Si Lokomotif Legendaris di Stasiun Cirebon

Si Lokomotif Legendaris di Stasiun Cirebon

Ony Syahroni - detikJabar
Sabtu, 04 Mar 2023 22:00 WIB
Lokomotif Uap B1304 di Cirebon.
Lokomotif Uap B1304 di Cirebon. (Foto: Ony Syahroni/detikJabar)
Cirebon -

Lokomotif Uap B1304 menjadi salah satu bukti sejarah perjalanan panjang moda transportasi perkeretaapian di Nusantara. Kini lokomotif kuno itu berdiri kokoh dan terpajang tepat di depan jalan yang menjadi akses masuk menuju stasiun Cirebon Kejaksan.

Dilihat dari tampilannya, lokomotif peninggalan pemerintahan Hindia-Belanda itu terlihat unik dan klasik jika dibandingkan dengan lokomotif saat ini. Warnanya hitam pekat. Dua buah bendera merah-putih terpasang di bagian depannya.

Saat ini, lokomotif uap B1304 telah dijadikan sebagai monumen. Tidak jauh dari lokomotif itu, terdapat sebuah prasasti yang merangkum catatan singkat tentang sejarah lokomotif B1304 berikut dengan keterangan spesifikasinya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip dari Heritage KAI, lokomotif uap B1304 ini didatangkan perusahaan kereta api Staatsspoorwegen (SS) dari pabrik Hanomag yang ada di Jerman pada tahun 1886. Kala itu, setidaknya ada 11 lokomotif B13 yang didatangkan SS dari pabrik Hanomag Jerman.

Lokomotif-lokomotif itu didatangkan untuk melayani perjalanan dengan rute Yogyakarta-Maos-Cilacap sepanjang 176 Kilometer. Di era itu, kereta api memiliki peran besar dalam perdagangan hasil pertanian dan perkebunan.

ADVERTISEMENT

Hal inilah yang lantas menjadikan pelabuhan Cilacap sebagai pelabuhan yang ramai di pulau Jawa pada tahun 1909-1930. Disamping difungsikan untuk menarik kereta barang, lokomotif uap B13 juga digunakan untuk membawa kereta penumpang.

Pada tahun 1929 SS sempat melakukan konservasi pada lokomotif ini. Di antaranya yaitu melakukan penggantian boiler lama dengan boiler baru.

Kemudian pada tahun 1941, operasional sebagian lokomotif ini dipindahkan ke jalur rel milik SS yang lain, yaitu pada rute Tanah Abang - Duri - Tangerang dengan panjang 21 Kilometer.

Seiring berjalannya waktu, lokomotif ini tersebar di depo lokomotif Tanah Abang, Purwakarta, Cirebon dan Mojokerto. Dari 11 lokomotif B13, saat ini hanya tersisa 1, yaitu B1304 yang dipajang di dekat stasiun Cirebon.

Sementara itu, berdasarkan keterangan yang tercatat pada prasasti yang ada di dekat lokomotif B1304, dijelaskan jika lokomotif ini dibuat pada tahun 1879 - 1886.

Lokomotif ini memiliki ukuran panjang 8023 mm dan tinggi 3700 mm. Sedangkan lebar jalurnya yaitu 1067 mm. Untuk bobotnya sendiri, lokomotif uap B1304 memiliki berat 27 ton. Bahan bakar untuk lokomotif ini yaitu menggunakan kayu.

Lokomotif Uap B1304 di Cirebon.Lokomotif Uap B1304 di Cirebon. Foto: Ony Syahroni/detikJabar

Perawatan untuk Lokomotif Uap B1304

Saat ini, lokomotif uap B1304 yang usainya telah lebih dari 100 tahun itu masih bisa dilihat keberadaannya. Saat ini, lokomotif itu terpajang di depan jalan yang menjadi akses masuk menuju stasiun Cirebon Kejaksan dari arah jalan Siliwangi, Kota Cirebon.

Untuk menjaga kondisi lokomotif bersejarah itu tetap terawat, PT KAI Daop 3 Cirebon telah memiliki kegiatan rutin. Mulai dari kegiatan bersih-bersih hingga perawatan lainnya.

Dalam kegiatan ini, PT KAI Daop 3 Cirebon juga tidak jarang turut melibatkan komunitas pencinta kereta api, IPRS atau Indonesian Railway Preservation Society.

Sekadar informasi, IPRS adalah komunitas pecinta kereta api yang memusatkan perhatian serta kegiatannya pada penyelamatan dan pelestarian aset perkeretaapian Indonesia yang bernilai sejarah.

"Tiap minggu kita kolaborasi dengan komunitas IRPS giat bersih-bersih seputar area monumen Lokomotif Uap," kata Manager Humas PT KAI Daop 3 Cirebon, Ayep Hanapi, belum lama ini.

Ayep memastikan, untuk saat ini kondisi cat lokomotif uap B1304 masih dalam keadaan baik. Terakhir kali, pengecatan sendiri dilakukan pada September 2022.

"Untuk Pengecatan terakhir dilakukan bulan September 2022. Kondisi cat sampai saat ini masih bagus," kata dia.

(orb/orb)


Hide Ads