Kesempatan menjadi anggota TNI Angkatan Darat (AD) dapat diraih semua kalangan. Meski persyaratan yang harus ditempuh cukup ketat, menjadi anggota TNI bukan hal mustahil.
Hal itu dibuktikan seorang penjual es cincau keliling di Kabupaten Sumedang. Dia adalah Enan (59), Warga Nalegong, Kelurahan Kota Kulon, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang.
Enan sendiri diketahui berpendidikan tidak sampai lulus sekolah dasar (SD). Namun ia sukses mengantarkan dua anaknya menjadi anggota TNI AD.
Enan membina biduk rumah tangga bersama Yeni (57) yang berprofesi sebagai guru mengaji. Keduanya dikaruniai tiga orang anak.
Anaknya yang menjadi anggota TNI AD adalah anak pertama dan anak kedua, yakni Sahrul Sidik (27) dan Lukman Hakim (24). Keduanya kini berdinas di Satuan Polisi Militer Manado, Provinsi Sulawesi Utara. Sementara anak yang ketiga masih duduk dibangku sekolah setingkat SMA.
Perjuangan Enan bersama istrinya dalam membesarkan dan mendidik anak-anaknya bisa menjadi contoh baik. Kepada anak-anaknya, Enan bersama istrinya kerap menanamkan untuk tidak melupakan salat lima waktu, berperilaku jujur, serta tidak sombong.
"Itu (salat) pokok utama yang selalu saya ingatkan kepada anak-anak saya, sekarang pun jika mereka dapat tugas jauh, itu yang saya ingatkan," kata Enan kepada detikJabar belum lama ini.
Selain itu, Enan bersama istrinya sejak dulu selalu memperhatikan asupan makanan bagi anak-anaknya. Asupan makanan dimaksud adalah makanan yang bersumber dari rezeki halal.
"Kalau doa ingin diijabah sama Allah, maka saat memberi makan anak-anak harus bersumber dari rezeki yang halal," ujarnya.
Enan tidak pernah membayangkan jika kedua anaknya akan menjadi anggota TNI AD. Sebab, Perjuangan Enan yang hanya mengenyam pendidikan SD, tidak semudah membalikan telapak tangan.
Sebelum menjadi penjual es cincau keliling, Enan mengaku pernah mencoba berbagai profesi, di antaranya pencetak batu bata dan buruh tani.
"Dulu mah jadi pencetak batu bata dan kuli nyangkul (buruh tani), lalu sama istri disuruh mencoba berdagang yaitu jualan es cincau, Dari situ baru penghasilan lumayan bisa lah menyekolahkan anak," terangnya.
Di tengah keterbatasan ekonomi, Enan bersama istrinya sangat memperhatikan akan pendidikan anak-anaknya. Namun keraguan sempat mengganggu benaknya.
(iqk/orb)