Air Putih Lebih Disarankan untuk Berbuka Dibanding Minuman Manis

Air Putih Lebih Disarankan untuk Berbuka Dibanding Minuman Manis

Tim detikHealth - detikJabar
Kamis, 30 Mar 2023 06:30 WIB
Restoran Ini Sajikan Air Putih Hasil Daur Ulang Air Kloset, Ini Alasannya
Ilustrasi air putih (Foto: Getty Images/iStockphoto/PeopleImages)
Jakarta -

Seharian menjalani puasa, kita dianjurkan untuk tidak langsung berbuka dengan makanan berat, gorengan dan beberapa makanan tak menyehatkan.

Perhimpunan Dokter Umum Indonesia (PDUI) menyarankan agar mengonsumsi air putih saat berbuka puasa ketimbang minuman manis.

Beberapa pertimbangan seperti tubuh harus mengembalikan cairan yang hilang setelah berpuasa selama lebih 13 jam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir detikHealth, Kabid Humas PDUI dr. Milka Inkiriwang mengatakan aktivitas seharian saat berpuasa membuat tubuh kehilangan cairan sehingga diperlukan asupan mineral berkualitas.

"(Minum) Air mineral dapat menekan asam lambung, sedangkan minuman manis akan meningkatkan asam (lambung)," kata Milka dalam keterangan tertulis, Kamis (29/3/2023).

ADVERTISEMENT

Selain itu, kebiasaan meminum air mineral sebanyak 1,8 liter per hari tidak boleh ditinggalkan meskipun saat Ramadan tiba. Usahakan juga mengonsumsi air mineral berkualitas agar kesehatan tubuh terjaga.

Dikutip dari Kementerian Kesehatan, minum air mineral yang mengandung mineral saat buka puasa bisa membuat tubuh langsung aktif kembali. Ini karena sel darah merah akan dirangsang untuk tumbuh lebih cepat sehingga akan menghasilkan lebih banyak oksigen dan energi.

Selain itu, tubuh yang terasa lemas dan mudah lelah akan kembali bugar bila mengonsumsi air mineral dengan mineral essensial.

"Sehingga disarankan minum dulu air mineral (saat berbuka puasa], baru yang lainnya," jelas Milka.

Apabila saat berbuka diisi dengan mengonsumsi minuman manis secara berlebihan bisa berisiko mengganggu kesehatan tubuh. Dikutip dari WebMD, ada sejumlah penyakit yang bisa muncul akibat gula darah yang tinggi seperti jantung, stroke, kerusakan ginjal, dan lainnya.

Artikel ini telah tayang di detikHealth. Baca selengkapnya di sini.

(iqk/iqk)


Hide Ads