Sampah memang menjadi persoalan di Kota Bandung. Sebab, pengangkutan sampah ke TPA Sarimukti kerap terganggu. Kemudian, rencana pembuangan ke PLTSa Gedebage dan TPPAS Legok Nangka juga belum jelas.
Kondisi demikian membuat Pemkot Bandung memutar otak mencari solusi lain dalam mengolah sampah, salah satunya dengan Refuse Derived Fuel (RDF). Jadi, sampah diolah menjadi bahan bakar. Saat ini, baru ada satu TPS yang menerapkan RDF, yakni di Cicukang.
Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Bandung juga merencanakan menerapkan sistem RDF di tiga TPS lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tiga TPS itu kapasitasnya lebih besar dari yang di Cicukang. Di Cicukang itu bisa mengelola 10 ton sampah per hari. Ini upaya kita mengubah TPS jadi tempat pengolahan," Kata Kepala DLHK Kota Bandung Dudy Prayudi kepada detikJabar, Rabu (15/4/2023).
Lebih lanjut, Dudy mengatakan untuk 10 ton sampah yang diolah di Cicukang itu hanya bisa menghasilkan sekitar empat ton bahan bakar. Sementara itu, lanjut dia, tiga TPS lainnya direncanakan bakal bisa mengolah 100 ton sampah.
Baca juga: Cara Keren Buang Sampah ala Hamish Daud |
Dudy mengatakan hasil pengolahan RDF itu didistribusikan ke pabrik tekstil. Hasil RDF ini dijadikan sebagai bahan bakar.
"Ini kita melakukan kerja sama dengan pabrik tersebut dan juga didampingi BRIN. Kita ingin memastikan bahwa RDF memang cocok untuk industri tekstil," kata Dudy.
(sud/yum)