Pelajar Bacok Pelajar di Sumedang: Satu Nyawa Melayang!

Pelajar Bacok Pelajar di Sumedang: Satu Nyawa Melayang!

Nur Azis - detikJabar
Jumat, 10 Mar 2023 21:14 WIB
Ilustrasi penganiayaan (dok detikcom)
Ilustrasi pengeroyokan (dok detikcom)
Sumedang -

Indra Dwi Saputra (19), seorang pelajar dari SMK PGRI 2 Sumedang tewas diduga akibat terkena bacokan celurit yang dilakukan oleh pelajar dari salah satu SMK lainnya di Sumedang, Jumat (10/3/2023) siang.

Insiden itu sendiri terjadi di sekitar Kawasan Bojong, Kecamatan Sumedang Utara. Hal itu sebagaimana yang diutarakan oleh teman korban berinisial F saat diwawancarai detikJabar. F sendiri diketahui orang yang berupaya menolong korban dengan membawanya ke RSUD Sumedang.

"Pas saya sampai ke TKP di daerah Bojong, korban sudah terlihat dalam posisi terlentang, saat itu langsung saya tolong bersama teman saya (berinisial R) menggunakan sepeda motor ke RSUD Sumedang, korban saya dekap di tengah secara berboncengan," papar F di depan RSUD Sumedang, Jumat (10/3/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

F melanjutkan, korban saat itu masih bernafas namun kondisinya sangat lemas karena banyak kehabisan darah akibat luka yang dialaminya.

"Korban lemas karena darahnya terus mengucur dari balik punggungnya," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Dari kabar yang diterimanya, sambung F, korban mengalami pembacokan benda tajam berupa celurit yang dilakukan oleh pelajar dari SMK lain.

"Korban saat itu hanya berdua dengan temannya, karena mau ngantar temannya itu. Namun tiba-tiba diserang dan dibacok dari arah belakang oleh anak SMK lain. saat itu katanya ada sekitar sepuluh orang atau lebih dari lima orang," ujarnya.

Humas RSUD Sumedang, Rudiyanto membenarkan jika ada seorang pelajar yang dibawa ke ruang IGD dengan luka di bagian punggung pada sekitar 14.23 WIB.

Meski demikian, ia sendiri belum mengetahui pasti apa penyebab dari luka tersebut.

"Kalau penyebab lukanya saya belum begitu tahu pasti tapi lukanya di bagian punggung dan lukanya rapi," terangnya.

Nyawa korban sendiri tidak dapat tertolong dan dinyatakan meninggal dunia pada sekitar pukul 15.30 WIB.

Sementara itu, Kasatreskrim Polres Sumedang, IPTU Maulana Yusuf membenarkan telah terjadi dugaan penganiayaan di lokasi TKP dan perkara tersebut saat ini masih dalam proses penyelidikan.

"Kami cek memang di TKP telah terjadi dugaan penganiayaan tapi sampai saat ini kami masih melaksanakan lidik nanti kalau sudah tertangkap (pelaku) akan kami sampaikan," ungkap Maulana kepada sejumlah wartawan di Mapolres Sumedang, Jumat (10/3/2023) malam.

Ia pun memastikan bahwa perkara tersebut tidak ada kaitannya dengan puluhan pelajar yang digiring. Hal itu lantaran berbedanya waktu kejadian.

"Jadi, sama yang 30 orang pelajar itu tidak ada kaitannya karena waktunya beda, jadi tidak ada kaitannya," terangnya.

Ia menambahkan, korban sendiri meninggal dunia lantaran akibat luka yang dialaminya, yaitu berupa luka bacokan.

"Kalau tadi setelah konfirmasi ke rumah sakit, lukanya itu adalah luka bacok," ujarnya.

(yum/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads