Seorang perempuan inisial E (42), ditemukan meninggal dengan kondisi terduduk di sebuah kursi kayu panjang pada Jumat (10/3/2023) lalu di Kampung Babakansari, Desa Benda, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi. Pihak keluarga menduga ada kejanggalan di balik kematian E.
Pihak keluarga kemudian meminta bantuan kepolisian untuk menyelidiki kecurigaan mereka. Makam korban rencananya akan dibongkar untuk kepentingan penyelidikan atau diekshumasi. Kabar itu sendiri dibenarkan pihak kepolisian.
"Betul, besok (hari ini) rencana mau autopsi," ucap Kapolres Sukabumi AKBP Maruly Pardede melalui aplikasi perpesanan, Rabu (15/3/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kabar rencana ekshumasi juga diinformasikan oleh pihak keluarga. Mereka berharap misteri kematian E segera terungkap. Lalu bagaimana peristiwa itu bisa terjadi?
Warga Kampung Babakansari, Desa Benda, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi Jumat (10/3/2023) geger. Sesosok jasad perempuan ditemukan dalam keadaan terduduk di atas kursi kayu panjang tidak jauh dari sebuah gang padat penduduk.
Tidak butuh waktu lama, perempuan itu dikenali sebagai E (42). Kecurigaan akan penyebab kematian korban merebak, namun pihak keluarga saat itu masih menutup rapat-rapat karena panik dan sibuk melakukan prosesi pemakaman jenazah korban.
"Waktu itu pagi sekitar jam 05.30 WIB, ada ramai-ramai di depan gang katanya ada orang meninggal dunia dengan posisi duduk. Awalnya saya dengan istri tidak merespons, sampai akhirnya istri datang ke lokasi sampai sana masih belum sadar kalau itu mamahnya. Pas ke sana ada yang kenal dengan jasad itu, katanya itu mamah istri saya. Saat itu juga istri saya shock dan pingsan," kata Dika (27) menantu E kepada detikJabar, Rabu (15/3/2023).
Dika menyebut jasad mertuanya itu ditemukan sejauh 300 meter dari tempat tinggalnya, berada di gang jalan masuk menuju tempatnya tinggal bersama istrinya. Diketahui E dahulu sempat tinggal di Kampung Babakansari, bersama suaminya. Namun selepas suaminya meninggal ia tinggal di Cijengkol, Kecamatan Caringin sementara anaknya tetap tinggal di Babakansari.
"Kabar yang kami terima, almarhumah itu pamit dari Cijengkol mau ke rumah di Babaksari. Dulu beliau memang tinggal di sini, setelah mertua lelaki atau ayah dari istri saya meninggal akhirnya beliau menetap di Cijengkol bersama orang tuanya, kakek istri saya. Biasanya kalau berangkat ke Babakansari suka berkomunikasi, mamah mau berangkat ke situ biasanya begitu, tapi ini enggak ada kabar," ujar Dika.
Dika, terutama keluarga besar istrinya curiga dengan kondisi kematian E yang menurutnya janggal. Mulai dari kondisi duduk, pakaian, hijab dan sederet kecurigaan lainnya.
"Kondisinya duduk, dengan rambut acak-acakan, wajah pucat karena memang sudah meninggal ya. Posisi duduk seperti ada yang simpan dengan posisi begitu, " tuturnya.
Dika mengatakan keluarga tidak serta merta melaporkan hal itu ke polisi. Karena menurutnya, warga di permukiman tempat ditemukannya korban masih berstatus keluarga. Saat itu kondisi panik masih menerpa.
"Pada saat itu polisi belum dikabari, kami masih panik, selingkungan di situ kan sekeluarga semua, begitu melihat (jasad) almarhum langsung digotong, tidak mengabari polisi hanya melapor ke RW saja. Tapi kebetulan ada yang memfoto korban dengan posisi begitu," ujarnya.
"Pakaiannya acak-acakan, biasanya mama berpakaian rapi, posisi kerudung bawah ke hidung posisi kerudung atas ke belakang sampai rambut terlihat. Tali tas biasanya perempuan di soren (selempang) itu tali tas ada di atas kepala," sambung Dika menceritakan kondisi jasad mertuanya.
Hari berikutnya atau Sabtu (11/3/2023) keluarga akhirnya melapor ke Polsek Cicurug, Resor Sukabumi. Polisi juga sempat meminta keluarga untuk ke Polsek Caringin untuk meminta surat keterangan.
"Keluarga sempat diminta lapor ke Polsek Caringin, pas lapor kedua kali kata kapolsek harus lapor dulu minta surat kesehatan ke Polsek Caringin," lirih Dika.
Singkat cerita, pelaporan keluarga E akhirnya diterima polisi. Penyelidikan kemudian dilakukan, pihak keluarga berharap adanya kejanggalan pada kematian E segera terungkap. Pihak keluarga juga mengatakan, jasad E akan di otopsi meskipun sudah dimakamkan atau di ekshumasi.
"Ada kecurigaan dari pihak keluarga dan berharap penyebab kematian almarhum terungkap," ujar Dika.
(sya/mso)