

"Tanah ini mau saya jual. Karena ini kan tanah saya. Jadi mau saya jual," kata Tasiya Soemadi saat ditemui di kantor DPC PDI Perjuangan Kabupaten Cirebon, Senin (5/6/2023).

Oleh karenanya, ia mengatakan, jika pengurus PDI Perjuangan Kabupaten Cirebon ingin menggunakan tanah tersebut, maka harus segera melakukan proses jual-beli.

Pria yang akrab disapa Gotas itu mengaku telah memberi peringatan kepada para pengurus PDI Perjuangan Kabupaten Cirebon terkait hal tersebut. Peringatan itu bahkan telah ia sampaikan sejak leih dari setahun lalu.

"Sudah satu tahun setengah saya ngasih tahu. Sudah satu tahun setengah saya kasih warning (peringatan) ke pengurus DPC (PDI Perjuangan)," ucap dia.

Gotas sendiri mengaku kecewa karena tidak pernah mendapatkan kepastian dari para pengurus DPC PDI Perjuangan terkait proses jual-beli atas tanah tersebut. Padahal sebelumnya, ia mengaku telah memberikan peringatan.

Hal itu lah yang membuatnya memutuskan untuk menyegel kantor DPC PDI Perjuangan yang berlokasi di Jalan Pangeran Cakrabuana, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon.

Namun saat ini, batang-batang bambu yang digunakan untuk menyegel Kantor DPC PDI Perjuangan telah ia copot. Hal ini dilakukan setelah ada salah satu pengurus DPC PDI Perjuangan yang mendatanginya untuk menindaklanjuti persoalan tersebut.

"Makanya akhirnya saya patok saja lah. Barangkali ada yang mau beli kan. Tapi semalem ada pihak dari DPC dateng, katanya nanti mau ada rapat dan segera diputuskan. Syukur-syukur bisa segera dibeli (tanahnya)," ujar Gotas.

Sementara itu, Bupati Cirebon sekaligus Ketua DPC PDIP Kabupaten Cirebon Imron Rosyadi buka suara soal kantor PDIP yang disegel Gotas. Pihaknya akan membahas lebih lanjut bersama pengurus terkait penyegelan itu.

Imron mengaku akan segera menggelar rapat dengan seluruh pengurus untuk menindaklanjuti persoalan tersebut.

"Terkait adanya penyegelan (kantor DPC PDI Perjuangan) mungkin karena ada putus komunikasi. Maka nanti kami akan rapat (pengurus DPC PDI Perjuangan) untuk mencari tahu apa sih yang menjadi titik permasalahannya," kata Imron di Cirebon, Jawa Barat, Senin (5/6/2023).

Imron sendiri mengaku belum mengetahui soal kepemilikan lahan yang saat ini digunakan untuk kantor DPC PDI Perjuangan Kabupaten Cirebon.

"Saya belum tahu. Karena selama ini saya menganggapnya itu milik DPC (PDI Perjuangan). Makanya nanti saya akan kumpulkan orang-orang yang tahu persis (soal kepemilikan tanah)," ucap Imron.

Untuk menindaklanjuti persoalan tersebut, Imron juga akan melakukan pertemuan dengan mantan Ketua DPC PDI Perjuangan, Tasiya Soemadi alias Gotas. Di sisi lain, ia pun akan berkonsultasi dengan pengurus DPD hingga DPP PDI Perjuangan terkait adanya persoalan tersebut.

"Selain nanti rapat, kami juga ingin bertemu dengan Pak Gotas (Tasiya Soemadi) supaya ada titik temu. Selain itu kami juga akan konsultasi DPD dan DPP (PDI Perjuangan). Karena kami ini kan organisasi," ucap Imron.

(sud/orb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads