- Apa itu Gerhana Matahari Hibrid
- Gerhana Matahari Hibrid 2023 di Indonesia
- Durasi Gerhana Matahari Hibrid 2023
- Jadwal Gerhana Matahari Hibrid 2023 di Indonesia Gerhana Matahari Hibrid Total Biak Pulau Kisar Gerhana Matahari Hibrid Sebagian di Indonesia Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Bengkulu Jambi Kepulauan Riau Sumatera Selatan Lampung Bangka Belitung Banten DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Kalimantan Utara Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tengga Timur Sulawesi Barat Sulawesi Selatan Sulawesi Tengah Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Utara Maluku Utara Maluku Papua Barat Papua
- Seberapa Langka Gerhana Matahari Hibrid?
Pada 20 April 2023 mendatang akan ada fenomena langit yang langka yakni Gerhana Matahari Hibrid. Peristiwa Gerhana Matahari Hibrid yang terbilang langka ini menjadi istimewa karena terjadi di bulan suci Ramadhan menjelang Lebaran atau Idul Fitri 2023.
Masyarakat mungkin telah cukup mengenal peristiwa gerhana matahari yakni fenomena saat bulan tepat menutupi matahari. Bentuk gerhana matahari ini ada yang berupa gerhana matahari total, gerhana matahari cincin, dan gerhana matahari sebagian atau parsial.
![]() |
Apa itu Gerhana Matahari Hibrid
Gerhana matahari hibrid atau campuran yakni penampakan gerhananya di satu wilayah bisa total atau cincin bergantung dari lokasi pengamat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari laman resmi BMKG, Gerhana Matahari Hibrid terjadi ketika Matahari, Bulan, dan Bumi tepat segaris sehingga di suatu tempat tertentu terjadi peristiwa piringan Bulan yang teramati dari Bumi lebih kecil daripada piringan Matahari dan tempat tertentu lainnya terjadi peristiwa piringan Bulan yang teramati dari Bumi sama dengan piringan Matahari.
Akibatnya, saat puncak gerhana di suatu tempat tertentu, Matahari akan tampak seperti cincin, yaitu gelap di bagian tengahnya dan terang di bagian pinggirnya, sedangkan di tempat tertentu lainnya, Matahari seakan-akan tertutupi Bulan.
Sehingga Gerhana Matahari Hibrid terdiri dari dua tipe gerhana, Gerhana Matahari Cincin dan Gerhana Matahari Total. Terdapat tiga macam bayangan Bulan yang terbentuk saat GMH, yaitu antumbra, penumbra, dan umbra. Di wilayah yang terlewati antumbra, gerhana yang teramati berupa Gerhana Matahari Cincin. Sementara di wilayah yang terkena penumbra, gerhana yang teramatinya berupa Gerhana Matahari Sebagian. Kemudian di daerah tertentu lainnya yang terlewati umbra, gerhana yang teramati berupa Gerhana Matahari Total.
![]() |
Wilayah yang terlewati jalur total pada Gerhana Matahari Hibrid 20 April 2023, yang ditandai dengan dua buah garis sejajar yang berdekatan, adalah Samudera Hindia, sebagian kecil wilayah Australia, sebagian wilayah Indonesia, dan Samudera Pasifik. Sedangkan wilayah yang terlewati jalur cincin Gerhana Matahari Hibrid 20 April 2023, berada di ujung-ujung dari dua buah garis sejajar yang berdekatan, adalah Samudera Hindia dan Samudera Pasifik.
Gerhana Matahari Hibrid 20 April 2023 ini dapat diamati di Antartika, Samudera Hindia, Daratan Selatan Antartika, sebagian besar wilayah Australia, sebagian besar wilayah Indonesia (kecuali sebagian utara dari Provinsi Aceh), sebagian wilayah Selandia Baru, Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, sebagian wilayah Thailand selatan, Filipina, Papua Nugini, Kepulauan Solomon, Fiji, Vanuatu, sebagian wilayah Polinesia, sebagian wilayah Kamboja selatan, sebagian wilayah Vietnam selatan, sebagian kecil Cina selatan, Hongkong, Taiwan, sebagian wilayah Jepang selatan, sebagian wilayah Hawai, dan Samudera Pasifik berupa Gerhana Matahari Sebagian.
![]() |
Gerhana Matahari Hibrid 2023 di Indonesia
Gerhana Matahari Hibrid 20 April 2023 yang melewati wilayah Indonesia berupa Gerhana Matahari Total dan Gerhana Matahari Sebagian, wilayah Indonesia tidak mengalami Gerhana Matahari Cincin. Sebagian wilayah utara Provinsi Aceh tidak akan mengalami gerhana.
Dalam peta magnitudo gerhana yang dirilis BMKG terlihat wilayah mana saja yang akan terlewati gerhana matahari total dan gerhana matahari sebagian.
Titik sentral gerhana yang menandakan segarisnya titik pusat Matahari, Bulan dan Bumi ditandai dengan garis berwarna biru. Sementara batas Utara dan Selatan wilayah yang terkena jalur total ditandai garis berwarna merah.
Sebagaimana terlihat pada jalur total gerhana ini akan melewati 3 provinsi, yaitu Maluku, Papua Barat, dan Papua. Adapun pengamat di daerah lainnya akan mengamati Gerhana Matahari Hibrid 20 April 2023 berupa Gerhana Matahari Sebagian dengan magnitudo gerhana tertentu.
