Bambu Sukabumi dan Kisahnya di Masa Lalu

Bambu Sukabumi dan Kisahnya di Masa Lalu

Siti Fatimah - detikJabar
Minggu, 01 Jan 2023 18:30 WIB
Jembatan bambu pada zaman Karesidenan Priangan.
Jembatan bambu pada zaman Karesidenan Priangan. (Foto: Istimewa)
Sukabumi -

Tanaman bambu tumbuh subur di Indonesia. LIPI mencatat, dari 1.439 jenis bambu yang ada di dunia, 162 jenis bambu ada di Indonesia.

Salah satu daerah yang kaya akan bambu ada di Tanah Sunda, tepatnya di Sukabumi. Bahkan, sejarah mencatat, bambu asal Sukabumi sempat digunakan sebagai bahan untuk membuat jembatan pada zaman Karesidenan Priangan.

Bambu asal Sukabumi ini memiliki beberapa kelebihan. Selain jumlahnya yang banyak, bambu Sukabumi juga memiliki kualitas yang bagus dengan warnanya yang pekat dan kuat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejarawan sekaligus Ketua Yayasan Dapuran Kipahare Irman Firmansyah mengatakan penggunaan bambu bagi masyarakat Sunda sudah dilakukan secara turun-temurun. Zaman dulu, bambu digunakan sebagai alat untuk memotong tali pusar atau alat sunat.

Selain itu, bambu juga digunakan untuk kontruksi bangunan, khususnya di Ciptagelar. Di sana, rumah masih berbentuk panggung, berdinding bilik bambu dan beratap khas.

ADVERTISEMENT

Pendirian bangunan dengan berbahan bambu tentu tak lepas dari aturan adat yang digenggam sangat kuat. Konon, masa penggunaan bambu di Ciptagelar sama dengan perayaan seren taun yang saat ini sudah mencapai tahun ke 654.

Rumah adat di Ciptagelar terbagi menjadi dua yaitu rumah Abah (ketua adat) dan rumah warga. Perbedaannya terletak pada ukuran dan material yang digunakan. Bambu memiliki bagian khusus dalam rumah Abah yakti Imah Tihang Awi (Rumah Tiang Bambu).

Artinya, Imah Tihang Awi ini tempat tinggal Abah beserta keluarganya sehari-hari. Rumah satu ini bersifat privat dan tidak dapat dimasuki orang selain keluarga inti.

"Memang secara umum masyarakat Sunda terbiasa menggunakan bambu. Sukabumi terlebih, karena di sini ada komunitas seperti Ciptagelar, banyak komunitas tua yang dari dulu sudah menggunakan bambu," kata Irman saat ditemui detikJabar belum lama ini.

Jembatan bambu pada zaman Karesidenan Priangan.Pengrajin bambu di Sukabumi. Foto: Siti Fatimah/detikJabar

Bambu sendiri bisa dibuat menjadi aneka kreasi. Dari satu gelonggong bambu saja bisa dibuat untuk berbagai macam alat. Mulai dari sumpit, suling, hingga bambu runcing yang dikenal sebagai alat perjuangan para pahlawan saat melawan penjajah.

"Penggunaan-penggunaan bambu bahkan kalau kita baca buku sejarah, pejuang itu membuat bambu runcing untuk melawan penjajah Jepang. Zaman Jepang mulai bambu itu dipergunakan pertahanan bela negara, misal seperti peristiwa Bojongkokosan beberapa (pejuang) menggunakan bambu runcing," ujarnya.

Selain itu, bambu digunakan untuk kebutuhan infrastruktur pada zaman Karesidenan Priangan sekitar tahun 1920. Irman mengatakan, saat itu cutak (saat ini disebut camat) diminta mengumpulkan bambu untuk membuat jembatan.

"Setahu saya zaman Daendels untuk pembuatan jembatan juga diminta kepada para cutak itu untuk mengumpulkan bambu, salah satunya dari Sukabumi. (Sukabumi) diminta kirim ribuan bambu untuk membuat jembatan," katanya.

"Kalau ke daerah tertentu masih ada jembatan dari ratusan bambu dan konstruksinya unik, ada atapnya. Jadi kuat asal bisa buatnya, dulu itu dililit pakai ijuk dan itu lebih kuat daripada pakai paku," sambung Irman.

Bambu asal Sukabumi juga sempat diperbincangkan Raja Austria Franz Ferdinand atau yang bernama lengkap Adipati Agung Franz Ferdinand Karl Ludwig Joseph Maria.

"Beberapa literatur menyebutkan Frans Ferdinand yang memicu perang dunia I sempat berkunjung ke Bupati Cianjur (saat ini Sukabumi) kemudian diajak berburu di daerah Panumbangan (Jampang Tengah). Nah dia menceritakan ketika dia menggunakan kereta kuda dan melewati jembatan bambu, jadi dia menceritakan nuansanya dan terkesan menjadi ciri khas Sukabumi," kata Irman.

Saat ini, bambu asal Sukabumi masih sering ditemukan di mana-mana. Konservasi bambu pun terus dilakukan agar tak hanya ditebang dan dimanfaatkan, tanaman bambu akan terus tumbuh dan terjaga ekosistemnya.

(iqk/orb)


Hide Ads