Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum menyesalkan kasus penyerempetan santri yang diduga dilakukan pengendara motor gede (moge) Jalan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis. Korbannya seorang santri Pesantren Miftahul Huda Ciamis bernama Yayat (23).
"Jadi pertama kami menyesalkan, kejadian demi kejadian di saat ada kegiatan motor besar. Saya kira ini bisa dijadikan pelajaran, bagi para pehobi motor," kata Uu, Sabtu (27/5/2023).
Uu pun meradang. Ia juga mengomentari soal sikap pengendara moge lainnya yang tak berhenti, malah tancap gas seakan enggan tanggung jawab.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, korban merupakan santri dari pesantren yang masih satu keluarga dengan Uu. "Termasuk santri Miftahul huda Al Abidin itu keluarga dari pesantren kami, dari Miftahul Huda," ucap Uu.
"Dan yang kami sesalkan, kenapa tidak berhenti. Langsung kabur ke Bandung, kemudian teman-temannya tidak berhenti juga, tancap gas juga. Nah, hal semacam ini membuktikan bahwa mereka adalah orang yang tidak bertanggung jawab," kata Uu menambahkan.
Uu mengaku tak tahu persis latar belakang pengendara moge tersebut. "Bukan orang yang bertanggung jawab, dan ini penghinaan bagi kami selaku komunitas pesantren," kata mantab Bupati Tasikmalaya itu.
Lebih lanjut, Uu mengatakan korban saat ini baru ditangani oleh pengurus komunitas moge di Ciamis dan kepolisian. Sementara pelaku masih belum bertanggung jawab.
"Ini adalah sebuah bentuk pelecehan terhadap kami komunitas. Sekarang dirawat di TMC muntah darah, dia tahu sendiri kepala kena, muntah darah," ucap Uu.
Desak Polisi Tangkap Pelaku
Uu mendesak agar kepolisian segera menangkap pelaku. Uu merasa komunitas pesantrennya dilecehkan dengan sikap pengendara moge yang tak bertanggung jawab.
"Justru saya minta kepada pihak kepolisian untuk segera menangkap. Pertama dia tidak bertanggung jawab, dia malah kabur," ucap Uu.
"Yang kedua, dia dan mereka juga tidak menghormati kami sebagai komunitas pondok pesantren. Ingat, santri itu kalau sudah tersentuh bukan hal tak mudah untuk melakukan tindakan yang di luar nalar," kata Uu yang juga Panglima Santri itu.
Ia masih menunggu itikad baik pelaku. Ia meminta agar pengendara moge bisa menghargai masyarakat.
(sud/dir)