7 Fakta Guru Cirebon Tolak Ngajar Lagi Usai Polemik dengan RK

7 Fakta Guru Cirebon Tolak Ngajar Lagi Usai Polemik dengan RK

Tim detikJabar - detikJabar
Jumat, 17 Mar 2023 13:00 WIB
Muhammad Sabil, guru SMK di Cirebon yang dipecat usai kritik Ridwan Kamil
Muhammad Sabil, guru SMK di Cirebon yang dipecat usai kritik Ridwan Kamil. (Foto: Ony Syahroni/detikJabar)
Bandung -

M Sabil telah resmi dipecat dari sekolah tempatnya mengajar di Kota Cirebon, Jawa Barat. Pemecatan itu menjadi konsekuensi setelah Sabil melontarkan kritik dengan kata 'maneh' kepada Gubernur Ridwan Kamil.

Meski sempat mendapat tawaran untuk bisa mengajar kembali, Sabil menolak tawaran tersebut. Berikut rangkuman detikJabar mengenai 7 fakta guru Cirebon yang menolak tawaran mengajar dari sekolahnya usai berpolemik dengan Ridwan Kamil:

Akumulasi Sanksi untuk Sabil

SMK Telkom Sekar Kemuning, Kota Cirebon memastikan pemecatan Sabil dilakukan atas pertimbangan dan tidak ada kaitannya dengan postingan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum dan SDM SMK Telkom, Cahya Riyadi mengatakan, sebelum mengeluarkan surat pemecatan, pihaknya telah beberapa kali memberikan surat peringatan terhadap Sabil.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cahya menyebut pihaknya memiliki catatan terkait pelanggaran yang dilakukan Muhammad Sabil selama bekerja sebagai guru di SMK Telkom Sekar Kemuning. Oleh karenanya, pihaknya memastikan jika surat pemutusan hubungan kerja atau surat pemecatan yang dikeluarkan kepada Muhammad Sabil tidak ada kaitannya dengan postingan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.

"Pada dasarnya, tidak ada yang tiba-tiba. Semuanya merupakan rangkaian dan kebetulan kalau secara tertulis, ini adalah surat yang ketiga untuk Pak Sabil," kata Cahya di Kota Cirebon, Kamis (16/3/2023).

ADVERTISEMENT

2 Kali Diberi Surat Peringatan

Menurut Cahya, surat peringatan pertama diberikan kepada Muhammad Sabil pada September 2021. Kemudian pada Oktober 2021, pihaknya kembali memberikan surat peringatan kepada Muhammad Sabil.

"Intinya masih seputar etika. Dan menurut catatan saya, ada beberapa informasi yang memang lebih ke kalimat atau ucapan-ucapan yang kurang pantas diucapkan oleh seorang tenaga pendidik," ujar Cahya.

"Sampai pada akhirnya, kita di peraturan yayasan, kalau sampai mendapat surat peringatan sampai tiga kali, itu otomatis mengundurkan diri. Jadi terlepas ada kejadian kemarin (mengkritik Ridwan Kamil), itu memang waktunya yang bersamaan. Tidak ada kaitannya dengan Gubernur, cuma kebetulan saja," Kata dia menambahkan.

Sabil Masih Bisa Mengajar

Meski begitu, Yayasan Miftahul Ulum yang mengelola SMK Telkom Sekar Kemuning menyatakan akan memberi kesempatan kepada Muhammad Sabil untuk bekerja sebagai guru di sekolah tersebut.

"Kami membuka seluas-luasnya kepada Pak Sabil jika ingin bergabung lagi mengajar di kami itu tidak masalah. Selama beliau bisa mengikuti aturan yayasan," kata Humas Yayasan Miftahul Ulum, Elis Suswati.

Garansi dari KCD

Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah X Jawa Barat memastikan guru SMK Sekar Kemuning Cirebon yang mengkritik Ridwan Kamil bisa kembali mengajar di sekolah tempatnya bekerja.

"Di SMK Telkom sudah dipastikan (Muhammad Sabil) bisa mengajar lagi," ucap Kepala KCD Pendidikan Wilayah X Jawa Barat, Ambar Triwidodo di Kota Cirebon, Kamis (16/3/2023).

Hal ini disampaikan Ambar setelah pihaknya melakukan koordinasi dengan pihak Yayasan Miftahul Ulum selaku pengelola dari SMK Telkom Sekar Kemuning Cirebon.

"Pihak sekolah tidak punya niatan untuk mendzolimi siapapun. Karena prinsip kami, kami masih membutuhkan guru. Baik PNS maupun non-PNS. Sehingga tugas kami di KCD maupun pihak yayasan, ingin menyejahterakan guru sebenarnya," kata Ambar.

"Tapi kami juga ingin mengingatkan kembali kepada rekan-rekan guru. Bahwa guru itu kan role model bagi anak-anak kita. Bagaimana anak-anak kita memiliki karakter yang baik kalau role model yang ada di hadapannya kurang baik," kata dia menambahkan.

Disdik Tak Sarankan Pemecatan

Mengenai nasib M Sabil yang dipecat dari sekolahnya, Kadisdik Jabar Wahyu Mijaya menegaskan tidak pernah menyarankan hal itu dilakukan. Namun, kata dia, jika yayasan di sekolah guru tersebut punya pertimbangan lain, maka Disdik tidak bisa memiliki kewenangan apapun.

"Prinsipnya begini, kalau dari kami, kalau yang terkait komentar, saran atau kritikan yang ada di IG, itu jangan sampai berakibat yang berlebihan. Kalau misalnya hanya terkait statmen di IG-nya Pak Gubernur yah. Tapi kalau misalnya ada masalah lain di internal, itu kan bukan ranah kami. Itu ranahnya antara guru dengan yayasan tersebut," ungkapnya.

Sabil Tolak Kembali Mengajar

Meski sudah mendapat tawaran, Sabil menolak untuk kembali mengajar di SMK Telkom Sekar Kemuning Cirebon. Ia mengungkapkan alasannya menolak tawaran itu lantaran merasa malu terhadap lembaga pendidikan tempatnya bekerja.

"Pada dasarnya saya ucapkan terimakasih atas tawarannya. Tapi saya ingin menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya, karena kemungkinan sih nggak (menerima tawaran untuk kembali mengajar)," kata Muhammad Sabil di Cirebon, Kamis (16/3/2023).

"Karena saya sendiri sudah merasa malu. Malu dalam artian, karena akibat adanya kasus ini, lembaga (sekolah) malah jadi terbawa-bawa. Padahal saat berkomentar (di akun instagram Ridwan Kamil) saya tidak memposisikan diri sebagai guru atau melabelkan diri sebagai guru dari sekolah mana. (Saat berkomentar) saya memposisikan diri sebagai warga Jabar," kata dia menambahkan.

Permintaan Maaf ke RK dan Sekolah

Sabil turut menyampaikan permintaan maaf kepada pihak sekolah tempatnya bekerja. Sabil mengaku tidak menyangka jika kejadian yang ia alami usai melontarkan kritik kepada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil akan turut berimbas kepada sekolah tempatnya bekerja.

"Saya ingin menyampaikan permintaan maaf sebesar-besarnya kepada sekolah atas kejadian ini. Sama sekali saya tidak ada niatan untuk membawa-bawa nama lembaga," kata Muhammad Sabil saat berbincang dengan detikJabar di Cirebon, Kamis (16/3/2023).

"Karena akibat kejadian ini, jadi banyak netizen yang nge-mention atau nge-DM di akun IG sekolah. Dan sekolah juga mendapat DM dari Gubernur. DM itu kan akhirnya jadi peringatan keras buat sekolah," kata dia menambahkan.

Sabil juga menyampaikan permintaan maaf kepada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Ia meminta maaf jika ucapan yang ia sampaikan dalam kolom komentar postingan Ridwan Kamil dinilai kurang sopan.

"Punten kalau memang perkataan saya dengan kata 'Maneh' tidak mengenakan hati Kang Emil. Saya tidak bermaksud berlaku tidak sopan kepada Kang Emil. Karena bahasa 'Maneh' yang saya maksudkan adalah bahasa keakraban," kata Sabil.

"Saya sadar betul Kang Emil lebih tua daripada saya. Tapi di sisi lain Kang Emil kan sosok yang friendly, sosok yang someah," pungkasnya.

(ral/orb)


Hide Ads