![]() |
Durasi Gerhana Matahari Hibrid 2023
Gerhana Matahari Hibrid akan terjadi pada 20 April 2023. waktu-waktu kejadian gerhana di setiap lokasi akan berbeda-beda. Di Indonesia, waktu mulai gerhananya paling awal adalah di Parigi, Jawa Barat, yang terjadi pada pukul 09.25.52,1 WIB. Adapun kota yang waktu mulai gerhananya paling akhir adalah di Meureudu, Aceh, yaitu pukul 10.43.45,5 WIB
Lama waktu dari Kontak Pertama hingga Kontak Keempat disebut sebagai Durasi Gerhana dan lama waktunya bervariasi dari satu kota ke kota lainnya. Durasi gerhana terlama di Indonesia adalah di Tiakur, Maluku, yaitu selama 3 jam 10 menit 32 detik.
Jadwal Gerhana Matahari Hibrid 2023 di Indonesia
Adapun Gerhana Matahari Hibrid di Indonesia dapat diamati secara total dan sebagian. Berikut waktu dan lokasi puncak Gerhana Matahari Hibrid di Indonesia dari.
Gerhana Matahari Hibrid Total
![]() |
Berikut ini jadwal Gerhana Matahari Hibrid Total di Indonesia
Biak
puncak gerhana pukul 13.57 WIT (durasi 1 menit 2 detik)
Pulau Kisar
puncak gerhana pukul 13.22 WIT (durasi 1 menit 5 detik)
Gerhana Matahari Hibrid Sebagian di Indonesia
![]() |
Aceh
puncak gerhana pukul 10.43 WIB
Sumatera Utara
puncak gerhana pukul 10.24 WIB
Sumatera Barat
puncak gerhana pukul 11.40 WIB
Riau
puncak gerhana pukul 10.47 WIB
Bengkulu
puncak gerhana pukul 10.41 WIB
Jambi
puncak gerhana pukul 10.43 WIB
Kepulauan Riau
puncak gerhana pukul 10.53 WIB
Sumatera Selatan
puncak gerhana pukul 10.42 WIB
Lampung
puncak gerhana pukul 10.41 WIB
Bangka Belitung
puncak gerhana pukul 10.50 WIB
Banten
puncak gerhana pukul 10.43 WIB
DKI Jakarta
puncak gerhana pukul 10.45 WIB
Jawa Barat
puncak gerhana pukul 10.43 WIB
Jawa Tengah
puncak gerhana pukul 10.46 WIB
DI Yogyakarta
puncak gerhana pukul 10.45 WIB
Jawa Timur
puncak gerhana pukul 10.49 WIB
Kalimantan Barat
puncak gerhana pukul 11.00 WIB
Kalimantan Tengah
puncak gerhana pukul 11.00 WIB
Kalimantan Selatan
puncak gerhana pukul 12.05 WITA
Kalimantan Timur
puncak gerhana pukul 12.12 WITA
Kalimantan Utara
puncak gerhana pukul 12.25 WITA
Bali
puncak gerhana pukul 11.55 WITA
Nusa Tenggara Barat
puncak gerhana pukul 11.58 WITA
Nusa Tengga Timur
puncak gerhana pukul 12.02 WITA
Sulawesi Barat
puncak gerhana pukul 12.14 WITA
Sulawesi Selatan
puncak gerhana pukul 12.11 WITA
Sulawesi Tengah
puncak gerhana pukul 12.22 WITA
Sulawesi Tenggara
puncak gerhana pukul 12.18 WITA
Gorontalo
puncak gerhana pukul 12.29 WITA
Sulawesi Utara
puncak gerhana pukul 12.33 WITA
Maluku Utara
puncak gerhana pukul 13.29 WIT
Maluku
puncak gerhana pukul 13.24 WIT
Papua Barat
puncak gerhana pukul 13.45 WIT
Papua
puncak gerhana pukul 13.51 WIT
Seberapa Langka Gerhana Matahari Hibrid?
Secara umum, gerhana dapat diprediksi waktu dan tempat kejadiannya. Untuk memprediksi keberulangannya secara global, gerhana dikelompokkan ke dalam suatu kelompok yang disebut siklus Saros tertentu.
Gerhana-gerhana pada siklus Saros tertentu akan berulang hampir setiap 18 tahun 11 hari 8 jam. Dua gerhana berdekatan dalam satu siklus Saros yang sama, konfigurasi posisi Matahari, Bulan, dan Buminya akan hampir sama.
Karena itu pola peta gerhana global kedua gerhana tersebut akan mirip, meskipun lokasi visibilitas gerhananya berbeda. Sebagai contoh Gerhana Matahari Hibrid 20 April 2023 ini merupakan anggota ke 52 dari 80 anggota pada siklus Saros 129.
Gerhana Matahari sebelumnya yang berasosiasi dengan gerhana ini adalah Gerhana Matahari Hibrid 8 April 2005. Adapun gerhana yang akan datang yang berasosiasi dengan gerhana ini adalah Gerhana Matahari Total 30 April 2041.
Meskipun peristiwa GMH di suatu lokasi dapat diprediksi dengan baik, peristiwa tersebut tidak berulang di lokasi tersebut dengan siklus tertentu. Adapun GMH yang akan datang yang dapat diamati di Indonesia adalah GMH 25 November 2049, yang jalur totalitasnya melewati Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku
(tya/tey)