Ada 'Pasar Malam' di Tambang Emas Ilegal Sukabumi

Ada 'Pasar Malam' di Tambang Emas Ilegal Sukabumi

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Jumat, 19 Mei 2023 19:23 WIB
Suasana malam di lokasi tambang liar di Ciemas, Sukabumi, Jumat (19/5/2023)
Situasi area pertambangan ilegal di bukit Cibuluh, Desa/Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi ramai. (Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar)
Sukabumi -

Suara desir pepohonan pinus membuat merinding bulu kuduk, suaranya mirip rinai hujan yang terdengar dari kejauhan. Situasi area pertambangan ilegal di bukit Cibuluh, Desa/Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi ramai.

Satu-satunya penerangan hanya berasal dari lampu yang terpasang di dahi para gurandil, aktivitas mirip pasar yang ramai disebut selama ini dirasakan langsung detikJabar dari lokasi, Jumat (19/5/2023) malam.

Penerangan merupakan barang penting, lampu senter dibawa para gurandil saat membawa beban (material hasil tambang) melintasi gundukan tanah. Tanpa senter, para gurandil bisa saja terjerembab masuk ke dalam lubang galian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Suasana malam di lokasi tambang liar di Ciemas, Sukabumi, Jumat (19/5/2023)Suasana malam di lokasi tambang liar di Ciemas, Sukabumi, Jumat (19/5/2023) Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar

"Di sini lengkap, kalau lapar ada warung. Jual mie instant, minuman ringan, kopi dan rokok. Kebanyakan warung-warung dadakan ngampar hanya pakai terpal, harganya jangan ditanya, karena namanya juga jauh kemana-mana," kata U, salah seorang gurandil kepada detikJabar.

Benar saja, satu paket mie instant tanpa telur dihargai Rp 20 ribu, sementara satu gelas kopi Rp 6 ribu. Harga itu dianggap biasa daripada harus berjalan kaki sejauh 3 kilometer ke warung terdekat.

ADVERTISEMENT

Sedikitnya ada 3 warung ampar di sekitar lokasi tambang, dalam semalam keuntungan berlipat diperoleh oleh pemilik warung dadakan itu. "Lumayan hasilnya, tapi memang mau ke lokasi ini perlu perjuangan bawa barang sebanyak ini," ungkap salah seorang perempuan pemilik warung dadakan.

Suasana malam di lokasi tambang liar di Ciemas, Sukabumi, Jumat (19/5/2023)Penjual dadakan di tambang emas ilegal Sukabumi Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar

Lokasi tambang ilegal di area Perhutani Sukabumi itu masih saja menggeliat, para gurandil membandel meskipun berkali-kali ditertibkan. Mereka sepakat, segala resiko mereka tanggung meskipun harus bertaruh nyawa.

"Kalau ada kejadian lagi lebih baik diam-diam saja, nggak usah diviralkan atau diramaikan. Repot, sudah seminggu petugas terus datang ke lokasi tambang, ngusir-ngusir. Gara-gara soal ada yang tertimbun, padahal lubangnya diisi orang dari luar, bukan warga sini," kata pria inisial Kp yang juga penambang di lokasi.

Waktu Magrib beranjak, suhu dingin mulai terasa menusuk kulit. Jaket yang dikenakan detikJabar tak sanggup menahan udara perbukitan di lokasi tambang. Hingga sekitar lukul 18.56 WIB, penambang terus berdatangan membuat sesak lokasi.

"Atuh arek usaha naon, ditertibkeun teh makin rame da urusanana jeung beuteung (mau usaha apalagi, ditertibkan ya semakin ramai yang datang. Urusannya dengan perut," lirih penambang setengah berbisik.

(sya/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads