Mengenal Lebih Dekat AKBP Setiyana, Perwira Polisi yang Bersahaja

Hoegeng Awards 2023

Mengenal Lebih Dekat AKBP Setiyana, Perwira Polisi yang Bersahaja

Fathnur Rohman - detikJabar
Minggu, 16 Apr 2023 11:00 WIB
AKBP Setiyana
AKBP Setiyana (Foto: Fathnur Rohman/detikJabar)
Kuningan -

Sekilas, tak ada yang spesial dari sosok AKBP Setiyana. Ia hanya seorang perwira menengah yang menjalankan tugas seperti biasa. Melayani, mengayomi dan melindungi masyarakat sepenuh hati.

Pekerjaannya pun menyesuaikan jabatan. Dia saat ini menjabat sebagai Kabag SDM Polres Kuningan. Artinya, Setiyana mengemban peran sentral. Tapi tetap, ia polisi biasa. Bahkan dia dicap terlalu 'lempeng' dan tidak neko-neko selama bertugas.

Karenanya Setiyana dianggap sebagai perwira menengah biasa. Namun, berkat hal inilah sosoknya dinilai istimewa. Tak mengherankan, pria asal Kabupaten Kuningan tersebut kembali jadi salah satu kandidat Hoegeng Awards 2023 yang diusulkan pembaca detikcom.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setahun ia berdinas di Polres Kuningan. Di mata anak buahnya, sosok Setiyana menjadi panutan. Tak hanya dihormati karena sudah senior dalam kepolisian, namun juga sebagai atasan yang bertanggungjawab dan punya integritas tinggi.

"Kami sebagai anggota dan anak buah menjadikan beliau sebagai panutan. Untuk kesehariannya juga, mengenai ada kegiatan, tugas dan perintah selalu baik untuk kita. Maksud dan tujuannya jelas," kata Bamin Bag SDM Polres Kuningan, Briptu Dwie Prasetyo Widodo kepada detikJabar, Selasa (11/4).

ADVERTISEMENT

Dwie menceritakan bagaimana sikap dan tindakan Setiyana saat bertugas menjadi Kabag SDM Polres Kuningan. Setiyana sudah seperti ayah yang selalu memberikan contoh dan arahan agar dia bekerja dengan baik.

Dwie banyak belajar dari Setiyana. Khususnya soal tanggung jawab sebagai polisi. Setiyana selalu mengingatkan anak buahnya agar tidak menunda-nunda pekerjaan.

"Tanggung jawab. Kalau ada apa-apa, selesaikan. Jangan ditunda-tunda. Lalu kalau ada apa-apa laporkan, jangan dipendam sendiri. Jadi kita kalau ada kejadian atau apa laporkan, nanti dicarikan solusinya bersama-sama," ujar Dwie.

Dwie menilai atasannya sebagai pria yang sederhana namun berwibawa. Setiyana juga sangat disiplin dan pekerja keras dalam menyelesaikan tugas.

Hal paling penting, kata dia, Setiyana memiliki pendekatan yang begitu humanis saat berinteraksi dengan warga. Ini menjadi teladan yang dapat ia ambil dari sosok Setiyana. Apalagi dirinya sekarang bertugas di Subbadlpers SDM Polres Kuningan, yang mengharuskannya menjalin hubungan baik dengan masyarakat.

"Dalpers itu pengendalian personel. Terlebih sekarang ada kegiatan. Lebih ke penerimaan anggota Polri, terus pelatihan anggota-anggota yang mau sekolah, dan yang mau pelatihan atau pendidikan spesialis ada di bagian kita," ujar Dwie.

Menurut dia, Setiyana sudah dianggap seperti orang tua sendiri. Sebab, Dwie menjelaskan, Setiyana selalu mengerti apa yang dibutuhkan oleh anggotanya. Dia menilai pimpinannya itu akan siap membantu agar tugas-tugas di SDM Polres Kuningan berjalan lancar.

"Kalau kena tegur pasti ada saja, kita tidak selalu sempurna. Tapi pada saat itu juga, dikasih pengertian. Harus seperti ini, seperti itu. Untuk diarahkan ke yang lebih baik, tidak sekadar marah-marah saja. Lebih mengayomi, bukan menyuruh saja," tuturnya.

Saat berada di dalam kantor, kata Dwie, Setiyana begitu memperhatikan hal kecil. Misalnya saja soal kebersihan. Dwie menyebut, Setiyana selalu memerintahkan anak buahnya untuk menjaga kondisi ruangan tetap rapi.

Polisi Sederhana

Nama AKBP Setiyana diusulkan kembali sebagai kandidat Hoegeng Awards. Tahun lalu, ia juga mendapat kesempatan serupa. Tapi anehnya, Setiyana justru merasa kurang pantas menjadi salah satu calon penerima penghargaan ini.

Saat berbincang dengan detikJabar di sela kesibukannya, Selasa (11/4/2023), Setiyana enggan disejajarkan dengan kandidat lain. Pasalnya, ia menilai masih banyak anggota polisi yang pantas untuk diusulkan sebagai penerima Hoegeng Awards.

"Saya pribadi kurang cocok diusulkan seperti itu. Karena banyak personel Polri yang lebih baik dan lebih layak untuk Hoegeng Awards. Mungkin kita tahu pak Hoegeng itu sangat jujur, orang mana yang tidak tahu beliau. Banyak polisi yang ditugaskan di pelosok-pelosok lebih pantas. Saya kurang pantas," ujar Setiyana.

AKBP Setiyana di sela kesibukannya.AKBP Setiyana di sela kesibukannya. Foto: Fathnur Rohman/detikJabar

Baginya, menjalankan tugas sebagai polisi merupakan bentuk pengabdiannya untuk melayani masyarakat. Itu merupakan tugas pokok, sehingga dia hanya menunaikan pekerjaan yang semestinya dilakukan.

Pada 2022 lalu, Setiyana sempat diusulkan sebagai kandidat Hoegeng Awards atas tindakannya menolong warga yang dikeroyok dan menolak uang terima kasih. Peristiwa tersebut terjadi kala Setiyana masih mengemban tugas jadi Kapolsek Cihideung di Kota Tasikmalaya.

Saat disinggung terkait hal tersebut, Setiyana mengaku jika peristiwa itu sudah lama terjadi dan ia kurang begitu mengingat momen tersebut.

"Kalau kejadian itu jujur saya waktunya lupa. Yang jelas waktu itu saya jadi Kapolsek Cihideung Polres Tasik Kota. Waktu itu ada warga yang datang ke Polsek melaporkan kejadian penganiayaan. Pas dicek ternyata bukan wilayah kami," ujar Setiyana.

Meski lokasi kejadian bukan berada di wilayah hukum Polsek Cihideung, Setiyana tetap membantu korban dan mengamankan pelaku penganiayaan. Pelaku pada akhirnya diserahkan ke polsek setempat.

Guna memastikan kondisi korban, Setiyana saat itu langsung membawa korban ke rumah sakit. Ia menegaskan, tindakannya itu merupakan hal biasa dan lumrah dilakukan oleh seorang polisi.

"Biasa saja. Kita harus terbiasa melayani masyarakat. Di manapun saya berdinas, ya melayani masyarakat. Tugas polisi seperti itu," kata Setiyana.

Dekat dengan Warga

Tahun 1986 menjadi titik awal Setiyana berkarier sebagai polisi. Dua tahun sebelumnya, ia sempat gagal ujian masuk tes anggota TNI dan polisi.

Semangat dan cita-cita mengabdi sebagai polisi sudah terpatri dalam hatinya. Di samping itu, Setiyana muda ingin meringankan beban orang tua.

"Kalau melamar, saya sudah keterima kerja jadi karyawan restoran di Jakarta. Kebetulan ada lolos juga jadi polisi, akhirnya saya ambil yang polisi," ucap dia.

Sampai sekarang, tercatat Setiyana sudah beberapa kali berdinas di tempat berbeda. Ia pernah ditugaskan di Lebak Banten, Kabupaten Kuningan, dan yang paling lama di Kota Tasikmalaya. Selama hampir delapan tahun berdinas di sana, banyak pengalaman berkesan yang sulit dilupakan.

Di Kota Tasikmalaya, tugas Setiyana selalu berhubungan dengan masyarakat dari berbagai latar belakang. Mulai dari mahasiswa sampai anggota ormas.

Saat menjabat jadi Kasat Samapta maupun Kapolsek Cihideung, ia terjun langsung dalam upaya pengamanan beberapa aksi unjuk rasa. Dalam peristiwa semacam ini, Setiyana tak henti-hentinya selalu mengingatkan anggotanya untuk bertindak humanis dan menahan diri. Sehingga tak terpancing provokasi dari peserta aksi yang menjadi provokator.

"Ketika melakukan pengamanan-pengamanan, ya biasa diledek-ledek. Tapi karena sudah terbiasa, jadi sudah saja. Dibilang macem-macem. Kita sama anggota sudah harus siap," ujar Setiyana.

Mengingat ia sering berinteraksi dengan masyarakat, hal itu justru memudahkannya untuk bergaul dan mengobrol dengan warga biasa. Sehingga tidak aneh bila ada orang yang menilainya sebagai polisi bersahaja.

"Meski jabatan tinggi, kalau macul saya ikut, macul. Jadi biasa aja. Kadang-kadang sebelum dinas di Kuningan, ngobrol sama masyarakat ya santai saja kaya bukan polisi," katanya.

Menurut Setiyana, kunci sederhana untuk bisa berkomunikasi baik dengan masyarakat adalah menjadi polisi yang bersikap humanis. Tidak sombong atau angkuh. Dengan begitu, warga akan merasa lebih dekat dengan sosok pengayom sekaligus pelindungnya.

Untuk sekarang, Setiyana tinggal di kawasan Awirarangan, Kuningan, Jawa Barat. Di sana, lagi-lagi ia bersikap biasa saja. Bahkan, Setiyana dijadikan sebagai keamanan dalam kepengurusan RT di lingkungan rumahnya.

AKBP Setiyana (tengah) di sela kesibukannya.AKBP Setiyana (tengah) di sela kesibukannya. Foto: Fathnur Rohman/detikJabar

"Masyarakat paling kadang-kadang konsultasi kepada saya soal masalah ini, itu. Kami coba membantu pemecahan masalah," ucapnya.

Terlepas dari itu semua, Setiyana menaruh harapan besar kepada para polisi muda yang saat ini masih bertugas. Dia mendorong agar mereka jadi polisi yang baik dan melindungi masyarakat.

(bbp/bbp)


Hide Ads