.webp)
Seorang guru honorer asal Cirebon jadi sorotan usai mengkritik salah satu unggahan di akun Instagram Ridwan Kamil. Komentar tersebut lantas disematkan oleh orang nomor satu di Jawa Barat ini karena dianggap tidak sopan.
Di sela kegiatannya di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Rabu (15/3/2023), pria yang akrab disapa Emil itu mengungkapkan alasannya menyematkan atau 'ngepin' komentar guru tersebut. Dia menegaskan kalau langkah tersebut dilakukan sebagai bentuk edukasi.
Emil mengaku tidak anti kritik. Siapapun boleh memberikan komentar kepada dirinya. Akan tetapi kritik tersebut harus memakai bahasa yang sopan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada dasarnya kritik boleh-boleh aja, saya kan selalu menjawab. Kalau kritik boleh, kalau tidak sopan ya harus sopan. Itu saja. Bahwa sekolahnya melakukan sebuah tindakan, itu di luar kewenangan saya. Baiknya sih ditegur saja," kata Emil kepada awak media, Rabu (15/3/2023).
Emil menjelaskan, terkadang netizen yang berkomentar pada postingan Instagramnya tidak dibarengi fakta. Oleh karena itu, biasanya dia akan menyematkan atau ngepin komentar semacam ini dalam unggahannya.
"Kalau saya ngepin itu saya sedang mengedukasi kepada orang-orang yang kadang komennya tidak pakai fakta, saya klarifikasi. Sebenarnya itu," ujar Emil.
Berkaitan dengan komentar yang dibuat oleh guru honorer di Cirebon, Emil sengaja menyematkan komentar tersebut dengan harapan pengguna Instagram lainnya tidak menirunya.
"Saya tanya ke akang, kita mengizinkan enggak orang berkata kasar, misalkan gitu, kan nggak. Nantikan ditiru, makannya diedukasi," tegas Emil.
Terakhir dalam menutup sesi wawancara dengan awak media, Emil menambahkan jika di dalam bahasa Sunda terdapat satu aturan yang disebut undak-usuk. Dia menilai komentar itu kurang sopan.
"Kalau orang berbahasa Sunda itu ada namanya undak-usuk, Anda bayangkan, Anda bicara itu kepada ibu kandung," katanya.
(yum/yum)
