Jabar Sepekan: Siswi SMK Dibunuh Eks Pacar hingga Bule Ludahi Imam Masjid

Tim detikJabar - detikJabar
Minggu, 30 Apr 2023 22:00 WIB
Suad, ayah korban membacakan doa di depan makam Ria Puspita, siswi SMK yang tewas dibunuh mantan kekasihnya (Foto: Ikbal Selamet/detikJabar).
Bandung -

Beragam peristiwa terjadi di Jawa Barat dalam sepekan. Mulai dari siswa SMK di Cianjur tewas dibunuh mantan pacar hingga aksi bule Australia ludahi imam masjid di Bandung.

Berikut rangkuman beritanya di Jabar Hari Sepekan:

Siswi di Cianjur Dibunuh Mantan Pacar

Siswi SMK di Pahelaran Cianjur, Ria Puspita, tewas dibunuh mantan kekasihnya AG dengan menggunakan senapan angin. Ria hembuskan nafas terakhirnya setelah mendapatkan dua kali tembakan di bagian kepala.

Kasus ini sudah ditangani pihak kepolisian dan korban sudah dikuburkan oleh pihak keluarga.

Kapolsek Sukanagara AKP Tio mengatakan korbqn ditembak sebanyak dua kali dari jarak dekat. Bahkan tembakan itu langsung diarahkan ke bagian kepala belakang.

"Pertama ditembak di bagian kepala belakang dari jarak 2 meter hingga korban jongkok sambil menahan sakit. Kemudian pelaku menembak kedua kembali diarahkan ke bagian kepala belakang korban dari jarak lebih dekat," kata Tio, Senin (24/4) lalu.

Setelah korban tak berdaya, pelaku menyeret dan mengangkut tubuh korban ke atas pikap dengan mengikatkan tali ke leher korban.

"Setelah korban dibunuh, kemudian diangkut ke pikap dan dibuang ke sungai. Ketika menemukan sungai, korban langsung dibuang dari atas ke bawah sungai sedalam 5 meter," kata dia.

Ayah korban Suad mengatakan, dia masih tidak percaya anak keempatnya itu meninggal dengan cara yang mengenaskan. Ia pun mengenang sosok sang anak yang begitu membekas dalam ingatannya.

"Almarhum ini pendiam, tapi sangat penyayang. Apalagi ke ibunya dia sangat sayang. Masih tidak menyangka meninggalnya dengan cara yang seperti ini," kata dia.

Menurutnya tindakan pelaku yang membunuh anaknya merupakan tindakan yang keji dan biadab. "Saya minta pelaku dihukum berat," tegas Suad.

Preman Kampung Asal Garut dan Sukabumi Berulah

Preman kampung Dadang 'Buaya' asal Garut dan E alias Samson bikin ulah di wilayahnya. Aksi onar kedua preman ini bikin gaduh dan membetot perhatian masyarakat.

Terbaru, Dadang 'Buaya' preman fenomenal asal Kabupaten Garut kembali berulah. Dadang lakukan pembacokan dua warga Kecamatan Pamengpeuk, Kabupaten Garut Opid dan Roni. Dadang tak sendiri, ia bersama anak buahnya Yusup saat membacok korbannya pada Selasa (25/4) lalu.

Pria yang memiliki nama asli Dadang Sumarna dan lahir di kawasan Sancang Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, 22 Desember 1972 ini punya daerah operasi di wilayah Garut Selatan, khususnya di sekitaran daerah Cikelet, Pameungpeuk, dan Cibalong.

"Baru, belum lama. Kita semua tahu dia baru keluar dari penjara," kata T kepada detikJabar, Kamis (27/4).

Sebelum kasus terbarunya, Dadang 'Buaya' pernah viral pada tahun 2021. Dia merusak Kantor Koramil dan Polsek Pamengpeuk pada Mei 2021 dan dia harus mendekam selama dua tahun di penjara.

Saat itu Dadang mabuk dan berkelahi dengan seorang warga setempat. Warga yang ketakutan kemudian mendatangi Kantor Koramil dan meminta perlindungan. Bukan takut, Dadang malah mendatangi Koramil Pameungpeuk dengan membawa senjata tajam ke sana. Aksi Dadang itu, cukup membuat gempar warga setempat, hingga akhirnya Dadang ditangkap dan diadili.

"Sangat resah lah. Karena kita tidak tahu, siapa korban Dadang selanjutnya. Belum tentu juga setelah dibui insaf," ujar T.

Sebelum menyerahkan diri kepada polisi, Dadang 'Buaya' diberi ultimatum oleh Kapolres Garut AKBP Rio Wahyu Anggoro untuk menyerahkan diri.

"Saya nyatakan, saya tunggu kamu (Dadang 'Buaya') dan anak buahmu untuk datang ke sini (Polres Garut) sampai Matahari tenggelam. Kalau tidak ada itikad baik, saya yang akan memimpin langsung penangkapannya," jelas Rio.

Ultimatum itu, ternyata sampai ke telinga Dadang 'Buaya'. Sekitar jam 10 pagi, pada hari Selasa itu, Dadang 'Buaya' dan anak buahnya Yusup, minta diantar petugas Bhabinkamtibmas untuk menuju kantor polisi.

Setelah ramai berita Dadang 'Buaya', kasus preman yang resahkan warga mencukupi di Sukabumi. Dia adalah E alias Samson 'Penghancur' Rumah Warga.

Preman asal Kampung Cihurang, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi memiliki badan tak beda jauh dengan Dadang Buaya, Samson yang berpostur tubuh besar itu juga langsung diam tak bergeming saat ditangkap polisi.

Dia harus berurusan dengan polisi karena merusak rumah warga di kampungnya. Peristiwa itu terjadi pada Rabu (26/4) sekitar pukul 21.00 WIB. Samson tiba-tiba datang dan mengamuk tanpa sebab. Samson sendiri sangat ditakuti oleh warga setempat. Kabarnya, Samson dikenal sosok yang temperamental.

"Dia melempar genting rumah warga sampai rusak, kemudian melempar kaca jendela sampai pecah pakai batu dua kali. Rumah warga pecah," Em (45), warga setempat kepada detikJabar di lokasi, Rabu (26/4)

Em mengaku tidak mengetahui penyebab pelaku tiba-tiba mengamuk. Yang pasti beberapa kali E berteriak insyaf kepada warga. "Dia teriak-teriak, katanya geura insyaf (cepat insyaf) ke warga. Kami sendiri tidak tahu, insyafnya insyaf apa. Selain itu dia juga sempat mengancam warga," tutur Em.

Sementara itu Ir, warga lainnya, menyebut E bukan sekali-dua kali merusuh di kampungnya hingga membuat warga takut. Namun warga selama ini tak melawan. "Warga tidak ada yang berani, badannya besar. Dia juga dikenal sering mengamuk, dia sudah pernah diamankan polisi, namun ketika sudah bebas ngamuk lagi," tutur Ir.

Tidak hanya di Sukabumi, Samson juga diceritakan pernah terlibat keributan dengan nelayan di wilayah Pacitan, Jawa Timur.

Samson dijemputKBOReskrim PolresSukabumi,IptuRuskanHermawan yang datang bersama anggotanya. Saat kedatangan petugas, Samson yang ketika itu tengah berhadap-hadapan dengan warga terlihat manut saat diminta masuk ke dalam kendaraan polisi. "Kami bawa ke Polres," singkatRuskan kepadadetikJabar, Rabu (26/4) malam. Kedatangan polisi membuat warga mengurungkan niatnya mengepung Samson.




(wip/mso)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork