4 Fakta Ria Puspita yang Dihabisi Mantan Pakai Senapan

4 Fakta Ria Puspita yang Dihabisi Mantan Pakai Senapan

Tim detikJabar - detikJabar
Sabtu, 29 Apr 2023 14:00 WIB
The dead womans body. Focus on hand
Ilustrasi jenazah. (Foto: Thinkstock)
Bandung -

Dor! Dor! Tubuh Ria Puspita ambruk usai isi senapan yang diarahkan ke kepalanya dimuntahkan dari pistol AG, mantan kekasihnya sendiri. Ria tewas setelah tubuhnya menggelepar kejang beberapa saat.

Sederet aksi keji dilakukan AG terhadap kekasihnya tersebut, berikut beberapa fakta yang terungkap sejauh ini terkait kematian Ria Puspita.

1. Siapkan Senapan Angin

AG, dengan keji membunuh mantan kekasihnya Ria Puspita dengan menembakan senapan angin sebanyak dua kali. Aksinya itu dilakukan karena tidak mau bertanggungjawab atas kehamilan korban.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kasus pembunuhan itu, diduga sudah direncanakan AG. Pasalnya AG sudah mempersiapkan dan membawa senapan angin milik sang kakek sebelum berangkat menemui korban.

"Dari rumah sudah bawa senapannya, sama saya disimpan di mobil. Sempat kepikiran untuk balik lagi ke rumah. Tapi Ria (korban) telepon katanya ingin ketemu sebentar," ujar AG, belum lama ini.

ADVERTISEMENT

2. Tembakkan 3 Butir Peluru

Diceritakan AG, saat bertemu, korban meminta pertanggungjawaban dan menanyakan kapan keluarganya akan mendatangi keluarga korban. AG yang kesal lantaran paksaan itu dan terlebih sejak beberapa hari terakhir ada nomor tak dikenal yang menelepon dan menyuruhnya untuk bertanggungjawab pun langsung membawa senapan angin.

Menurutnya ada tiga peluru yang dia gunakan. Peluru pertama ditembak ke tanah untuk menggertak korban. Tetapi lantaran korban malah semakin meminta pertanggungjawaban, AG mengisi kembali senapan anginnya dengan peluru dan menembak kepala korban.

"Saya bawa tiga peluru, yang satu sudah ada di dalam senapan. Saya tembakan peluru pertama untuk menakut-nakuti. Karena masih terus menanyakan kapan saya ke rumah, saya isi lagi pelurunya dan ditembakan ke kepala korban. Setelah itu korban jongkok dan saya kembali tembakan satu peluru terakhir ke kepala korban dari jarak dekat," ujar dia.

"Jadi total tiga peluru, yang satu dibuang yang dua ditembakan ke kepala. Karena saya kesal, ditambah sebelumnya saya diteror terus selama tiga hari dengan nomor tak dikenal," tambahnya.

3. Pelaku Menyaksikan Korban Kejang

Menurutnya korban kejang-kejang saat peluru ketiga ditembakan dari dekat, kemudian terbujur kaku. Setelahnya AG mengikat leher korban dengan tali untuk menariknya ke atas bak mobil pikap milik pamannya yang dikendarai untuk menemui dan digunakan untuk mengangkut jasad korban.

"Saya bukan cekik pakai tali, tapi diikatkan untuk diangkut ke mobil. Karena saya tidak kuat lihat banyak darah," tuturnya.

4. Buang Jasad Korban ke Sungai

AG membawa jasad korban ke sungai yang berjarak sekitar 900 meter dari lokasi penembakan, hingga selanjutnya tubuh korban dibuang.

"Saya langsung buang begitu lihat sungai dan setelahnya kabur pulang ke rumah," ucap AG.

AG mengaku tidak melarikan diri atau memberikan perlawanan saat ditangkap beberapa jam setelah penemuan jenazah lantaran bingung akan kabur kemana.

"Pasrah saja ditangkap, kabur juga bingung," kata Ag.

Halaman 2 dari 2
(sya/orb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads