Beragam peristiwa terjadi di Jawa Barat, Rabu (15/2/2023), dari mulai pengakuan Lucky Hakim mundur sebagai Wakil Bupati Indramayu hingga polisi selidiki teroris JAD galang dana menggunakan korban gempa Cianjur.
Berikut ini rangkuman Jabar Hari Ini:
Mundur Dari Jabatan Wabup Indramayu, Lucky Hakim Angkat Bicara
Orang nomor dua di Indramayu, Lucky Hakim buka suara terkait keputusannya mundur dari kursi jabatan sebagai Wakil Bupati Indramayu. Lucky mengaku sudah tak lagi bisa menjalankan tugas sebagai kepala daerah yang dikenal dengan julukan Kota Mangga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Klarifikasi itu disampaikan Lucky Hakim melalui video yang diunggah di media sosial. Dia menjelaskan alasan mundur sebagai Wabup Indramayu. Menurutnya keputusannya itu merupakan jalan terbaik.
Dalam video berdurasi sekitar 2 menit, 15 detik yang diunggah akun Instagram @indramyuinfo, Lucky menyampaikan singkat alasannya mundur dari jabatan Wakil Bupati Indramayu. Video yang berjudul Ekslusif Video Curhat Wakil Bupati Indramayu @luckyhakimofficial terkait surat pengunduran dirinya sebagai Wakil Bupati Indramayu itu banyak mendapat respon warga net.
Dalam video itu, Lucky mengaku bahwa dirinya malu karena tidak bisa bekerja dengan benar. Sehingga, dengan alasan agar tidak memakan 'gaji buta', Lucky memilih mundur.
"Yaa ini bakalan jadi buruk bagi saya, saya tahu mungkin saya dianggap cengeng atau lemah tapi bagi saya gak apa-apa justru pejabat itu seharusnya menangis, menangis malu kalau misalnya pejabat itu tidak bisa bekerja dengan benar. Kalau kita di bayar oleh uang rakyat, uang rakyat itu amanah dunia akhirat. Rakyat itu cari uang susah loh bekerja dari pagi sampai malam mengalami panas segala macam itu membayar pajak berharap pejabatnya bekerja dengan benar. Dan misalnya memang tidak bisa bekerja dengan benar sesuai sumpah jabatan yang terbaik adalah mundur. Daripada kita tetap memfasilitasi diri pakai uang rakyat tapi tidak berbuat sesuai dengan yang diharapkan sudah gak apa-apa mundur," penggalan kata-kata Lucky Hakim dalam video viral hari ini.
Politikus yang juga pencinta satwa itu pun memaparkan bahwa dirinya yakin ada celah untuk mengabdi. Meskipun saat ini ia tegaskan harus mundur.
"Masih banyak kesempatan untuk mengabdi ke masyarakat, artinya politik itu dibilang jahat, kotor tapi saya yakin masih ada celah untuk orang-orang yang berniat baik di bidang itu jadi tidak akan menyerah tapi dalam artian saat ini yang terbaik bagi saya adalah harus mundur, ehhmm supaya tidak terkait lagi," lanjut curhatan Lucky Hakim.
Lucky Hakim pun memaparkan sikapnya selama menjabat Wakil Bupati Indramayu sebelum akhirnya memutuskan mundur.
"Diem udah, sabar udah, meneng bli ngapa-ngapa uwis, wis sabarin mencoba diskusi malahan sudah pernah kan waktu itu live juga pernah, sidang juga pernah, ada beberapa rekomendasi dari temen-temen dewan. Tapi, sabar itu kan bukan ada batasnya. Sabar itu bukan nanti jadi bodoh jadi harus harus ya kita harus ee bergerak gitu, bergerak ke arah mana. Kalau tidak cocok di situ ya jangan di situ, kan kita bukan pohon, kalau pohon kan kepanasan, kedinginan, mohon maaf dikencingin, disiram ya pohon, tidak bisa gerak. Kalau kita kan bukan pohon, kalau tidak bisa di situ, tidak sesuai ya harus bergerak karena kita bukan pohon," pungkas Lucky dalam video viral.
