Respons DPR RI soal Banyak Perusahaan Sukabumi Hengkang ke Jateng

Respons DPR RI soal Banyak Perusahaan Sukabumi Hengkang ke Jateng

Siti Fatimah - detikJabar
Sabtu, 25 Feb 2023 00:30 WIB
Anggota DPR RI Komisi XI Fraksi Gerindra Heri Gunawan
Anggota DPR RI Komisi XI Fraksi Gerindra, Heri Gunawan (Foto: Siti Fatimah/detikJabar).
Sukabumi -

Puluhan perusahaan padat karya di Kabupaten Sukabumi pindah ke Jawa Tengah. Pengusaha menilai, berinvestasi atau membangun pabrik di Jateng sebagai upaya menghadapi krisis global. Selain itu, UMK dan persaingan usaha di Jateng lebih baik dibandingkan dengan Sukabumi.

Anggota DPR RI Komisi XI Fraksi Gerindra Heri Gunawan menilai, fenomena perpindahan pabrik itu merupakan bukti nyata dari krisis global. Menurutnya, pabrik di Indonesia rata-rata memiliki pasar di luar negeri sehingga ketika ada gejolak ekonomi maka produksi pabrik akan menurun. Imbasnya, sebagian karyawan akan dirumahkan.

"Ini kan hukum permintaan penawaran saja sebetulnya tapi semuanya harus terhitung. Kalau memang ongkos di sini (Sukabumi) mahal ya mau nggak mau mereka akan relokasi ke tempat mana yang lebih murah," kata Heri di Kota Sukabumi, Jumat (24/2/2023) sore.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, Jawa Tengah dipilih pengusaha sebagai tempat relokasi kemungkinan besar karena mereka memiliki regulasi misalnya kawasan ekonomi khusus. Selain itu, di Jateng juga ada regulasi perpajakan yang lebih murah.

"Jadi saya pikir wajar-wajar saja ada permintaan penawaran dan ini merupakan tantangan untuk Kabupaten atau Kota Sukabumi bagaimana menciptakan iklim investasi supaya pemodal bisa masuk ke sini dan menciptakan lapangan pekerjaan," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Menurutnya, pemerintah daerah harus menyikapi persoalan ini dengan serius bisa melalui regulasi atau dukungan usaha pemula bagi buruh yang terdampak (PHK atau dirumahkan).

"Terkait seperti tadi PHK dan sebagainya mungkin bisa saja mengajukan wirausaha pemula akan lebih baik dibangun wirausaha pemula. Ini tantangan juga seharusnya dari desa itu ada bumdes, ideal di daerah Sukabumi ada 381 bumdes karena 381 desa ada 5 kelurahan," jelasnya.

Dia mengusulkan agar masing-masing bumdes fokus kepada sentra kelurahan yang ada di daerahnya. Kembangkan potensi desa dan dibentuk menjadi satu klaster.
"Kalau ini bisa terjadi itu akan menjawab tadi yang namanya ketimpangan-ketimpangan terkait dengan masalah kemiskinan, pengaruh PHK, mungkin itu bisa didayagunakan karena kan (buruh) sudah expert dan pernah bekerja," tutupnya.

(mso/mso)


Hide Ads