Cirebon memiliki banyak bangunan bersejarah, salah satunya Gedung Bunder. Gedung Bunder berada di sekitar Alun-alun Kebumen, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon.
Dilihat dari tampilannya, gedung bunder merupakan bangunan yang cukup unik. Hal ini karena bentuknya yang nampak berbeda jika dibandingkan dengan bangunan-bangunan lain yang ada di sekitarnya. Gedung tua peninggalan pemerintahan kolonial Belanda ini memiliki bentuk segi delapan dengan atap yang bentuknya kerucut.
Dikutip dari situs resmi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Cirebon, bangunan seluas kurang lebih 100 meter persegi itu memiliki dua lantai. Lantai bagian bawah terdapat dua ruangan. Salah satunya berfungsi sebagai peturasan atau kamar mandi. Sedangkan di lantai bagian atasnya hanya terdapat satu ruangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Antara ruangan yang ada di lantai satu dan lantai dua tidak saling berhubungan jika dilihat dari dalam gedung. Pada bagian depan gedung, terdapat anak tangga yang menjadi akses untuk menuju ke lantai dua.
Semula, pada tujuh sisi gedung ini terdapat jendela dengan panel bejalusi. Secara keseluruhan, jendela yang terdapat pada gedung ini ada sebanyak 14 buah. Hanya saja, jendela-jendela yang ada di lima sisi gedung ini telah ditutup dengan tembok.
Saat ini, jendela yang terdapat pada gedung bunder hanya tersisa empat buat. Dua buah berada di sisi utara dan dua lagi ada di sisi selatan.
Sedangkan pintunya terdapat dua buah yang masing-masing berada di lantai satu dan lantai dua. Namun, yang memiliki daun pintu hanya pintu yang ada di lantai dua. Pintu tersebut dibuat dengan menggunakan bahan kayu.
Sejarah Gedung Bunder Cirebon
Gedung Bunder dibangun pada masa pemerintahan Hindia-Belanda pada 1920. Di era itu, Gedung Bunder difungsikan sebagai pos jaga para petugas keamanan. Sementara ketika masa kemerdekaan, gedung itu digunakan oleh Komando Rayon Militer (Korem) Sunan Gunung Jati Cirebon sebagai kantor radio dan telegraf.
Kemudian pada 1980-an, fungsinya berubah menjadi rumah tinggal seorang staf lembaga kemiliteran tersebut. Selanjutnya pada tahun 1990-an, Korem Sunan Gunung Jati menyerahkan penguasaan gedung ini kepada Pemerintah Kota Cirebon.
Dalam perjalanannya, gedung ini juga sempat digunakan sebagai kantor Sekretariat Gapensi. Namun ketika telah memiliki kantor sendiri, Gapensi kemudian mengembalikan penguasaan gedung bunder ke pemerintah Kota Cirebon pada 2001.
Hingga kini, gedung bunder yang ada di sekitar Alun-alun Kebumen itu masih berdiri dan bisa kita lihat. Namun saat ini kondisinya dalam keadaan kosong.
Pantauan detikJabar, saat ini kondisi gedung bunder terlihat membutuhkan perawatan di beberapa bagiannya. Salah satunya seperti pada bagian atap yang nampak mulai mengelupas atau terbuka.
Kemudian di bagian lantai bawah juga nampak tidak terdapat daun pintu. Sebelumnya, di bagian ini sempat terdapat pintu yang dibuat menggunakan bahan aluminium dengan kerangka besi.
(iqk/iqk)