Dikonfirmasi terpisah, ketua koordinator relawan Lucky Hakim Center (LHC), Dadi Carmadi memastikan saat ini Lucky Hakim tidak sedang berada di Wilayah Kabupaten Indramayu.
Kasus Susur Sungai di Ciamis, Terdakwa Divinis 2,5 Tahun Penjara
Terdakwa kasus susur sungai Ciamis yang menewaskan 11 siswa MTs Harapan Baru, Rofiah, divonis 2 tahun 6 bulan penjara. Putusan itu dibacakan majelis hakim dalam sidang yang digelar di PN Ciamis hari ini.
Vonis tersebut lebih ringan dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) yang menuntut 5 tahun penjara. Atas vonis tersebut, JPU menyatakan banding sedangkan terdakwa melalui penasihat hukumnya menyatakan pikir-pikir.
"Mengadili, menyatakan terdakwa Rofiah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah karena kealpaannya menyebabkan orang lain mati sebagaimana dalam dakwaan," kata hakim ketua Dede Halim saat membacakan amar putusan.
Rofiah terbukti bersalah dalam pasal 359 KUHPidana Barang siapa karena kesalahannya (kealpaannya) menyebabkan orang lain mati, diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun atau pidana kurungan paling lama satu tahun.
"Menjatuhkan pidana kepada terdakwa selama 2 tahun 6 bulan. Memerintahkan terdakwa tetap dalam tahanan dikurangi masa tahan dan membayar biaya perkara Rp 3 ribu," jelasnya.
Ada pun hal yang memberatkan terdakwa atas kealfaannya menyebabkan 11 siswa MTs Harapan Baru meninggal dunia. Bahwa perbuatan korban menjadikan preseden buruk terhadap kegiatan kepramukaan.
Sedangkan keadaan yang meringankan, terdakwa menyesali atas kelalaiannya. Terdakwa bersikap sopan dan kooperatif dalam persidangan. Terdakwa menunjukan tanggung jawab yang berusaha menyelamatkan para korban saat kejadian. Meskipun sebagai tenaga guru non PNS atau honorer terdakwa memiliki semangat pengabdian yang tinggi untuk memajukan dalam kepramukaan. Sehingga tenaga dan pemikirannya diperlukan terlepas dari kealpaannya.
"Bahwa keluarga korban sudah memaafkan terdakwa mengikhlaskan atas musibah tersebut. Sebagaimana yang dituangkan dalam perjanjian tanggal 18 Oktober 2021. Terdakwa belum pernah dihukum," kata hakim.
Dirut Persib Minta Liga 1 Gunakan VAR
Direktur PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) Teddy Tjahjono soroti sejumlah keputusan wasit serta asisten wasit di laga Persib vs PSM Makassar yang digelar di Stadion Pakansari, Bogor, Selasa (15/2) kemarin.
Laga itu dimenangkan oleh PSM dengan skor 2-1 itu, namun keputusan asisten wasit banyak yang dianggap keliru khususnya dalam hal offside. Itu terjadi sebanyak tiga kali.
Padahal dalam tayangan ulang, jelas terlihat pemain Persib tidak dalam posisi offside. Seperti momen saat Marc Klok menerima umpan Nick Kuipers di menit 69.
Asisten wasit menyatakan Klok dalam posisi offside. Padahal Klok berada pada posisi di depan pemain terakhir PSM Makassar.
Usai pertandingan itu, keputusan asisten wasit di laga Persib vs PSM mendapat sorotan dari berbagai pihak, khususnya di media sosial. Persib juga menyoroti hal itu.
Teddy Tjahjono meminta PT Liga Indonesia Baru (LIB) dan PSSI untuk segera meningkatkan kualitas wasit dan asisten Wasit.
"Sampai saat ini kita semua masih melihat banyaknya kesalahan keputusan wasit, terutama soal offside dan onside," tegas Teddy dalam keterangannya hari ini.
Teddy mengungkapkan agar hal serupa tidak terjadi lagi di pertandingan lain, penerapan teknologi dalam hal ini VAR (Video Assistant Referee) perlu segera diberlakukan di sepakbola Indonesia.
