Pandangan Mata: Jejak Pergerakan Sesar Cugenang di Cianjur

Pandangan Mata: Jejak Pergerakan Sesar Cugenang di Cianjur

Ikbal Selamet - detikJabar
Selasa, 13 Des 2022 14:55 WIB
Cianjur -

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) belum lama ini mengungkapkan gempa 5,6 magnitudo yang mengguncang Kabupaten Cianjur disebabkan patahan Sesar Cugenang.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyebutkan patahan tersebut baru teridentifikasi dan tidak berkaitan dengan patahan aktif lain di Jawa Barat.

"Dari hasil penelusuran, ditemukan ada patahan yang baru teridentifikasi, karena patahan ini melintasi kecamatan Cugenang maka ditetapkan (namanya) Patahan Cugenang," kata dia, belum lama ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengatakan jika patahan yang baru saya terbentuk atau ditemukan ini melintasi 9 desa di dua kecamatan dengan straight atau lintasan yang mengarah ke barat laut tenggara.

Sembilan desa yang dilintasi garis patahan tersebut ialah 8 desa di Kecamatan Cugenang yang terdiri dari Desa Ciherang, Desa Ciputri, Desa Cibeureum, Desa Nyalindung, Desa Mangunkerta, Desa Sarampad, Desa Cibulakan, dan Desa Benjot. Selain itu ada juga satu desa lainnya di ujung patahan yakni Desa Nagrak Kecamatan Cianjur.

Dampak pergerakan sesar Cugenang di Sarampad

The view of Sarampad village after hit by M 5.6 earthquake in Cianjur, West Java province, on Wednesday, November 23, 2022. The M 5.6 earthquake shook some areas in Cianjur city, on Monday, Nov 21, which was felt in the capital city of Jakarta, and other areas such as Tangerang, Bekasi, Bogor, and Depok, caused at least more than 250 fatalities, and hundreds others were injured, as well as damaging buildings and infrastructure. (Photo by Aditya Irawan/NurPhoto via Getty Images) Dampak gempa Cianjur (Foto: Aditya Irawan/NurPhoto/Getty Images)
Jejak patahan tersebut masih terlihat di beberapa wilayah yang dilalui, salah satunya di Desa Cibulakan. Tampak retakan tanah terlihat sebuah kolam hingga ke bangunan di garis patahan.

Warga menyebut jika retakan tersebut awalnya selebar 30 sentimeter, tetapi seiring adanya gempa susulan retakan tersebut kembali rapat menyisakan retakan selebar kurang dari 10 sentimeter.

Retakan Tanah di Cibulakan

Kampung Panumbangan Desa Cibulakan, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, hancur diguncang gempa M 5,6 pada Senin (21/11/2022) lalu. Dampak gempa di Cibulakan (Foto: Sudirman Wamad/detikJabar)
"Waktu gempa pertama langsung muncul retakan, bahkan tanah seperti terbelah. Dari arah Barat, di pesawahan kemudian ke kolam ikan dan ke jalan hingga pemukiman warga. Jangankan air, ikan di kolam semuanya tersedot," kata Muchlis (58), warga Kampung Kawunggading, Desa Cibulakan, Kecamatan Cugenang.

Porak-poranda di Sarampad

Situasi Desa Sarampad, Kecamatan Cugenang, Usai Diguncang Gempa Foto: Situasi Desa Sarampad, Kecamatan Cugenang, Usai Diguncang Gempa (Rizky/detikcom)
Pantauan detikJabar, retakan Sesar sebagian besar sudah samar, seperti jalan yang sebulan terbelah mulai rapat. Namun di beberapa lokasi masih terlihat jelas, terutama di pesawahan dan tanah perkebunan.

Khusus di Desa Sarampad, dampak gempa dan pegerakan Sesar Cugenang masih terlihat jelas. Kalau penghubung antar desa bergeser sejauh 10 meter dari jalurnya.

Halaman 2 dari 4
(yum/yum)


Hide Ads