Industri Esport terus mengalami perkembangan pesat dan bakal semakin meningkat beberapa tahun ke depan. Perkembangan ini harus diikuti oleh dukungan ekosistem skala lokal.
Menurut data International Esports Federation (IESF), per tahun 2019, total penggemar Esports sudah mencapai 201,2 juta.
Data itu juga diperkuat dengan laporan Limelight Networks yang mencatat bahwa saat ini, 69,2 persen masyarakat lebih memilih bermain gim dibandingkan menonton televisi dan film untuk hiburan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pelaku atau penikmat industri Esport ini didominasi oleh warga milenial di rentang usia 13 hingga 35 tahun. Stigma negatif yang dulu melekat pada gim kini berubah dan bahkan menjadi karir yang menjanjikan.
Orang tua akhirnya juga tidak sedikit yang mendukung anaknya untuk mewujudkan mimpi menjadi atlet atau pro player Esport. Alasannya, karena jumlah penghasilan.
Ketua Esports Indonesia (ESI) Kota Bandung, Dandan Riza Wardhana mengatakan, tren positif perkembangan industri Esport global akan berdampak di skala regional.
Di tahun 2023 ini, selain menggelar kompetisi demi menjaga ekosistem Esport dan juga memunculkan atlet-atlet berbakat, perlu ada tindakan lebih agar industri Esport ini bisa semakin menjanjikan.
"Pencarian atau regenerasi atlet dari Kota Bandung sudah tentu menjadi agenda utama kami. Kami ingin menyumbangkan atlet untuk mewakili Indonesia di turnamen internasional seperti Asian Games," kata Dandan dalam keterangan yang diterima detikJabar, Minggu (15/1/2023).
"Setelah pandemi, tentu keingingan dari sisi ekosistemnya harus bisa tumbuh lebih baik. Developer gim lokal juga menjadi concern kami. Salah satu yang ingin kami wujudkan adalah membuat expo secara reguler dimana semua pelaku dan yang berhubungan dengan industri ini bertemu," lanjutnya.
Selain itu, hal lain yang perlu dilakukan menurut Dandan adalah memaksimalkan peran atau kanal perbankan dari sisi bisnis, baik itu transaksi atau akses permodalan. Menurutnya, hal tersebut merupakan potensi tambahan.
Berdasarkan data yang dihimpunnya, pada tahun 2021, Indonesia merupakan negara pendorong utama pertumbuhan industri Esport di Asia Tenggara. Indonesia berkontribusi 43 persen dari total 274,5 juta.
Selain itu Indonesia juga menyumbang pendapatan terbesar senilai 2,08 miliar dollar AS atau sekitar Rp 30 triliun rupiah.
"Angka ini sangat fantastis. Momentum ini harus dijaga karena pertumbuhannya bisa terus meningkat dari tahun ke tahun mendatang," ujarnya.
(bba/dir)