Keresahan Wanita Tasikmalaya Atas Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak

Keresahan Wanita Tasikmalaya Atas Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak

Faizal Amiruddin - detikJabar
Kamis, 23 Feb 2023 10:44 WIB
Ilustrasi Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan Internasional
Ilustrasi (Foto: Edi Wahyono/detikcom)
Tasikmalaya -

Kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak kian marak terjadi. Hal itulah yang menjadi keresahan sejumlah perempuan di Tasikmalaya.

Kelompok perempuan yang tergabung dalam Komunitas Aktivis Perempuan Kota Tasikmalaya itu pun mengutarakan keresahannya akan maraknya kasus terhadap perempuan dan anak kepada legislator. Aspirasi mereka didengar dan akan ditindaklanjuti DPRD Jawa Barat.

"Pertama mereka menyampaikan aspirasi terkait dengan perlindungan kepada anak-anak dari perundungan maupun dari intimidasi dan bahkan dari eksploitasi yang marak akhir-akhir ini," kata Wakil Ketua DPRD Jabar Oleh Soleh di Tasikmalaya, Kamis (23/2/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain isu soal kekerasan terhadap perempuan dan anak, politisi PKB ini juga mendengar aspirasi lainnya. Menurut Oleh, perempuan di Tasik ingin meminta perlindungan bagi kaum perempuan yang termarjinalkan.

"Banyak sekali para ibu rumah tangga yang mengalami KDRT tetapi karena keterbatasan ekonomi, keterbatasan koneksi mereka menjadi kesulitan untuk mendapatkan sebuah keadilan dalam rangka penegakan hukum," ujar Oleh.

ADVERTISEMENT

Di samping isu-isu kekerasan, perempuan di Tasik juga ingin mandiri. Mereka juga meminta perhatian pemerintah terkait UMKM. Salah satu yang disampaikan di mana mereka banyak sekali warga yang terpinggirkan dan terjerat oleh pinjaman bank emok.

"Selain itu juga ada aspirasi terkait soal para pahlawan tanpa jasa yaitu guru-guru honorer, ya mereka berterima kasih terhadap perjuangan PKB," jelas Oleh.

Kendati saat ini masih banyak jumlah guru yang belum mendapatkan pengakuan dan apresiasi dari pemerintah terutama untuk diangkat menjadi tenaga PPPK.

Selanjutnya aktivis perempuan di bidang pendidikan keagamaan berharap agar dana abadi umat mendapatkan porsi lebih dari APBN. Sehingga dana abadi umat mampu menjangkau lembaga-lembaga yang masih memerlukan perhatian secara khusus terutama di desa-desa terpencil seperti TK, TPA dan TQA.

"Termasuk soal memberikan rangsangan atau insentif bagi para pendidik guru-guru dan juga para ustadzah yang setiap hari tanpa lelah mendidik masyarakat dan juga mencetak generasi-generasi penerus," kata Oleh.

Selain menyampaikan aspirasi kepada wakil rakyat di DPRD Jawa Barat itu, para aktivis perempuan dari berbagai organisasi dan latar belakang profesi itu melakukan aksi pernyataan dukungan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar atau Gus Muhaimin menjadi Presiden di Pilpres 2024 mendatang.

"Alhamdulillah mereka berikrar sepenuh hati untuk berjuang bersama Gus Muhaimin dalam rangka mewujudkan cita-cita yaitu kemajuan bangsa dan tentunya dalam rangka mempercepat perwujudan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," kata Oleh Soleh.

Salah seorang aktivis perempuan, Ai Am Am mengatakan latar belakang Gus Muhaimin yang merupakan cicit dari pendiri Nahdlatul Ulama ini dinilai memiliki sifat karismatik berwawasan nasionalis dan juga agamis.

"Beliau juga merupakan sosok pemimpin yang merakyat pemimpin yang dinanti-nantikan kehadirannya oleh rakyat pemimpin yang selalu berbaur dengan rakyat," kata Ai.

"Kami dari Komunitas Aktivis Perempuan Kota Tasikmalaya yakin dengan sepenuh hati bahwa beliau bisa memajukan Indonesia karena beliau adalah sosok yang paling tepat untuk diberikan mandat sebagai pemimpin yang bisa merubah Indonesia ke arah yang lebih baik," tambah Ai.




(dir/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads