Efek Buruk gegara Keseringan Konsumsi Kol Goreng

Efek Buruk gegara Keseringan Konsumsi Kol Goreng

Tim detikHealth - detikJabar
Kamis, 26 Jan 2023 07:30 WIB
Bahaya makan kol goreng
Ilustrasi kol goreng (Foto: iStock)
Bandung -

Kol goreng menjadi salah satu kuliner yang digemari banyak orang. Kol goreng dianggap sebagai salah satu makanan untuk menambah selera makan masyarakat Indonesia.

Selain itu kol atau kubis biasa disantap masyarakat Indonesia sebagai lalapan atau bahan untuk sup. Sama seperti jenis sayuran lain, kol memiliki nutrisi yang penting untuk tubuh.

Dilansir detikHealth yang mengutip Medical News Today, kol kaya akan vitamin C yang larut dalam air yang berperan dalam pembentukan kolagen. Kolagen nantinya bekerja dengan mempertahankan dan menjaga struktur tulang, otot, kulit, dan pembuluh darah. Selain itu, vitamin C berfungsi melindungi tubuh dari banyak penyakit kronis akibat radikal bebas, termasuk kanker.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Senyawa pelawan kanker potensial lainnya yang ditemukan dalam kol adalah sulforaphane. Penelitian yang berjudul 'Epigenetic Regulation by Sulforaphane: Opportunities for Breast and Prostate Cancer Chemoprevention' pada 2015 menulis sulforaphane memiliki kekuatan untuk menghambat enzim berbahaya, histone deacetylase (HDAC), yang diketahui terlibat dalam perkembangan sel kanker dalam tubuh, terutama melanoma, esofagus, prostat, dan pankreas.

Namun jika digoreng kol malah mengandung senyawa amina heterosiklik yang bersifat karsinogenik pemicu kanker.

ADVERTISEMENT

Ahli gizi olahraga dan kebugaran dari Indonesia Sport Nutritionist Association (ISNA) Mochammad Rizal mengatakan zat yang muncul setelah kol digoreng bisa memicu penyakit jika dikonsumsi secara berlebihan. Makanan yang diproses dengan cara 'deep-fryer' memang tidak disarankan untuk dikonsumsi setiap hari.

Dikutip dari Nutrition Facts, minyak panas dapat menghasilkan senyawa yang berpotensi karsinogenik, apalagi jika dipakai berulang kali. Selain itu, beberapa jenis sayuran yang digoreng bisa memicu akrilamida.

Tak henti sampai di situ, makanan berminyak mengandung lemak dan kolesterol yang tinggi. Jika dikonsumsi secara berlebihan, bisa menyebabkan plak di pembuluh darah sehingga rentan terkena stroke ataupun gangguan jantung.

Jadi lebih baik mengkonsumsi kol secara alami tanpa tambahan bahan lain atau digoreng karena terbilang sehat dan baik untuk tubuh.

Artikel ini telah tayang di detikHealth. Baca selengkapnya di sini.

(iqk/iqk)


Hide Ads