Muhammad Fajar senang bukan kepalang saat mengetahui namanya lulus seleksi menjadi anggota TNI Angkatan Darat. Anak tukang sayur itu mengumpulkan uang untuk berbagai keperluan dengan menjadi pemanjat kelapa.
Fajar anak kedua dari tiga bersaudara asal Aceh Besar, Aceh. Dia menjadi yatim kala usianya delapan tahun. Sejak saat itu, ibunya Yusnita menjadi tulang punggung keluarga.
Sang ibu berjualan sayur keliling untuk membesarkan ketiga anaknya. Ketika beranjak dewasa, Fajar satu-satunya anak laki-laki membantu ibu berjualan serta bekerja sebagai tukang panjat kelapa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ayah meninggal saat saya masih kecil, sejak itu ibu yang menjadi segalanya buat kami. Saya tidak ingin jadi beban. Saya ingin membanggakan ibu," kata Fajar dalam keterangannya, Senin (28/7/2025).
Saban hari, Fajar memanjat puluhan batang kelapa. Uang hasil jerih payahnya dia kumpulkan untuk keperluan proses masuk TNI AD mulai dari kebutuhan administrasi, transportasi, hingga makan dan minum selama mengikuti tahapan seleksi.
Fajar mengaku sudah bercita-cita menjadi tentara sejak kecil. Ketika dinyatakan lulus seleksi, dia membentangkan poster berisi kata-kata syukur serta menempelkan dua pasfotonya.
Dalam poster itu disebut, dia menjadi tentara pertama di keluarga. Fajar lulus setelah mengikuti sekali seleksi.
"#Pilot kelapa jadi tentara," isi salah satu kalimat di poster tersebut.
"Cita-cita saya memang ingin menjadi tentara sejak kecil. Walaupun hidup kami susah, saya tidak pernah menyerah. Saya kerja apa saja yang penting halal, demi bisa ikut tes," jelas Fajar.
Baca selengkapnya di halaman berikut...
Fajar dinyatakan lulus murni dalam seleksi penerimaan calon prajurit TNI AD tahun ini. Kabar kelulusan itu menjadi momen penuh haru baginya yang selama ini tak pernah lelah menyemangati dan mendoakan buah hatinya.
"Alhamdulillah, akhirnya cita-cita anak saya tercapai juga. Saya bangga karena dari kecil dia sudah menunjukkan semangat, nggak pernah ngeluh walau hidup kami susah. Saya cuma bisa mendoakan semoga dia jadi tentara yang kuat, jujur, dan selalu ingat sama Allah serta tetap jadi kebanggaan keluarga," jelas Yunita terharu.
Panglima Komando Daerah Militer Iskandar Muda (Pangdam IM), Mayor Jenderal TNI Niko Fahrizal mengatakan, TNI AD selalu membuka kesempatan bagi seluruh anak bangsa yang memiliki tekad kuat, integritas, dan semangat pengabdian yang tinggi. Menurutnya, siapapun yang memenuhi syarat akan menjadi tentara.
"Saya sangat terharu sekaligus bangga mendengar kisah Fajar. Ini adalah contoh nyata bahwa keterbatasan bukan penghalang untuk meraih cita-cita. Justru, dalam keterbatasan itu tumbuh semangat juang dan ketangguhan mental yang luar biasa," kata Niko.
"Kami tidak menilai dari status ekonomi. Siapa pun yang memenuhi syarat dan memiliki kemampuan, semangat, serta disiplin tinggi, memiliki peluang yang sama untuk menjadi prajurit TNI AD," lanjutnya.
Niko menjelaskan kisah seperti Fajar harus menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya di seluruh penjuru Tanah Air. Dia berharap Fajar dapat terus menjaga semangat dan integritas selama menjalani pendidikan militer hingga menjadi prajurit TNI AD yang profesional, tangguh, dan berjiwa patriot.
"Jangan pernah menyerah. Selama masih ada niat baik, kerja keras, dan doa orang tua, insya Allah jalan akan terbuka. Jadilah pemuda yang pantang menyerah, seperti Fajar. Kami akan mendidik Fajar menjadi prajurit yang hebat, disiplin, dan cinta tanah air. Semoga kelak ia menjadi inspirasi bagi banyak orang dan menjadi kebanggaan bagi keluarganya, masyarakat Aceh, serta bangsa dan negara," ujar Niko.
Simak Video "Menyusuri Keindahan Desa Gampong Nusa Aceh dalam Perayaan Kemerdekaan Indonesia "
[Gambas:Video 20detik]
(afb/afb)