Ini 3 Vaksin yang Harus Disiapkan Calon Jemaah Haji Asal Jabar

Ini 3 Vaksin yang Harus Disiapkan Calon Jemaah Haji Asal Jabar

Anindyadevi Aurellia - detikJabar
Selasa, 09 Mei 2023 19:00 WIB
Ratusan tahanan atau warga binaan di Polres Metro Bekasi Kota menjalani vaksinasi guna mempercepat target herd immnity atau kekebalan komunal.
Ilustrasi vaksinasi (Foto: Rachman)
Bandung -

Musim haji sebentar lagi tiba. Kota Bandung memperoleh kuota haji sebanyak 2.396 orang. Namun, per Jumat 5 Mei 2023, baru ada 1.800 peserta yang telah melunasi pembayaran.

Hal ini disampaikan Ketua Tim Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung Girindra Wardhana. Ia menyebut salah satu faktor penyebabnya yakni adanya ketidakjelasan mengenai segi pembayarannya.

Kloter peserta haji pertama wilayah Jawa Barat rencananya akan mulai berangkat pada 23 Mei 2023. Namun, masih belum diketahui jadwal keberangkatan pasti untuk masing-masing wilayah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mungkin hal ini yang mempengaruhi sebagian jemaah haji. Mudah-mudahan sudah bertambah," ucapnya dalam keterangan yang diterima detikJabar, Senin (8/5/2023).

Meski begitu, vaksinasi meningitis untuk jemaah haji telah berjalan sejak 29 April 2023 di Kecamatan Lengkong, Batununggal, Panyileukan, dan Bandung Kidul.

ADVERTISEMENT

Hal ini mengikuti aturan Kementerian Kesehatan Saudi Arabia, vaksin wajib ialah vaksin meningitis. Kemudian vaksin yang dianjurkan adalah vaksin Covid-19.

"Vaksin meningitis hanya support di puskesmas karena ada data yang harus dimasukkan ke aplikasi. Kalau di RS tidak ada," ujarnya.

Girindra menambahkan, sebenarnya di Kerajaan Arab Saudi vaksin covid cukup dengan dosis dua. Namun dalam aturan Satgas Covid-19 Indonesia menetapkan minimal booster 1 atau dosis 3 untuk para pelaku perjalanan luar negeri (PPLN).

"Sekarang yang sedang kami kejar di jemaah haji itu mereka harus melengkapi vaksin covidnya, pemeriksaan kesehatan, pembinaan di puskesmas, dan kita jadwalkan untuk vaksinasi meningitis. Vaksinasi meningitis sudah dilakukan di minggu kemarin. Sekarang masih berjalan," kata Indra, begitu ia biasa disapa.

Vaksin lain yang diwajibkan adalah vaksin polio. Sebab Kerajaan Arab Saudi menilai jika di Indonesia terjadi kejadian luar biasa (KLB) polio. Namun menurut surat Kementerian Kesehatan, yang diwajibkan vaksin polio baru Kabupaten Purwakarta saja.

Selain itu, vaksinasi yang hanya dianjurkan adalah vaksinasi flu. Meski dulu vaksin ini sempat menjadi vaksin wajib, kini disesuaikan dengan situasi kondisi sekarang.

Jika peserta jemaah haji belum vaksin covid, maka ia harus divaksin dulu sebelum melakukan vaksin meningitis. Setelah itu 14 hari kemudian baru bisa vaksin meningitis.

"Untuk jumlah dosisnya sesuai dengan perkiraan kuota yang diberikan jemaah, jemaah cadangan juga dihitung. Tapi masih kurang 500-an dosis. Kita sudah ajukan permohonan ke pusat untuk difasilitasi kekurangannya," ujar Indra.

Dari keterangan tersebut, daftar vaksin yang perlu dipenuhi calon jemaah haji yakni:
1. Vaksin Meningitis
2. Vaksin Polio
3. Vaksin flu

Indra juga menegaskan bahwa ada peraturan yang berbeda dengan tahun lalu. Jika tahun lalu lansia di atas 65 tahun tidak boleh berangkat haji, tahun ini tidak ada batas maksimal usia.

Oleh karena itu, ia menghimbau agar jemaah haji selalu menjaga asupan makanan. Aktivitas fisik seperti olahraga harus rutin dilakukan. Serta lengkapi vaksinasi covid dan meningitis.

Indra juga mengingatkan bahwa kesehatan dan vaksinasi tidak bisa diwakilkan oleh siapapun. Para calon haji harus datang langsung ke puskesmas sekitar. Sebab, ada serangkaian proses yang harus dilewati.

"Ada serangkaian kegiatannya. Misal, meja 1 untuk pemeriksaan kesehatan. Meja 2 input hasil data ke aplikasi pusat. Meja 3 screening, nanti ditanya-tanya lagi oleh dokternya," jelasnya.

Sehingga jika seseorang tidak memenuhi kriteria kesehatan, maka tenaga kesehatan tidak akan mengeluarkan surat istitha'ah.




(tey/tey)


Hide Ads