Bermula dari iseng, bisnis madu Teuweul yang dikembangkan Supardi berhasil merajai madu di Pangandaran. Ketertarikan Supardi pada budidaya lebah diakuinya karena ketidaksengajaan yang menjerumuskannya menekuni jual madu Trigona.
"Hal basic soal lebah tahun 2019 tidak tahu sama sekali karena dulu bermula di kelompok tani menjadi delegasi untuk petani budidaya lebah, maka saya mewakili ketua kelompok karena tidak bisa hadir," ucap Supardi kepada detikJabar, Sabtu (4/1/2023).
Ia mengatakan awalnya tidak ada misi apapun dalam undangan budidaya lebah yang waktu itu dilaksanakan di Cirebon Kantor Dinas Kehutanan.
"Suatu waktu narasumber tanya kepada saya soal budidaya lebah, dan jawab saya blank gak tahu apa-apa karena emang hanya mewakili," ucapnya.
Setelah pulang, dan memiliki ilmu yang diberikan pada undangan pelatihan budidaya lebah Supardi mengaku tertarik budidaya lebah.
"Memang saat itu saya pikir-pikir budidaya lebah lebih simpel dan tidak mengeluarkan modal besar. Dibandingkan ternak kambing dan sapi waktu itu, harus cari rumput tiap hari," katanya.
![]() |
Menurutnya jika budidaya lebah hanya bermodalkan bunga, tanah perkebunan dan tempat sarang aja sudah cukup.
"Dulu mencoba praktek di Padaherang, nyari ke hutan untuk mendapatkan lebah, dari dapat satu sarang hingga 400 sarang di awal merintis," kata Supardi.
Ia mengatakan saat itu sekali panen satu sarang lebah trigona menghasilkan 8 ons madu. "Bahkan bisa dapat 1 kg," katanya.
Sarang setup untuk lebah Trigona dibuat dari kayu dan disimpan di area luar ruangan terbuka.
"Alhamdulillah seiring berjalannya waktu ternyata banyak yang suka madu teuweul hingga akhirnya memberanikan diri sewa tanah saat punya 1000 sarang," ucapnya.
Selain itu, kata Supardi, hasil budidaya dalam setahun yang semula ketika merintis sewa tanah untuk 5 tahun menjadi dibeli semuanya.
"Saat ini keseluruhan dari 6 kebun lebah Trigona ada 1 hektar dengan 1000 sarang," ucapnya.
Secara rasa madu teuweul memang sangat manis tapi sedikit asam saat kena lidah, tapi tidak bikin gatal ditenggorokan.
"Rasa manis dan asam dalam madu Trigona memang terbuat alami, tergantung bunga yang diisap si lebah, karena itulah sering ada madu yang beda rasa setiap sarang," ucapnya.
Ia mengatakan Dari 1000 sarang, tidak bisa semua dipanen setiap bulannya kadang 50-60% per setup dengan menghasilkan sekitar 1 kg madu. Namun jumlah itu fluktuatif, kadang bisa turun dan naik, sesuai hasil panen.
"Yang menentukan banyaknya madu dalam sarang tergantung pada pakan lebah yaitu bunga yang ditanam sekitar kebun," katanya.
Supardi mengatakan dalam 1 kg madu Trigona dijual Rp 300 ribu. Adapun yang dijual botolan dengan harga variatif Rp 50 ribu hingga Rp 150 ribu.
"Kalo bicara omset malu sih bilangnya. Kalo rata-rata penghasilan dalam sebulan Rp 192 juta," katanya.
Supardi mengatakan dalam sebulan memang sangat variatif hasil maduknya karena produksi madu tidak bisa kaya mesin, cuaca ekstrem bisa pengaruhi panen. "Saat hujan lebah gak cari pakan, justru bagus saat kemarau," ucapnya.
Manfaat Madu Trigona Teuweul
Supardi mengatakan madu kaya akan manfaat, madu tewel mengandung propoli yang berkhasiat untuk kesehatan, seperti yang tercantum dalam surat An-Nahl tentang manfaat Madu.
"Terutama menjaga kesehatan menyembuhkan masuk angin, demam dan menjaga stamina dalam tubuh. Selain itu bisa menjaga kejantanan pria," ucapnya.
![]() |
Ia mengatakan jika semua jenis madu bagus, tapi madu Trigona lebih bagus meski harganya lebih tinggi. "Kami jual offline keluar daerah Bandung, Jakarta, Jawa Tengah dan online di marketplace," katanya.
Baca juga: Panduan Praktis Berkeliling Alun-alun Ciamis |
Saat ini Supardi memiliki karyawan tetap 2 orang, ia pun kerap memanggil jasa tenaga tambahan saat memasuki masa panen.
"Alhamdulillah bisa memberdayakan masyarakat setempat," ucapnya.
Selain pembudidaya lebah madu, Supardi saat ini menjadi guru bagi petani milenial cetusan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
"Saya melatih petani milenial lebah Pemprov Jabar saat ini," katanya. (yum/yum)