"Untuk meminimalisasi berbagai kesalahan keputusan wasit tersebut, Persib juga mendukung penuh penerapan teknologi VAR di kompetisi Liga 1 untuk segera dilakukan," ungkapnya.
Usai pertandingan itu, keputusan asisten wasit sebagai alasan kekalahan Persib atas PSM. Dia juga mengapresiasi sikap bobotoh yang dengan lapang dada menerima kekalahan tersebut.
"Kekalahan dari PSM Makassar adalah hasil yang tidak kami harapkan. Kami mengapresiasi penonton yang bisa menyaksikan pertandingan dengan tertib sehingga tetap aman dan nyaman," jelasnya.
JAD Diduga Galang Dana Melalui Bantuan Cianjur
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mendeteksi kelompok teroris Jamaah Ansharud Daulah (JAD) menggalang dana dengan dalih untuk bantuan korban gempa Cianjur.
Informasi ini disampaikan Kepala BNPT Boy Rafli Amar dalam rapat kerja di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (13/2) lalu.
Kapolda Jawa Barat Irjen Suntana dan Gubernur Jabar Ridwan Kamil merespons. "Itu dalam penyelidikan dulu sekarang," kata Suntana kepada wartawan di Mapolda Jabar hari ini.
Di tempat yang sama, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengutuk keras penggalangan dana untuk biayai aksi terorisme berkedok bantuan bencana alam Cianjur.
"Semua yang dinyatakan ilegal tidak boleh melakukan aktivitas ilegal. Makanya kalau organisasinya sudah ilegal apapun itu statusnya juga ide ilegal dan kami tidak membenarkan adanya kegiatan itu kami tidak ingin ada di tanah Jawa Barat," ujar Ridwan Kamil.
Restu Ridwan Kamil untuk Uu Ruzhanul Ulum
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum sudah mantap bakal mencalonkan diri sebagai calon gubernur di Pilgub 2024. Uu bahkan mengklaim telah mengantongi restu langsung dari Ridwan Kamil (RK) untuk menjadi suksesornya di Jabar.
Ditemui detikJabar di Gedung Sate, Uu menyebut Ridwan Kamil sudah merestuinya maju sebagai Cagub Jabar pada 2024. Salah satu alasannya menurut Uu, karena Ridwan Kamil menginginkan program yang digagasnya bisa diteruskan langsung oleh Uu pada periode mendatang.
"Itu makanya kenapa saya berani menggadang-gadangkan diri sekarang, karena saya sudah dapat restu dari Pak Emil. Beliau ingin yang meneruskan kepemimpinannya yang tahu tentang program-program hari ini, supaya programnya berkelanjutan," kata Uu, Rabu (15/2/2023).
Uu juga mengaku sudah intens membangun komunikasi dengan Gubernur Jabar tersebut mengenai keinginannya maju sebagai Cagub Jabar. Namun, ia tidak mau membocorkan obrolan-obrolan tersebut yang salah satunya mengenai proyeksi Ridwan Kamil pada Pemilu 2024 nanti.
"Ada lah, tapi kan tidak bisa dongeng (cerita) di sini. Saya intens komunikasi dengan Pak Emil, masalah politik, pembangunan, masalah rotasi-mutasi juga. Pak Emil kan digadangkan jadi calon pimpinan nasional, nah saya persiapan (untuk maju Cagub Jabar)," ungkapnya.
Meski demikian, Uu mengaku akan membatalkan niatnya maju sebagai cagub jika Ridwan Kamil mendapat mandat dari Golkar untuk maju kembali di Jawa Barat. Uu mengakui tidak ingin head to head langsung dengan RK. Bahkan jika bisa, ia ingin berpasangan lagi dengannya di Pilgub Jabar 2024.
"Gini, saya tetep. Kalau Pak Emil di sini lagi, saya dengan Pak Emil. Tidak mau berpisah dengan Pak Emil. Tapi kalau Pak Emil tidak di sini, jadi cawapres misalkan atau jadi calon gubernur daerah lain, jelas saya maju," pungkasnya.
(wip/orb)