Tata Cara Sholat Gerhana Bulan dan Matahari Lengkap Amalannya

Tata Cara Sholat Gerhana Bulan dan Matahari Lengkap Amalannya

Yusuf Alfiansyah Kasdini - detikHikmah
Senin, 28 Okt 2024 10:00 WIB
Ilustrasi Sholat Gerhana Matahari
Ilustrasi sholat gerhana. Foto Ilustrator: Mindra Purnomo/detikcom
Jakarta -

Sholat gerhana adalah salah satu ibadah yang sangat dianjurkan dalam Islam. Gerhana, baik bulan maupun matahari, dianggap sebagai fenomena alam yang luar biasa dan Islam memberikan panduan khusus bagi yang melihatnya dengan sholat gerhana.

Dikutip dari buku Panduan Sholat Rosulullah 2 tulisan Imam Abu Wafa, sholat gerhana dilaksanakan ketika salah satu dari dua benda langit yang bercahaya yaitu, bulan atau matahari mengalami kehilangan cahayanya secara total atau sebagian, dan berubah menjadi gelap.

Dalam bahasa Arab, al-Kusuf biasanya digunakan untuk gerhana matahari, sementara Al-Khusuf untuk gerhana bulan, meskipun keduanya sering dianggap sinonim.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun anjuran untuk sholat gerhana didasari dari hadits Rasulullah SAW yang berbunyi, "Apabila kalian melihat gerhana matahari dan bulan maka berdoalah kepada Allah dan sholatlah hingga gerhana berakhir." (HR Bukhari)

Hukum Sholat Gerhana

Sholat gerhana matahari termasuk dalam kategori sunnah muakkadah, menurut pendapat mayoritas ulama. Sunnah muakkadah artinya ibadah yang sangat dianjurkan untuk dilakukan, meskipun tidak sampai pada derajat wajib. Bahkan, terdapat pandangan yang menyebutkan bahwa sholat gerhana wajib dilakukan, seperti yang dituturkan oleh Abu Awanah, serta pendapat dari mazhab Abu Hanifah yang memperkuatnya.

ADVERTISEMENT

Adapun hukum sholat gerhana bulan, terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama. Dijelaskan dalam buku Ensiklopedia Fikih Indonesia 3: Shalat tulisan Ahmad Sarwat, hukum sholat gerhana dibagi menjadi tiga, sebagai berikut:

1. Ulama mazhab Al-Hanafiyah memandang hukum sholat gerhana bulan adalah hasanah, yaitu amalan yang baik untuk dilakukan.

2. Ulama mazhab Al-Malikiyah berpendapat hukum sholat gerhana bulan adalah mandubah, yaitu sunnah yang dianjurkan untuk dikerjakan, namun tidak wajib.

3. Ulama mazhab As-Syafi'iyah dan Al-Hanabilah menyebut hukum sholat gerhana bulan adalah sunnah muakkadah, yaitu sunnah yang sangat ditekankan untuk dilaksanakan dan hampir mendekati wajib.

Ketentuan dan Sunnah Sholat Gerhana

Setelah memahami hukum sholat gerhana, penting bagi muslim mengetahui lebih lanjut mengenai ketentuan dan sunnah sholat gerhana. Sebagai ibadah sunnah muakkad, sholat gerhana memiliki beberapa aturan dan amalan tambahan yang dianjurkan untuk menyempurnakan pelaksanaannya. Berikut adalah uraiannya:

1. Pelaksanaan sholat gerhana dianjurkan secara berjamaah

2. Wanita diperbolehkan bergabung dalam sholat berjamaah

3. Pelaksanaan sholat gerhana paling utama dilakukan di masjid

4. Membaca surah yang panjang

5. Memperbanyak dzikir dan doa

Niat Sholat Gerhana

Pelaksanaan sholat gerhana bisa diawali dengan niat. Niat sholat gerhana harus dilafalkan dengan khusyuk dalam hati sebagai bentuk kepatuhan kita kepada Allah SWT. Berikut bacaannya.

Niat Sholat Gerhana Bulan

أُصَلَّى السُنَّةَ لِحُسُوْفِ الْقَمَرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ لِلَّهِ تَعَالَى

Arab-latin: Ushalla sunnatal khusufil qamari rak'ataini mustaqbilal qiblati lillahita'ala.

Artinya: "Aku niat sholat sunnah gerhana bulan dua rakaat menghadap kiblat karena Allah."

Niat Sholat Gerhana Matahari

أُصَلَّى السُنَّةَ لِكُسُوْفِ الشَّمْسِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ لِلَّهِ تعالى

Arab-latin: Ushalla sunnatal kusufil shamsi rak'ataini mustaqbilal qiblati lillahita'ala.

Artinya: "Aku niat sholat sunnah gerhana matahari dua rakaat menghadap kiblat karena Allah."

Tata Cara Sholat Gerhana

1. Berniat Sholat Gerhana

Mulai dengan niat sesuai sholat yang akan dikerjakan, apakah gerhana bulan atau matahari.

2. Takbiratul Ihram

Setelah niat, lakukan takbiratul ihram, sebagaimana dalam sholat lainnya.

3. Membaca Doa Iftitah

Dilanjutkan dengan membaca doa iftitah sebelum memulai surah Al-Fatihah.

4. Ta'awudz dan Surah Al-Fatihah

Bacalah ta'awudz lalu dilanjutkan dengan membaca surah Al-Fatihah.

5. Membaca Surah Panjang

Setelah Al-Fatihah, bacalah surah yang panjang, seperti surah Al-Baqarah atau surah lainnya.

6. Rukuk yang Lama

Lakukan rukuk dengan durasi yang lebih lama dibandingkan sholat biasa.

7. I'tidal

Setelah rukuk, bangkit ke posisi i'tidal.

8. Sujud Pertama

Lakukan sujud dengan durasi yang lama.

9. Duduk di Antara Dua Sujud

Duduk di antara dua sujud dengan tenang.

10. Sujud Kedua

Lanjutkan dengan sujud kedua yang durasinya lebih singkat dibandingkan sujud pertama.

11. Rakaat Kedua

Berdiri untuk rakaat kedua. Gerakannya serupa dengan rakaat pertama, namun dengan bacaan yang lebih singkat.

12. Salam

Setelah menyelesaikan dua rakaat, akhiri sholat Gerhana dengan mengucapkan salam.

13. Mendengarkan Tausiyah

Setelah salam, dianjurkan untuk mendengarkan khutbah atau tausiyah dari imam sebagai bagian dari ibadah sholat Gerhana.

Amalan saat Gerhana

Saat terjadi fenomena gerhana, baik bulan maupun matahari, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah dan amalan yang mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dalam sebuah riwayat yang disampaikan oleh Aisyah RA, Nabi Muhammad SAW menegaskan bahwa gerhana bukanlah tanda kematian atau kelahiran seseorang, melainkan tanda kebesaran Allah SWT.

Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya matahari dan bulan itu tanda kekuasaan Allah, keduanya mengalami gerhana bukan untuk tanda kematian seseorang dan bukan pula tanda lahir seseorang, apabila kalian melihat gerhana maka berdoalah kepada Allah, bertakbirlah, sholatlah dan bersedekahlah."

Ketika menyaksikan gerhana, Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk segera berdoa kepada Allah SWT, memperbanyak dzikir, istighfar, dan takbir. Selain itu, umat Islam juga disarankan untuk bersedekah, melaksanakan sholat gerhana, serta melakukan berbagai bentuk ketaatan lainnya. Semua amalan ini adalah wujud ketundukan kepada kebesaran Allah SWT.




(kri/kri)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads