Sebuah perangkat dari langit jatuh ke Bumi dan terbakar pada Senin (3/4/2023). Benda asing tersebut merupakan salah satu Starlink versi mini yang disebut V2Mini milik SpaceX, perusahaan yang dinahkodai Elon Musk.
Satelit Starlink yang jatuh itu adalah 30062 yang memasuki kembali atmosfer Bumi dan lepas di pantai California.
Baca juga: Karya Cipta Pemuda Majalaya yang Mendunia |
Kabar ini sempat dicuitkan oleh Jonathan McDowell, astronom di Harvard-Smithsonian, dalam akun Twitternya @planet4589.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tiga dari Starlink V2Mini sats (30058, 30042, 30051) telah melanjutkan peningkatan orbit, sementara Starlink 30062 masuk kembali pada 0850 UTC 3 April di lepas pantai California," tulisnya dalam bahasa Inggris.
Perangkat Starlink telah memancarkan internet ke berbagai negara termasuk Indonesia. Namun tak bisa dipungkiri bahwa perangkat di luar angkasa bisa terjadi kecelakaan.
Bahkan, Musk pernah mengaku bahwa model terbaru garapannya ini disebut sedang mengalami masalah.
Peristiwa Senin lalu menunjukkan generasi baru Starlink memang mengalami masalah pelik.
Bulan lalu, media Starlink Insider melaporkan bahwa kumpulan satelit yang baru diluncurkan itu malah perlahan-lahan jatuh dan bukannya naik.
detikInet mengutip penjelasan McDowell yang mengatakan bahwa 21 satelit V2Mini diluncurkan pada bulan lalu, tepatnya 27 Februari.
"21 satelit itu diluncurkan 27 Februari dan sejumlah besar bermasalah, tetapi hanya satu yang telah dijatuhkan dan sisanya ditahan di orbit sementara SpaceX memutuskan apakah dapat diperbaiki atau tidak," katanya dalam artikel Gizmodo.
McDowell selama ini mengamati Starlink. Ia meyakini bahwa satelit itu kemungkinan besar terbakar saat jatuh.
Namun masyarakat tidak perlu khawatir. Satelit itu dijatuhkan secara aman dan terkendali oleh SpaceX.
Beberapa di antara satelit V2Mini yang bermasalah akan dijatuhkan sementara yang lain masih akan diuji.
V2 Mini dimaksudkan untuk membantu SpaceX meningkatkan kapasitas megakonstelasi internetnya, sebagai antisipasi untuk meningkatnya permintaan layanan internet, sampai mereka dapat meluncurkan satelit generasi berikutnya yang berukuran penuh.
Saat peluncuran, V2Mini digendrong roket Falcon 9. Perusahaan menyebutnya V2 Mini karena unit tersebut adalah versi mini dari Starlink generasi berikutnya.
Artikel ini sudah tayang di detikInet, baca selengkapnya di sini.
(aau/mso)