Gelontoran Uang Bukti Jepang Tak Main-main Perbaiki Krisis Populasi

Kabar Internasional

Gelontoran Uang Bukti Jepang Tak Main-main Perbaiki Krisis Populasi

Tim detikHealth - detikJabar
Minggu, 16 Apr 2023 03:00 WIB
Stasiun bawah tanah di jepang
Ilustrasi (Foto: Getty Images/Juergen Sack)
Jakarta -

Pemerintah Jepang menyiapkan dana berjumlah fantastis demi mengatasi krisis populasi. Itu karena dalam 12 tahun terakhir, populasi di Jepang terus mengalami penurunan.

Dilansir dari detikHealth pada Sabtu (15/4/2023), populasi Jepang pada 2022 mengalami penurunan sebesar 556.000 orang dari tahun sebelumnya. Untuk mengatasi krisis ini, pemerintah Jepang akan mengeluarkan langkah-langkah penyelesaian.

Dikabarkan salah satu caranya adalah dengan menyiapkan dana sebanyak 5 triliun yen (Rp 553,9 triliun) untuk membuat perencanaan program pengasuhan anak dan mengatasi menurunnya angka kelahiran.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perkiraan dari Sekjen Partai Demokratik Liberal (LDP) Hiroshige Seko tersebut mengacu kepada sumpah Perdana Menteri Fumio Kishida untuk menggandakan dana belanja pengasuhan anak. Walau begitu, Kishida enggan memberikan rincian yang menurutnya akan ditegaskan pada bulan Juni ketika pemerintah menyusun peta kebijakan tengah tahun.

Dikutip dari Devdiscourse, program dukungan pengasuhan anak jadi prioritas utama di Jepang karena angka kelahiran di negara tersebut turun di bawah 800.000 tahun lalu untuk pertama kalinya. Kurang dari setengah angka kelahiran di Jepang pada tahun 1973 dengan jumlah 2 juta.

ADVERTISEMENT

Pemerintah Jepang menyusun rencananya bulan lalu untuk meningkatkan pengasuhan anak selama tiga tahun mendatang untuk membalikkan tingkat kelahiran yang anjlok.

Berdasarkan rencana tersebut, pemerintah akan memperluas tunjangan anak. Nantinya pemerintah Jepang juga akan memberikan cuti untuk orang tua dengan bayaran penuh. Pemerintah Jepang sudah menghabiskan 6,1 triliun yen (Rp 675,7 triliun) tahun fiskal lalu untuk mengatasi permasalahan penurunan jumlah anak.

Jepang adalah salah satu negara yang masyarakatnya mengalami penuaan tercepat di dunia. Penurunan tingkat kelahiran di Jepang disebut jadi penyebabnya karena mengintensifkan krisis tenaga kerja dan menekan potensi pertumbuhan jangka panjang Jepang.

Rencana pengeluaran baru dapat membebani hutang publik Jepang yang sudah membengkak lebih dari dua kali ukuran ekonominya, yang sejauh ini merupakan yang terburuk dalam dunia industri.

Artikel ini sudah tayang di detikHealth, baca selengkapnya di sini




(bba/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads