Riko Arizka (21) membunuh mantan pacarnya Elisa Siti Mulyani seorang mahasiswi di Pandeglang, Banten. Elisa tewas dicekik dan dihantam kloset hingga pecah.
Jasad gadis yang juga bekerja sebagai penata rias pengantin itu ditemukan di Kecamatan Majasari, Pandeglang. Keduanya sempat cekcok sebelum aksi pembunuhan sadis itu terjadi.
Berikut fakta-faktanya mahasiswa dibunuh mantan pacar pakai kloset, dirangkum dari detikNews.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Kronologi Penemuan Korban
Polisi awalnya mendapatkan laporan mengenai penemuan mayat di semak-semak di Kampung Cidangiang, Kecamatan Majasari, Kabupaten Pandeglang, pada Rabu (8/2). Polisi langsung datang ke lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara.
"(Mendapat laporan) sekitar pukul 23.00 WIB," kata Kapolsek Pandeglang AKP Osman Sigalingging, Kamis (9/2/2023) dini hari.
Polisi menyelidiki mengenai penyebab kematian mayat tersebut. Mayat juga langsung dibawa ke RSUD Berkah Pandeglang.
"Mohon doa biar kita cepat ungkap," katanya.
Baca juga: 'Ospek' di Tanah Mati Palabuhanratu Sukabumi |
Mahasiswi di Pandeglang yang jadi korban pembunuhan adalah Elisa Siti Mulyani(21). Ia dibunuh oleh mantan pacarnya, Riko Arizka (23) menggunakan kloset jongkok.
"Anak ini juga bagian dari tulang punggung keluarga juga," kata paman korban, Razid, kepada wartawan, Jumat (10/2/2023).
Razid mengatakan Elisa merupakan sosok yang baik dan santun. Selain berkuliah di salah satu kampus di Kota Serang, Elisa juga bekerja sebagai perias pengantin.
"Sambil bekerja di tata rias pengantin juga, dia di keluarga juga anak yang baik dan santun anak ini," ungkap Razid.
2. Penyebab Elisa Tewas
Autopsi pembunuhan Elisa Pandeglang menunjukkan adanya luka dan pendarahan di bagian leher. Luka tersebut diakibatkan hantaman kloset yang dilakukan pelaku Riko Arizka (23) terhadap korban mahasiswi bernama Elisa Siti Mulyani(21).
"Dari hasil dokter forensik penyebab kematian korban itu karena luka terbuka tidak rata pada leher, luka lecet dan memar yang diakibatkan kekerasan tumpul," kata Kasat Reskrim Polres Pandeglang AKP Shilton kepada detikcom, Jumat (10/2/2023) petang.
Shilton mengatakan, dilihat dari luka tersebut, pelaku diduga memukul korban dengan kloset lebih dari dua kali. Ia mengatakan hantaman kloset juga mengakibatkan pendarahan pada selaput otak.
"Ditemukan luka-luka pada dengan sifat kekerasan tumpul, ditemukan kekerasan tumpul pada kepala dan pendarahan pada selaput lunak otak besar," katanya.
3. Pelaku Ditangkap
Riko Arizka (23) ditangkap polisi usai membunuh Elisa. Kasat Reskrim Polres Pandeglang AKP Shilton mengatakan Riko ditangkap di rumahnya.
"Pelaku diamankan langsung di rumahnya. Jadi alhamdulillah setelah kejadian kita juga langsung datang ke TKP, ada saksi yang melihat, kita langsung upaya melakukan pengejaran, tidak sampai satu jam, kurang lebih 30 menit pelaku berhasil kita amankan," kata AKP Shilton, Kamis (9/2/2023).
4. Membunuh Karena Sakit Hati
Riko mengungkapkan motif pembunuhan terhadap Elisa, mahasiswi di Pandeglang. Ia mengaku sakit hati karena dibohongi.
"Sakit hati karena saya dibohongi, dikhianati," kata pelaku di Mapolres Pandeglang, Kamis (9/2/2023).
Pelaku mengaku sempat bertemu dengan korban. Pelaku bertemu untuk merayakan hari ulang tahun korban pada Selasa (7/2/2023) kemarin.
Sebelum membunuh korban, pelaku sempat terlibat cekcok. Pelaku yang kesal langsung mencekik korban dan memukul korban dengan kloset.
"(Kloset) Udah ada di sana, reflek ada di situ nggak bawa nggak apa," kata R.
Pelaku mengaku sudah menjalani hubungan pacaran dengan korban sejak duduk di bangku SMK. Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Pandeglang AKP Shilton mengatakan pelaku membunuh korban karena kesal setelah menuduh korban berselingkuh.
"Tadinya mereka ini pacaran,cuman sempat putus,cuman ternyata si korban punya pacar lagi, sehingga tersangka tidak terima. Jadi motifnya sakit hati, karena menurut tersangka diselingkuhi," jelas AKP Shilton, Kamis (9/2/2023).
5. Keluarga Minta Kasus Diusut Tuntas
Keluarga menduga pembunuhan Elisa direncanakan. Keluarga menilai ada kejanggalan di balik pembunuhan tersebut.
"Karena kami juga melihat ada indikasi motif ini ada perencanaan sepertinya, karena tidak mungkin sekonyong-konyong begitu sampai korban diajak ke tempat yang begitu, jelas kita tau tempatnya sepi jam-jam segitu," kata paman korban, Razid, Jum'at (10/2/2023).
Razid meminta kasus diusut secara terbuka. Keluarga berharap motif sebenarnya pembunuhan itu bisa diungkap polisi.
"Jadi kita mau minta kasus ini diusut secara transparan, tidak cukup hanya pelaku mengaku melakukan pembunuhan. Persoalan melakukan pembunuhan itu harus jelas. Jadi keluarga korban minta keadilan secara transparan, harus mempertanggungjawabkan perbuatannya, karena anak ini (korban) juga bagian daripada tulang punggung keluarga juga," kata Razid.
(yum/yum)