Uniknya Kujang Berbahan Kayu Pinus Buatan Warga Bandung

Uniknya Kujang Berbahan Kayu Pinus Buatan Warga Bandung

Yuga Hassani - detikJabar
Selasa, 24 Jan 2023 08:30 WIB
Kerajinan kayu pinus berbentuk kujang karya Ade Karman (47), warga Arjasari, Kabupaten Bandung
Kerajinan kayu pinus berbentuk kujang karya Ade Karman (47), warga Arjasari, Kabupaten Bandung (Foto: Yuga Hassani/detikJabar)
Bandung -

Kreativitas masyarakat Kabupaten Bandung tidak pernah ada habisnya. Tak hanya terkenal dengan wisatanya, karya tangan warga pun patut diperhitungkan.

Salah satu karya tangan masyarakat Kabupaten Bandung adalah kerajinan kayu pinus. Berbagai miniatur dan senjata khas Jawa Barat turut menjadi sebuah karya.

Pemilik Kerajinan Kayu Pinus, Ade Karman (47) mengatakan telah menggeluti dunia kerajinan kayu sejak belasan tahun silam. Kerajinan tersebut digelutinya secara mandiri.

"Saya kerajinan ini dari tahun 2005, dikerjain di rumah sendirian," ujar Ade saat ditemui detikJabar di Desa Wisata Baros, beberapa waktu lalu.

Ade mengungkapkan kerajinan yang dibuatnya mayoritas berbahan kayu pinus. Bahkan saat ini dari segi desain dirinya telah fokus pada senjata orang sunda.

"Ini kerajinan yang terbuat dari kerajinan kayu pinus, dari jati juga bisa. Cuma saya mengembangkan kerajinan sundaan," katanya.

Kerajinan kayu pinus berbentuk kujang karya Ade Karman (47), warga Arjasari, Kabupaten BandungKerajinan kayu pinus berbentuk kujang karya Ade Karman (47), warga Arjasari, Kabupaten Bandung Foto: Yuga Hassani/detikJabar

Pihaknya menilai budaya sunda saat ini sedikit ditinggalkan oleh masyarakat. Makanya dirinya mencoba terus mempertahankan kebudayaan tersebut.

"Apalagi sekarang budaya sunda sudah berkurang, makanya saya coba dikembangkan lewat kerajinan. Karya saya ada banyak, khususnya kerajinan perkujangan. Saya sudah menciptakan 150 karya," jelasnya.

Ade menyebutkan dalam pengerjaannya dilakukan secara mandiri di kediamannya, Kampung Gempol RT 07 RW 06, Desa Batukarut, Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung.

"Satu kujang bisa selesai satu hari. Kalau bikin bros sehari bisa 50 biji lah. Penjualan masih di pasaran Bandung Raya, cuma ke Bekasi pernah sekali," ucapnya.

Ade mengungkapkan berbagai kerajinannya pun dijual dengan harga yang bervariatif. menurutnya hal tersebut tergantung ukuran.

"Kalau bros kujang yang kecil, Rp 12 ribu. Terus kalau kujang yang agak besar harganya dari Rp 200 ribu sampai Rp 300 ribu, tergantung ukuran," ujarnya.

Ade berharap saat ini ada peran pemerintah dalam masalah pemasaran. Pasalnya dirinya saat ini masih kesulitan dalam memasarkan produknya.

"Kalau saya kesulitan itu masalah pemasaran. Kalau untuk hasil karya mah lumayan lah. Harapan ke pemerintah bisa minta bantuan dalam masalah pemasaran. Kalau alat mah saya udah punya sendiri," pungkasnya.

(yum/yum)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT